Tj Pengucapan Sayyidina Dalam Tasyahud

430. BBG Al Ilmu – 23

Pertanyaan:
Apakah dalam bacaan sholawat saat tahiyat boleh menggunakan sayyidina? Kalau ada penjelasan beserta hadistnya.

Jawaban:
Shalawat kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam tasyahud, juga pada
do’a sesudah adzan dan
iqomah tidak ada dan tidak boleh menambahkan kalimat sayyidina.

Alasannya karena
tidak ada dalil shohih (yang bisa diterima) yang menyebutkan bahwa Nabi mengajarkan para sahabatnya mengenai tata cara shalawat kepada beliau atau pun adzan dan iqomah. Dan juga hal ini dikarenakan ibadah adalah “tauqifiyyah” (harus ada dalil untuk dilaksanakan). Tidak boleh seseorang menambah ajaran yang bukan syari’at Allah Subhanahu wa Ta’ala.

والله أعلم بالصواب
Sumber:
http://www.konsultasisyariah.com/perlukah-menambahkan-kata-sayyidina-dalam-tahiyat/

»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶

Tj Seputar OSPEK Dan Ritualnya

429. BBG Al Ilmu – 207

Pertanyaan:
Bagaimana hukum dimana di setiap sekolah mengadakan OSPEK kepada murid baru ? dimana mereka melakukan perbuatan Degan cara mencoret 2 wajah, dan mereka menyalahkan api ditengahnya kemudian bernyanyi dan menari di sekelilingnya bagaimana menurut syariat tentang hukumnya ?

Jawaban:
Ust. Ali Basuki Lc

Ritual api unggun nota-benenya berasal dari kebiasaan orang2 majusi, orang2 Romawi dan orang2 paganisme, semoga Allah menjauhkan kita dari bertasyabbuh/mengikuti kebiasaan mereka.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits: dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu: “Tidak akan tegak hari kiamat sampai umatku mengambil jalan hidup umat sebelumnya sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta. Maka ditanyakan kepada beliau: “Wahai Rasulullah, seperti Persia dan Romawi?”Beliau menjawab: “Siapa lagi dari manusia kalau bukan mereka?” (HR. Al-Bukhari).

»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶

Rumahku Masih Ngontrak

Ust. Syafiq Riza Basalamah

Semua ingin memiliki rumah, sebagai tempat berteduh, bercengkerama dan  untuk manfaat lainnya.

Semua manusia berusaha untuk membangun rumah impiannya dengan cara yang berbeda-beda, tapi intinya bagaimana rumah itu bisa berdiri.

Namun  yang perlu diingat semua rumah yang dibangun manusia di muka bumi ini akan lenyap dan sirna ditinggal penghuninya.
 
Rumah yang abadi adalah di tempat yang abadi pula yaitu di surga.

Sebagaimana banyak cara untuk dapat memiliki rumah di dunia; Ternyata banyak cara pula untuk membangun rumah di surga. Allah memberikan banyak opsi bagi manusia, karena sebagai Sang Pencipta Dia mengetahui adanya perbedaan di antara hamba-hambanya dalam menentukan jalan dan caranya.

Di bawah ini ada beberapa amalan yang silahkan diamalkan bagi yang ingin memiliki rumah di surga, semua sesuai dengan kemampuan masing-masing:

1-     Melaksanakan shalat sunnah sebanyak 12 rakaat dalam sehari dan semalam, sebagaimana telah disebutkan pada artikel sebelumnya.

2-     Membangun masjid.
Kalau mungkin kita tidak bisa melakukan yang pertama, cobalah menyisihkan rizkinya untuk membangun masjid, jangan takut miskin karena  membangun rumah Allah di muka bumi ini, karena  Rizki kita itu dari Allah, dan Dia berjanji akan memberi ganti bagi kita di dunia dan membangunkan rumah untuk kita di surga.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, yang artinya: “Barang siapa yang membangunkan bagi Allah sebuah masjid, niscaya Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga”. (HR Bukhari Muslim)

Tapi kalau kita tidak bisa membangun masjid, semua dananya dari kocek kita, maka kita bisa berpartisipasi sesusai dengan kemampuan kita, kalau tidak bisa dengan duit, maka cobalah sekali-sekali menyisihkan waktu dan tenaga untuk membantu membangun rumah Allah, jangan berkata itu sudah ada tukangnya, kita membangun bukan karena dibayar, tapi kita sedang membangun rumah kita di surga,

– – – – – •(*)•- – – – –

Tj Istri Kabur Dari Rumah

428. BBG Al Ilmu – 23

Pertanyaan:
Beberapa hari yang lalu, istri kakak ana pergi dari rumah kakak ana (di Tangerang) tanpa pamit kepada suaminya. Ketika ‘kabur’, kakak ana pergi kerja. Kakak ana sudah menghubungi istrinya yang kabur itu (mereka nikah baru 3 bulan) dengan cara menelepon serta mengirim sms dan BBM ke HP istrinya, tapi telpon tidak diangkat serta sms dan BBM tidak dibalas.

Lalu kakak ana menelpon orangtua istrinya (mertua). Mertuanya tersebut menyatakan bahwa memang istri kakak ana pulang ke rumah dia (di Batam). Namun setelah beberapa hari, mertua tersebut tampaknya tidak serius mengupayakan anaknya kembali ke kakak ana. Sang mertua seolah2 merestui anaknya kabur dari suaminya.

Kakak ana berupaya lagi mencari informasi ke tetangga. Dan ternyata, informasi dari tetangga tersebut menyatakan bahwa sebelum kabur, istri kakak ana sempat berkunjung ke rumah dia. Tetangga itu kemudian menyampaikan bahwa alasan istri kakak ana kabur adalah karena dia tidak puas (merasa kurang) dengan uang nafkah yang ‘cuma’ Rp 10 juta sebulan ! Sang tetangga juga menyampaikan bahwa istri kakak ana menyatakan pula kalau dia tdk akan mau balik lagi ke rumah suaminya. Tetangga itu juga sudah berupaya mencegah dengan cara menasehati istri kakak ana.

Kakak ana juga sudah minta tolong saudara yang ada di Batam untuk mencari informasi keberadaan istrinya. Tapi belum ada hasil.

Yang jadi pertanyaan bagi kakak ana saat ini :
1. Dengan alasan kabur yang tidak syar’i dan dengan kondisi seperti di atas, apakah kewajiban kakak ana memberi nafkah dan membimbing istrinya secara syar’i tetap berlaku saat ini, sementara keberadaan istrinya tidak diketahui (saat ini tidak lagi berada di rumah orangtuanya) ?

2. Setelah beberapa upaya yang ditempuh, dan berdasarkan perilaku istrinya yang selama menikah jauh dari sifat qona’ah, apakah sikap kakak ana yang cenderung tidak lagi berharap istrinya balik ke rumah, diperbolehkan Islam ?

Jawaban:
Ust. Abdussalam Busyro Lc

Kami ikut prihatin terhadap apa yang menimpa kakak antum. Upaya kakak antum untuk menyelamatkan keluarganya sudah baik, namun ada beberapa hal yang semestinya harus diperhatikan :

1. Untuk tidak buru2 menceraikan istri

2. Temuilah orang tua istri / mertua dengan baik2 tanpa lewat sms / telp untuk menunjukkan keseriusan antum dalam membina rumah tangga sehingga tidak terjadi kesalahfahaman

3. Carilah informasi kepada sahabat istri / keluarga terdekat yang dipercaya akan kabar keberadaan istri

4. Jika telah mendapat kabar tentang keberadaan istri maka carilah penengah dari pihak keluarga laki dan wanita untuk membantu mendamaikan

5. Jika memang bisa di satukan kembali maka pernikahan sebaiknya dilanjutkan namun jika tidak mungkin dipertahankan tentunya perceraian adalah solusi tatkala pernikahan tidak bisa disatukan lagi.

Adapun masalah nafkah tentunya satu dengan yang lain memiliki kebutuhan yang berbeda sesuai dengan tingkat kebutuhan di rumah tangga masing2, dan nafkah 10 jt merupakan jumlah nominal yang banyak untuk ukuran Rumah Tangga yang belum memiliki anak, jika istri sulit untuk diarahkan dan di bimbing maka suami boleh memberikan hukuman dengan tahap2 sebagai berikut:

1. dinasehati
2. Pisah ranjang
3. Memukul yang tidak membuat cacat

Jika tahapan ini telah dilakukan maka memanggil wali dari kedua belah pihak yang tentunya diuypayakan untuk terjalin pernikahan lagi namun jika tidak mungkin dipertahankan lagi maka cerai diperbolehkan.
والله أعلم بالصواب

»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶

Bersegeralah Bertaubat Kepada Allah Sebelum Ajal Mendahuluimu

Saudara-saudariku yang berbahagia diatas hidayah dan rahmat ALLAH سبحانه وتعالى , adalah termasuk dari sifat seorang muslim atau muslimah yang sejati yg berpegang teguh dengan agamanya, yaitu mereka senantiasa menjauhi perbuatan dosa besar dan keji. Sebagaimana ALLAH Ta’ala berfirman:
“Dan hanya kepunyaan ALLAH-lah apa-apa yang ada dilangit dan dibumi, supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yg berbuat jahat terhadap apa yg telah mereka kerjakan & memberi balasan kepada yg berbuat baik dengan pahala yg baik. Yaitu orang-orang yg MENJAUHI DOSA-DOSA BESAR dan PERBUATAN KEJI yg selain kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya dan dia lebih mengetahui tentang keadaanmu ketika Dia menciptakanmu dari tanah dan ketika kamu masih berbentuk janin dalam perut ibumu, maka jgnlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yg paling mengetahui ttg org-org yg bertaqwa ( an-najm 31-32).

Saudaraku…
Hidup didunia yg fana ini, kita tdk pernah lepas dari perbuatan dosa & ma’siyat, tetapi islam tdk membiarkan perbuatan dosa & ma’siyat itu terus menerus pada diri seorang muslim.

Saudaraku..
ALLAH سبحانه وتعالى menjanjikan kepada hamba-Nya yang mereka mampu menjauhi perbuatan dosa yaitu dengan AMPUNAN & SYURGA…

Sebagaimana ALLAH Ta’ala berfirman:
“Jika kamu sekalian meninggalkan dosa-dosa besar diantara dosa-dosa yg kamu dilarang mengerjakannya, niscaya Kami akan hapus kesalahan2x (dosa-dosamu yg kecil) dan Kami masukkan kamu ketempat yang mulia (syurga). ( An-Nisa:31).

Perhatikanlah wahai saudaraku…
Begitu luasnya kasih sayang & rahmat dari ALLAH…
Begitu luasnya ampunan dari ALLAH…

Namun sedikit sekali dari kita yang menyadarinya tentang hal tersebut…

Wahai saudaraku, apakah pantas bagi kita…?? Yang setiap detik senantiasa kita menikmati & merasakan kenikmatan serta rizki dari ALLAH, namun sedikit dari kita yang bersyukur kepada-Nya dg melaksankan ketaatan kepada-Nya.

Dan banyak dari kita justru yang bergelimang dengan dosa dan ma’siyat dgn menggunakan kenikmatan dari ALLAH.

Untuk itu wahai saudaraku..
kami menasehatkan utk diriku dan kepada saudara-saudaraku untuk bertaubat kepada ALLAH dengan taubat nasuha sebelum ajal menjemputmu!

Dan taubat itu akan timbul dari keteguhan hati yang sangat kuat untuk menghilangkan noda-noda dosa pada diri seorang hamba.

Maka sepatutnya bagi seorang hamba hendaknya segera bertaubat dan mendekatkan diri kepada ALLAH serta berusaha utk mencari keselamatan kepada yg menguasai keselamatan yaitu ALLAH سبحانه وتعالى .

Seperti ALLAH Ta’ala berfirma:
“Wahai orang-orang yang beriman, taubatlah kamu kepada ALLAH dengan taubat nasuha (semurni-murninya), mudah2an Tuhanmu menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu kedalam syurga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai..”
(At-Tahrim: 8).

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
” Seseorang yang bertaubat dari perbuatan dosa seperti orang yang tdk berbuat dosa” ( ibnu majah 4250).

Semoga ALLAH Ta’ala memudahkan kita semua untuk senatiasa bertaubat kepada-Nya……
sebelum kematian menjemput kita….
Sebelum lidah menjulur kaku…

Kunci rapat-rapat pintu syahwat dan syubhat!…., yg dengannya kita akan mendapatkan keuntungan yang sgt besar…dan senantiasa kita untuk bersegera mengerjakan amal kebajikan disisa-sisa umur kita….
Dan terus kita harus tetap menuntut ilmu syar’i yg dengannya kita dapat memahami jalan-jalan kebaikan/ ketaatan….

Semoga ALLAH mengampuni dosa-dosaku, dosa kedua orang tuaku, anak dan istriku, keluargaku dan umumnya kaum muslimin.

 Ditulis oleh Ustadz Ahmad Ferry Nasution حفظه الله تعالى

(Mahad Tahfidzul Qur’anul Kariim Ummahatul Mu’minin-Tangerang)

– – – – – – 〜✽〜- – – – – –

Tj Hukum Bai’at

427. BBG Al Ilmu – 157

Pertanyaan:
Apakah benar dalam Islam ada bai’at (sumpah setia) kepada imam yang diikuti ?

Jawaban:
Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan ketika diberikan pertanyaan serupa menjawab bahwa Bai’at hanya boleh diberikan kepada penguasa kaum muslimin. Setiap kaum muslimin yang berada dalam satu pemerintahan dan satu kekuasaan wajib memberikan satu bai’at kepada satu orang pemimpin. Tidaklah dibenarkan memunculkan bai’at-bai’at yang lain. Bai’at-bai’at tersebut merupakan hasil perpecahan kaum muslimin pada zaman ini dan akibat kejahilan tentang agama.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang itu, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika didapati orang yang ingin membangkang pemerintah yang berdaulat dan berusaha memecah belah persatuan kaum muslimin maka Rasulullah telah memerintahkan waliyul amri berserta segenap kaum muslimin untuk memerangi pembangkang tersebut.

Ketika para sahabat meminta wasiat kepada beliau, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Artinya : Aku wasiatkan kamu agar selalu bertakwa, patuh dan taat (kepada pemimpin) walaupun yang memimpin kamu adalah seorang budak. Sebab siapa saja yang hidup sepeninggalku ia pasti melihat perselisihan yang sangat banyak. Maka berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah Khulafa Rasyidin setelahku. Peganglah ia erat-erat dan gigitlah dengan gigi gerahammu (sungguh-sungguhlah)”

Itulah pedoman yang harus ditempuh oleh kaum muslimin sekarang ini sampai hari Kiamat. Yaitu dalam menghadapi perselisihan hendaklah merujuk kepada pedoman Salafush Shalih dalam masalah apapun, terutama masalah dien, manhaj, bai’at dan lain-lain.‬
والله أعلم بالصواب
Sumber:
http://almanhaj.or.id/content/647/slash/0/hukum-baiat/

»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶

Tj Hukum Ikut Demonstrasi Damai

426. BBG Al Ilmu – 23

Pertanyaan:
Bagaimana pandangan ahlu sunnah tentang aksi damai solidaritas ? Apakah kita boleh mengikutinya ?

Jawaban:
Pertama: Demonstrasi yang brutal maupun dengan cara damai telah terang-terangan menandakan keluar dari ketaatan pada penguasa.

Melakukan pembangkangan dari ketaatan kepada penguasa adalah haram dengan kesepakatan para ulama. Imam Nawawi rahimahullah berkata,
“Adapun keluar dari ketaatan pada penguasa dan menyerang penguasa, maka itu adalah haram berdasarkan ijma’ (kesepakatan) para ulama, walaupun penguasa tersebut adalah fasik lagi zholim”  (Syarh Muslim, 12: 229).

Kedua: Demonstrasi adalah bentuk tidak taat pada penguasa, padahal taat kepada penguasa itu wajib meskipun ia zholim dan fasik.

Ketiga: Demonstrasi bukanlah jalan satu-satunya untuk mengajukan aspirasi kepada penguasa. Tidak baik jika ada seribu cara untuk meraih maslahat, namun yang dipilih adalah cara yang mengandung kerusakan.

Keempat: Cara mengajukan aspirasi kepada penguasa adalah dengan empat mata, bukan di depan khalayak ramai dan bukan dengan menyebarkan ‘aib penguasa di hadapan rakyat atau media.

Ibnu Abil Izz rahimahullah berkata, “Hukum mentaati pemimpin adalah wajib, walaupun mereka berbuat zholim (kepada kita). Jika kita keluar dari mentaati mereka maka akan timbul kerusakan yang lebih besar dari kezholiman yang mereka perbuat. Bahkan bersabar terhadap kezholiman mereka dapat melebur dosa-dosa dan akan melipat gandakan pahala. Allah Ta’ala tidak menjadikan mereka berbuat zholim selain disebabkan karena kerusakan yang ada pada diri kita juga. Ingatlah, yang namanya balasan sesuai dengan amal perbuatan yang dilakukan (al jaza’ min jinsil ‘amal). Oleh karena itu, hendaklah kita bersungguh-sungguh dalam istigfar dan taubat serta berusaha mengoreksi amalan kita” (Syarh Aqidah Ath Thohawiyah, hal. 381)

Sumber:
http://rumaysho.com/belajar-islam/jalan-kebenaran/3747-kerusakan-demonstrasi.html

»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶

Tj Menempati Rumah Baru

425. BBG Al Ilmu – 87

Pertanyaan:
Apa ada doa khusus untuk memasuki/meninggali rumah baru/kontrakan baru sebagaimana menggunakan pakaian baru? Apa adab2 atau sunnah yang dikhususkan untuk masalah ini, apa ada?

Jawaban:
Pemilik rumah baru hendaknya bersyukur pada Allah atas kediaman baru yang ia peroleh. Jadikanlah rumah baru tersebut sebagai ladang kebaikan dan ibadah serta tempat berdzikir pada Allah. Janganlah jadikan tempat tersebut sebagai tempat kehancuran karena diisi dengan maksiat.

Lakukanlah hal-hal di kediaman baru tersebut yang bisa mendatangkan ridho Allah dan di sini tidak perlu dikhususkan dengan amalan tertentu (do’a bersama, bacaan surat, tahlil, dzikir atau wiridan tertentu) ketika ingin memasukinya.

Namun ada amalan shalat yang bisa dilakukan ketika ingin memasuki rumah, yaitu shalat dua raka’at. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih,

“Jika engkau keluar dari rumahmu, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang dengan ini akan menghalangimu dari kejelekan yang berada di luar rumah. Jika engkau memasuki rumahmu, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang akan menghalangimu dari kejelekan yang masuk ke dalam rumah.” (HR. Al Bazzar, As Silsilah Ash Shohihah no. 1323)

Shalat dua raka’at ketika memasuki atau keluar rumah berlaku setiap saat, bukan hanya ketika memasuki rumah baru. Shalat ini bisa dilakukan dengan satu niat dengan shalat rawatib atau shalat sunnah lainnya. Karena yang dimaksud hadits di atas, lakukanlah shalat dua raka’at –apa saja- ketika memasuki atau keluar dari rumah.

Selain itu, semoga Allah menjadikan rumah tersebut dijadikan rumah yang berkah. Setiap harinya, isilah dengan memperbanyak tilawah Al Qur’an (secara lafazh atau makna melalui kitab tafsir), perbanyaklah shalat sunnah dan bacaan dzikir di dalamnya. Rumah yang berkah adalah yang selalu diisi dengan ibadah.

Sumber:
http://rumaysho.com/belajar-islam/amalan/3081-selamatan-rumah-baru.html

»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶

Tj Berdo’a Meminta Dijauhkan Dari Cobaan

424. BBG Al Ilmu

Pertanyaan:
Boleh gak kita berdoa. “dijauhkan dari segala cobaan.. dari segala macam masalah2.. dan dari musibah atau bencana.”

Jawaban:
Ust. Badrusalam Lc

Cobaan itu pasti akan menerpa, tidak bisa dihindarkan. Jadi do’a yang bagus adalah meminta kesabaran dan kekuatan untuk menerima cobaan dan ujian.

Kalau berdo’a untuk minta diselamatkan dari bencana itu tidak masalah.
والله أعلم بالصواب

»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶

Tj Membaca Al Qur’an Dengan Huruf Latin

423. BBG Al Ilmu – 357

Pertanyaan:
Bagaimana hukumnya membaca AL QUR’AN dengan huruf latin ??

Jawaban:
Ust. M Abduh Tuasikal MA

Kesalahan membaca Al Qur’an dengan huruf latin lebih banyak, jadi tetap harus belajar membaca dari tulisan arabnya.

والله أعلم بالصواب

»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶

Menebar Cahaya Sunnah