Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لكلِّ عملٍ شِرَّةٌ ، و لكلَّ شِرَّةٍ فترةٌ ، فإنْ كان صاحبِها سَدَّدَ أو قارَبَ فارْجُوه ، و إن أُشيِرَ إليه بالأصابعِ فلا تَعُدُّوهُ
“Setiap amal itu ada masa semangat, dan setiap masa semangat ada masa futur (lemah). Jika pelakunya bersikap lurus (tidak berlebihan) dan dekat kepada perbuatan yang sempurna, maka berharaplah ia istiqomah. Tapi jika ia diacungkan jempol kepadanya, maka jangan menganggapnya..” (HR Attirmidzi no 2453)
Al Mubarokfuri rohimahullah berkata menafsirkan makna, ‘jika ia diacungkan jempol kepadanya’
اجتهد وبالغ في العمل ليصير مشهوراً بالعبادة والزهد وسار مشهوراً مشارا إليه
“Artinya ia bersungguh-sungguh dalam beramal agar ia masyhur dengan ibadah dan zuhud sehingga diacungkan jempol kepadanya..”
(Tuhfatul Ahwadzi 7/126)
Saat kita hijrah..
Namun masih ingin tampil dan terlihat..
Agar diacungkan jempol kepadanya..
Maka waspadalah..
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى