Category Archives: Mutiara Salaf

MUTIARA SALAF : Nasihat Bagi Wanita

Syaikh Muhammad bin Sholih al-‘Utsaimin rohimahullah berkata,

“Setiap wanita harus mengingat saat ia akan berbaring diatas kerandanya yang dipikul oleh manusia menuju negeri pembalasan..

Setiap wanita harus mengingat ketika ia sendirian di dalam kuburnya..

Setiap wanita harus mengingat ketika ia dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak berpakaian dan tidak bersandal..”

[ Fatawaa Su’al ‘Alal Haatif : 1/202 ]

Diterjemahkan oleh,
Ustadz Mashun Lc, حفظه الله تعالى
Assunnah Lombok

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL

MUTIARA SALAF : Dua Macam Pergaulan Dengan Teman

Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,

الاجتماع بالاخوان قسمان:
احدهما اجتماع علي مؤانسة الطبع وشغل الوقت فهذا مضرته أرجح من منفعته وأقل ما فيه انه يفسد القلب ويضيع الوقت
الثاني الاجتماع بهم علي التعاون علي أسباب النجاة والتواصى بالحق والصبر فهذا من أعظم الغنيمة وأنفعها

“Bergaul dengan teman ada dua macam :

1. Berkumpul untuk membiarkan tabiat dan menghabiskan waktu. Yang ini, mudhorotnya lebih besar daripada manfaatnya. Minimalnya hal ini akan merusak kalbu dan menyia-nyiakan waktu.

2. Berkumpul untuk saling menolong mencari sebab keselamatan serta saling berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran. Yang ini, termasuk di antara harta terbesar dan hal yang paling bermanfaat..”

( Al Fawaid – 71 )

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL

MUTIARA SALAF : Dua Hal Menyebabkan Akhir Yang Jelek

Imam Ibnul Qoyyim rohimahullah mengatakan,

حذار حذار من أمرين لهما عواقب سوء
احدهما رد الحق لمخالفته هواك فإنك تعاقب بتقليب القلب ورد ما يرد عليك من الحق رأسا ولا تقبله إلا إذا برز في قالب هواك قال تعالى وَنُقَلِّبُ أَفْئِدَتَهُمْ وَأَبْصَارَهُمْ كَمَا لَمْ يُؤْمِنُوا بِهِ أَوَّلَ مَرَّةٍ فعاقبهم على رد الحق اول مرة بأن قلب افئدتهم وأبصارهم بعد ذلك
والثاني التهاون بالأمر إذا حضر وقته فإنك إن تهاونت به ثبطك الله وأقعدك عن مراضيه وأوامره عقوبة لك قال تعالى ففَإِنْ رَجَعَكَ اللَّهُ إِلَى طَائِفَةٍ مِنْهُمْ فَاسْتَأْذَنُوكَ لِلْخُرُوجِ فَقُلْ لَنْ تَخْرُجُوا مَعِيَ أَبَدًا وَلَنْ تُقَاتِلُوا مَعِيَ عَدُوًّا إِنَّكُمْ رَضِيتُمْ بِالْقُعُودِ أَوَّلَ مَرَّةٍ فَاقْعُدُوا مَعَ الْخَالِفِينَ فمن سلم من هاتين الآفتين والبليتين العظيمتين فليهنه السلامة

“Hati-hati dan waspada dari dua perkara yang menyebabkan akibat jelek:

1️⃣ Menolak kebenaran karena menyelisihi hawa nafsumu. Engkau akan dihukum dengan kalbu yang terbalik dan menolak kebenaran yang datang kepadamu. Engkau tidak akan menerima kebenaran itu kecuali jika sesuai dengan hawa nafsumu.

Allah subhanahu wata’ala berfirman yang artinya, “Dan Kami balik kalbu-kalbu dan penglihatan-penglihatan mereka, sebagaimana mereka tidak beriman sebelumnya..” [Q.S. Al An’am:110]

Allah menghukum mereka karena menolak kebenaran sebelumnya, dengan Allah balik kalbu-kalbu dan penglihatan mereka setelah itu.

2️⃣ Meremehkan perintah saat datang waktunya. Jika engkau meremehkan perintah itu, Allah memperlambat dan membuatmu tertinggal dari ridha dan perintah-Nya. Ini sebagai bentuk hukuman bagimu.

Allah ta’ala berfirman yang artinya,

“Maka jika Allah mengembalikanmu (Nabi) kepada suatu golongan dari mereka (kaum munafikin yang tidak mau ikut berperang saat diperintah jihad sebelumnya), kemudian mereka minta izin kepadamu untuk ikut keluar (berperang), maka katakanlah, ‘Kalian tidak boleh keluar (ikut perang) bersamaku selama-lamanya dan tidak boleh memerangi musuh bersamaku. Sesungguhnya kalian telah rela tidak pergi berperang pada kali yang pertama. Karena itu duduklah bersama orang-orang yang tertinggal..” [Q.S. At Taubah:83]

Maka, siapa yang selamat dari kedua penyakit dan musibah ini, maka dia akan hidup nyaman dengan keselamatan..”

[ Al Fawaid ]

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL

Hanya Satu Jalan Keselamatan

Jalan keselamatan hanya satu.. yaitu jalan Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya..

Abdullah bin Mas’ud rodhiyallahu ‘anhu berkata:

“Barangsiapa di antara kalian mengikuti suatu jejak (sunnah) hendaklah ia mengikuti jejak orang yang telah meninggal, karena sesungguhnya orang yang masih hidup tidak dijamin terpelihara dari fitnah. Itulah mereka para Sahabat Rosulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam..

Mereka adalah orang-orang yang paling utama di antara umat ini, hati-hati mereka paling berbakti, ilmu mereka paling mendalam dan paling sedikit takallufnya (membebani diri dalam beramal). Mereka adalah suatu kaum yang telah dipilh Allah untuk mendampingi Nabi-Nya sholallahu ‘alaihi wa sallam dan menegakkan agama-Nya, maka kenalilah akan keutamaan mereka, ikutilah jejak mereka dan berpegang teguhlah pada akhlak serta agama semampumu, karena sesungguhnya mereka berada di atas petunjuk yang lurus..”

[ Sittu Duror Min Ushuli Ahlil Atsar hal. 66-67 ]

Diterjemahkan oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL

MUTIARA SALAF : Siapa Saja Dari Ummat Islam Yang Bisa Dihadiahkan Pahala Sedekah..?

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rohimahullah pernah ditanya,

“apakah seseorang dibolehkan ber-shodaqoh dengan harta lalu (niat) menyertakan selainnya dalam pahala..?”

=======

Beliau rohimahullah menjawab :

”Sesorang dibolehkan ber-shodaqoh dengan niat untuk ayah, ibu dan saudaranya dan siapa saja yang dikehendaki (dari) ummat Islam. Karena pahala itu banyak. Sementara shodaqoh jika ikhlas karena Allah dan dari hasil yang halal, akan dilipat gandakan berlipat-lipat. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ   

(سورة البقرة: 261)

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui..” (QS. Al-Baqoroh: 261)

Dahulu Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam menyembelih satu kambing untuknya dan untuk keluarganya..”

(Fatawa Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rohimahullah, ref 18 / 249 )

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL
Sedekah Untuk Orangtua Yang Telah Wafat #1
Sedekah Untuk Orangtua Yang Telah Wafat #2
Menghadiahkan Pahala Sedekah Untuk Teman Karib Yang Sudah Meninggal

MUTIARA SALAF : Buktikan Imanmu Saat Ujian Datang Dengan Bersabar

Syaikh Al ‘Utsaimin -rohimahullah- mengatakan:

“Palsunya emas, tidak bisa diketahui kecuali jika kita lelehkan dengan api.

Wanginya gaharu, tidak bisa diketahui kecuali jika kita bakar dengan api.

Begitu pula seorang mukmin, tidak bisa diketahui (imannya) kecuali dengan ujian dan cobaan.

Maka saudaraku, bersabarlah..

