Category Archives: Abdurrozzaq bin Abdil Muhsin Al Badr

Nasehat Menghadapi Fitnah Zaman Ini

Nasehat Syaikh ‘Abdurozzaq bin ‘Abdil Muhsin Al Badr حفظه الله تعالى menghadapi fitnah zaman ini :

1. Berdo’a
2. Mentadabburi Alqur’an
3. Menuntut ilmu
4. Mujahadah
5. Panutan Yang Benar, Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam
6. Mengingat hari akhirat
7. Berteman dengan Teman-teman yang sholeh

1. BERDO’A

Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada kita do’a agar kita tetap istiqomah di jalannya dan mengikuti manhaj yang mulia ini. Do’a ini sangat penting untuk kita amalkan dan selalu berharap Allah ‘azza wajalla wafatkan kita didalam Iman dan Islam sesuai manhaj yang haq ini. Berikut do’anya:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

“YAA MUQOLLIBAL QULUUB TSABBIT QOLBII ‘ALAA DIINIK

“Wahai Robb yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu..” [HR.Tirmidzi 3522, Ahmad 4/302, al-Hakim 1/525, Lihat Shohih Sunan Tirmidzi III no.2792]

2. MENTADABBURI ALQUR’AN

Tugas kita sebagai seorang muslim bukan hanya membaca Al Qur’an atau menghafalkannya. Walaupun itu memang sebuah perkara yang luar biasa dan merupakan sebuah amalan yang akan menjadi penerang hati kita. Juga mentadabburinya adalah hal yang penting lainnya.

Ini sabda Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam

“خيركم من تعلم القرآن وعلمه” رواه البخاري(1).

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya..” (HR. al-Bukhari)

Dengan belajar Al Qur’an, insyaa Allah kita memiliki pondasi keimanan yang kokoh dalam menghadapi godaan di dunia ini.. aamiin ya Robbal ‘aalamiin

3. MENUNTUT ILMU AGAMA

Menuntut ilmu agama sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam adalah salah satu benteng menghadapi fitnah zaman ini. Sekali lagi tentunya sesuai dengan tuntunan yang diajarkan oleh Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam.

Mengapa ini menjadi begitu penting..?

Sebab ilmu merupakan dasar kita berkata dan beramal sehingga kita dapat beribadah sesuai dengan sunnah Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam.

Dengan ilmu segala sesuatu diukur, diketahui halal dan haram, dipahami hukum-hukum syariat, dan dibedakan kebenaran dan kebatilan, serta jalan petunjuk dan kesesatan. Oleh karena itu Nabi shollallahu ‘alaihi wasalllam senantiasa berdo’a di pagi hari setelah shubuh :

«اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا صَالِحًا»

“Ya Allah, Aku memohon kepadamu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal shalih yang diterima..” (HR Ahmad)

Do’a ini dimulai dengan meminta ilmu yang bermanfaat. Karena dengannya seorang hamba bisa membedakan antara rezeki yang baik dan buruk, dan antara amal sholeh dan amal kejelekan.

Adapun jika seorang hamba tidak memilik ilmu yang bermanfaat, bagaimana dia bisa membedakan halal dan haram, perkara baik dan buruk, serta amalan kebaikan dan kejelekan.

4. MUJAHADAH (bersungguh-sungguh)

Bersungguh-sungguh dalam melakukan segala sesuatu, terutama beribadah kepada Allah ‘azza wajalla. Kesungguhan inilah yang akan menjadi bekal kita dalam terus berusaha beribadah kepada Allah ‘azza wajalla. Tetap istiqomah hingga kematian nanti menjemput kita. Dengan bersungguh-sungguh insyaa Allah kita akan selalu berupaya memperbaiki diri.

Mujahadah tidaklah cukup sekali atau dua kali, namun ia harus dilakukan sepanjang hayat hingga ajal menjelang. Allah tabaroka wa ta’ala berfirman (yang artinya):

“Sembahlah Robbmu hingga datang kematian kepadamu..” (QS. Al Hijr: 99).

5. PANUTAN – TAULADAN YANG BENAR

Kepada siapa lagi kita meneladani hidup ini kalau tidak kepada Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam. Dengan mengikuti jejak Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam dan meneladani perilakunya lah insyaa Allah kita akan mendapatkan keuntungan di akhirat dan dunia ini. Dan meneladani Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam berarti kita mengambilnya melalui jalur yang benar, yaitu melalui para salafush sholih, sahabat, tabi’in dan tabiut tabi’in. Inilah salah satu bekal kita.

“Dan orang-orang yang terdahulu – yang mula-mula (berhijrah dan memberi bantuan) dari orang-orang “Muhajirin” dan “Anshor”, dan orang-orang yang menurut (jejak langkah) mereka dengan kebaikan (iman dan taat), Allah ridho akan mereka dan mereka pula ridho akan Dia, serta Ia menyediakan untuk mereka Syurga-syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya, itulah kemenangan yang besar..” (Qs 9:100)

6. MENGINGAT HARI AKHIRAT

Mengingat hari akhirat akan selalu membuat kita waspada. Kembali ingat bahwa dunia sementara dan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan akhirat. Dengan mengingat akhirat yang menjadi tujuan kita, insyaa Allah hati dan fikiran menjadi kembali fokus untuk mempersiapkan diri kita menghadapi hari akhirat dengan beramal sholeh sesuai ajaran Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam.

7. BERTEMAN DENGAN TEMAN-TEMAN YANG SHOLEH

Teman yang sholeh akan selalu mengingatkan kita jika kita lalai. Dengan berteman dengan teman-teman yang sholeh, insyaa Allah kita tidak tergelincir pada jurang maksiat. Karena teman-teman yang sholeh ini akan selalu mengingatkan kita untuk tetap istiqomah berada pada jalur yang benar.

Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian..” (HR. Abu Daud no. 4833, Tirmidzi no. 2378, Ahmad 2/344, dari Abu Hurairah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ 3545).

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Apa dan Kapan Dzikir Agung Ini Kita Ucapkan..?

Simak penjelasan Syaikh Prof DR Abdurrozzaq bin Abdil Muhsin Al Badr, حفظه الله تعالى berikut ini.

Diterjemahkan oleh Ustadz Abu Zaid Lc, حفظه الله تعالى (mulai dari menit 02.30)(tunggu hingga audio player muncul dibawah ini:

Imam Muslim rohimahullah meriwayatkan di dalam Shohihnya dari Sa’ad bin Abi Waqqash rodhiyallahu ‘anhu dari Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam , beliau bersabda:

« مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا. غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ ».

“Barang siapa yang ketika mendengar adzan membaca

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولاً وَبِالإِسْلاَمِ دِينًا

ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH
WAHDAHU LAA SYARIIKALAH
WA ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHU WA ROSUULUHU,
RODHIITU BILLAHI ROBBAN
WA BI MUHAMMADIN ROSUULAN
WA BIL
ISLAAMI DIINAN 

maka akan diampuni dosanya.” (Syarah Shahih Muslim oleh Imam Nawawi 4/331)

Dzikir ini dibaca setelah mendengar muadzin mengucapkan
“..ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ROSUULULLAH..”
yaitu sebelum muadzin mengucapkan
“..HAYYAA ‘ALASH-SHOLAAH..”

ref : https://www.radiorodja.com/21668/

Ikuti terus channel :
https://t.me/bbg_alilmu
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://t.me/kaidah_ushul_fiqih

Saat Allah Memberikan Hidayah

Syaikh ‘Abdurrozaq bin Badr حفظه الله تعالى bercerita di chanel telegram beliau,

“Sebagian temanku yang salih bercerita tentang tetangganya yang berusia 24 tahun. Ia adalah pecandu arak. Dan tidak pernah sholat. Hari-harinya diisi dengan minum arak..

Suatu hari, aku melihat dia sholat di masjid dan banyak beribadah. Ia duduk setelah sholat shubuh sampai matahari terbit. Aku merasa heran dengan perubahannya..

Ketika orang orang telah pergi, aku mendekatinya dan duduk di sampingnya. Pemuda itu berkata, “Aku akan menceritakan kisahku..

“Suatu malam yang amat dingin aku keluar seperti biasanya. Ternyata aku melihat seekor anak anjing hampir mati kedinginan. Aku merasa iba sekali kepadanya. Segera ku ambil anjing itu. Aku berikan susu. Saking kasihannya aku peluk anjing itu agar merasa hangat. Sampai hilang kedinginannya dan ia segar kembali. .

Lalu akupun tidur..

Namun anehnya keinginanku minum arak telah hilang sama sekali. Padahal aku sangat candu dengan arak dan aku merasa semangat untuk beribadah dan sholat…
.
Syaikh ‘Abdurrozaq berkata, “Perhatikanlah sabda Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits tentang pelacur yang memberi minum anjing yang kehausan.. Lalu Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya..”

Ia menyayangi seekor anjing, dan Allah lebih sayang kepada hamba hamba-Nya. “Orang yang penyayang itu akan disayangi oleh Arrohman.” (HR Attirmidzi)

Diterjemahkan oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.

Janganlah Meremehkan Pintu Kebaikan Yang Dibuka Untuk Orang Lain

Syaikh ‘Abdurrozzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-Badr, hafizhohullah berkata,

“Janganlah anda meremehkan pintu kebaikan yang dibuka untuk orang lain.. karena bisa jadi dimudahkan kepadamu untuk banyak berpuasa, yang lain dimudahkan untuk membantu kaum muslimin dengan kegiatan-kegiatan sosial yang bisa jadi engkau melihat bahwasanya perkara itu remeh dibandingkan dengan sholatmu, sedekahmu atau puasamu. Padahal bisa jadi juga amalan orang lain lebih besar disisi Allah subhanahu wa ta’ala daripada apa yang engkau lakukan..”

[ Kaifa Takunu Miftahan Lil Khoir ]

Makruhnya Tidur Setelah Shubuh…

قال رسول الله:
“اللهم بارك لأمتي في بكورها

Rasulullah bersabda, “Ya Allah berkahilah untuk umatku di waktu paginya.”

أخرج ابن أبي شيبة في مصنفه (5/222 رقم 25442 ) بإسناد صحيح
راجع(صحيح الترمذي للألباني – الصفحة أو الرقم: 1212)

Dikeluarkan oleh ibnu Abi Syaibah dalam mushonnafnya dengan sanad yang shahih.

1.

كان الزبير ينهى بنيه عن التصبح ( وهو النّوم في الصّباح )

 Zubair melarang anaknya untuk tidur di waktu pagi.

2.

قال عروة : “إني لأسمع أن الرجل يتصبح فأزهد فيه” .

Urwah berkata, “Aku mendengar orang yang tidur di waktu pagi, maka aku zuhud darinya (tidak butuh padanya).”

3.

قَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
“مِنْ الْجَهْلِ النَّوْمُ فِي أَوَّلِ النَّهَارِ”

Ali berkata, “Termasuk kebodohan adalah tidur di awal siang.”

4.

وَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ :
“.. فَأَمَّا النَّوْمُ الْخُرْقُ فَنَومَةُ الضُّحَى يَقْضِي النَّاسُ حَوَائِجَهُمْ وهو نائم..”

Abdullah bin Amru bin Al Ash berkata, “Adapun tidur yang tak baik adalah tidur dhuha saat orang orang mencari rezeki, ia malah tidur.”

5.

ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا رَأَى ابْنًا لَهُ نَائِمًا نَوْمَةَ الصُّبْحَةِ فَقَالَ لَهُ : “قُمْ أَتَنَامُ فِي السَّاعَةِ الَّتِي تُقَسَّمُ فِيهَا الْأَرْزَاقُ” .

Ibnu Abbas melihat anaknya tidur di pagi hari, beliau berkata: “Bangunlah ! Apakah kamu hendak tidur di saat rezeki dibagi bagi ?”

6.

قال عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ :
” إيَّاكَ وَنَوْمَةَ الْغَدَاةِ فَإِنَّهَا مَبْخَرَةٌ مَجْفَرَةٌ مَجْعَرَةٌ”.

Umar berkata, “Jauhi tidur pagi karena ia mabkhoroh (menambah gas dalam tubuh), majfaroh (membuat impoten), dan maj’aroh (mengeringkan tabiat)”

7. 

قال العجلي رحمه الله :
“.ِ. وَنَوْمُ الْعُقُوبَةِ ..النَّوْمُ بَعْدَ الْفَجْرِ ..”

Al Ijliy berkata, “Tidur akibat sanksi adalah tidur setelah shubuh.”

8. 

 قال ابن القيم رحمه الله في زاد المعاد ( 4 / 242 ) :
” ونوم الصّبحة يمنع الرزق لأن ذلك وقت تطلب فيه الخليقة أرزاقها ، وهو وقت قسمة الأرزاق فنومه حرمان إلا لعارض أو ضرورة

Ibnu Qayyim berkata, “Tidur shubuh menghalangi rezeki karena ia adalah waktu manusia mencari rezeki. Dan ia adalah waktu rezeki dibagi bagi. Maka tidur saat itu menghalanginya kecuali jika darurat.

وهو مضر جدا بالبدن لإرخائه البدن وإفساده للفضلات التي ينبغي تحليلها بالرياضة ، فيُحدث تكسرا وعيّاً وضعفا ، وإن كان قبل التبرز والحركة والرياضة و إشغال المعدة بشيء ، فذلك الداء العضال المولد لأنواع من الأدواء ” ا هـ .

“Tidur shubuh sangat membahayakan badan karena dapat merusak sisa yang seharusnya dilumat dengan olah raga. Sehingga menimbulkan kelemahan. Jika tidur itu sebelum buang air, berolah raga, dan menyibukkan lambung dengan sesuatu maka itu akan menjadi penyakit berat yang menimbulkan berbagai macam penyakit.”

المصدر : بركـة البكـور
لفضيلة الشيخ عبد الرزاق البدر
منقول من دروس السلف الصالح

Sumber: Buku Keberkahan Waktu Pagi.
karya Syaikh Abdurrozaq Al Badr.
dinukil dari kajian : duruus salafisholeh

عبدالمجیدكينكي من بلوشستان باكستان

Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.

Pahala Membangun Masjid

Syaikh ‘Abdurrozzaq al-Badr حفظه الله تعالى berkata,

“Masjid merupakan tempat yang paling dicintai Allah ‘Azza wa Jalla. Sebuah tempat yang Allah perintahkan untuk diangkat dan disebut nama-Nya di sana. Apabila masjid telah dibangun maka di sana akan dilaksanakan sholat, dibaca ayat-ayat al-Qur’an, nama-nama Allah ‘Azza wa Jalla akan disebut, ilmu-ilmu akan diajarkan, serta bisa menjadi tempat berkumpulnya kaum Muslimin, masih banyak faedah-faedah yang lain. Masing-masing poin itu bisa menghasilkan pahala..”

[ al-Fawaaid al-Mantsuurah, hlm. 11-15 ]

Amalan Yang Bisa Mendatangkan Syafa’at – Do’a Setelah Adzan – Hadits ke 2

Simak penjelasan Syaikh Prof DR Abdurrozzaq bin Abdil Muhsin Al Badr, حفظه الله تعالى berikut ini.

Diterjemahkan oleh Ustadz Abu Zaid Lc, حفظه الله تعالى (mulai dari menit 02.45) : (tunggu hingga audio player muncul dibawah ini:

Ikuti terus channel :
https://t.me/bbg_alilmu
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://t.me/kaidah_ushul_fiqih

Amalan Yang Bisa Mendatangkan Syafa’at – Do’a Setelah Adzan – Hadits ke 1

Simak penjelasan Syaikh Prof DR Abdurrozzaq bin Abdil Muhsin Al Badr, حفظه الله تعالى berikut ini.

Diterjemahkan oleh Ustadz Abu Zaid Lc, حفظه الله تعالى (mulai dari menit 03.30) : (tunggu hingga audio player muncul dibawah ini:

Ikuti terus channel :
https://t.me/bbg_alilmu
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://t.me/kaidah_ushul_fiqih

Mengapa DO’A ISTIFTAH Ini Disebut Sebagai Yang Paling Utama..?

Simak penjelasan Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrozzaq bin ‘Abdil Muhsin al Badr, حفظه الله تعالى .. diterjemahkan oleh Ustadz Abu Zaid Cecep Nurrahman, حفظه الله تعالى mulai menit ke 02.57

.