Bisa jadi engkau diganggu karena agamamu.
Bisa jadi engkau dihina, bisa jadi engkau dicurigai, bisa jadi engkau diawasi.
Meski demikian, tetaplah bersabar dan teguh.

Lihatlah apa yang didapatkan oleh para Rosul yang berjuluk “Ulul Azmi” .. bersabarlah dan berharaplah pahala dari kesabaranmu.

Ketahuilah, bahwa ujian apapun yang menimpamu, maka puncaknya adalah kematian. Padahal jika engkau mati dalam keadaan bersabar karena Allah, maka sejatinya engkau telah berpindah dari suatu negeri ke negeri lain yang lebih baik darinya..”

[Tafsir Al Baqarah 3/41]

Penterjemah,
Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL

MUTIARA SALAF : Mengintip Aib Diri

Ibnu Qudamah rahimahullah berkata,

“Siapa yang ingin mengetahui kekurangan yang ada pada dirinya, maka ada empat cara :

1. Duduklah di hadapan seorang syaikh yang amat faham mengenal kesalahan diri. Ia akan memberitahumu dan memberi obatnya. Namun cara ini amat jarang di zaman ini.

2. Memiliki teman yang jujur yang mengingatkan kesalahannya. Dahulu Umar bin Khathab berkata, “Semoga Allah merahmati orang yang mengingatkan aib-aib kami.” Demikian pula salafushalih terdahulu suka bila ada yang mengingatkan kesalahannya. Sedangkan di zaman ini, orang yang mengingatkan kesalahan kita mungkin orang yang paling tidak kita sukai.

3. Mendengar dari lisan musuh. Karena mata yang memusuhi biasanya akan memperlihatkan aib sekecil apapun. Ini lebih bermanfaat untuk mengenal aib sendiri dibandingkan teman yang menjilat

4. Bergaul dengan manusia. Sesuatu yang tercela diantara mereka jauhilah.

(Mukhtashor Minhajil Qoshidin hal 156)

Diterjemahkan oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL

MUTIARA SALAF : Bisa Jadi Ajalmu Sudah Dekat

Syaikh Bin Baz -rohimahullah- berkata :

قد يكون الأجل قد قرب ودنا وأنت في غفلة، قد يصبح الإنسان ولا يمسي، ويمسي ولا يصبح، وقد ينام ولا يقوم. فَالعاقل والحازم ه‍و الذي يعد العدة دائماً، ويكون دائماً على حذر وإعدادٍ للآخرة، لعله ينجو

“Bisa jadi ajal itu sudah dekat, sementara engkau masih lalai..

Bisa jadi seseorang masih hidup di waktu pagi, tapi tidak mendapati waktu sore..

Bisa jadi dia masih hidup di waktu sore, namun tidak mendapati waktu pagi..

Bisa jadi seseorang tidur, dan akhirnya tidak bangun lagi..

Maka, orang yang cerdas dan bijaksana adalah orang yang selalu menyiapkan persiapannya, yang selalu waspada dan menyiapkan diri untuk akhiratnya, agar dia selamat..”

[ Syarh Riyadushsholihin 1/245 ]

Diterjemahkan oleh,
Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL

MUTIARA SALAF : Sesuatu Yang Terbaik Bagi Seseorang

Hubaib Al Jallab berkata, “Aku bertanya kepada Abdullah bin Mubarok tentang apakah sesuatu yang terbaik bagi seseorang..?”
Beliau menjawab, “Akal yang kuat..”

Aku berkata, “Jika ia tidak memiliki itu..?”
Beliau menjawab, “Adab yang bagus..”

Aku bertanya lagi, “Jika ia tidak punya..?”
Beliau menjawab, “Saudara yang baik yang bisa dimintai nasehatnya..”

Aku kembali bertanya, “Jika tidak..?”
Beliau menjawab, “Diam yang panjang..”

“Jika tidak..?” Tanyaku lagi.
Beliau menjawab, “Kematian yang segera..”

[ Siyar A’lam Nubala 8/397 ]

Penterjemah, 
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL