Tipuan Dunia Akan Hilang

Ustadz Firanda Andirja, MA حفظه الله تعالى

Sesungguhnya Allah telah menjamin rizkimu maka janganlah gelisah…

Namun Allah tidak menjamin surga bagimu maka janganlah terpedaya (dengan amalanmu)…

Ketahulilah yang selamat hanyalah sedikit…sesungguhnya tipuan dunia akan hilang… semua kenikmatan selain surga maka akan sirna, dan semua kesusahan selain neraka adalah keselamatan…

⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊

Waspadalah Wahai Para Wanita

Ustadz Firanda Andirja, MA حفظه الله تعالى

Wahai para wanita…tahukah anda bahwa:

(1) Semakin banyak pandangan lelaki yang tergiur denganmu semakin bertumpuk pula dosa-dosamu

(2) Semakin sang lelaki menghayalkanmu…semakin berhasrat denganmu maka semakin bertumpuk pula dosa-dosamu

(3) Janganlah anda menyangka senyumanmu yang kau tebarkan secara sembarangan tidak akan ada pertanggungjawabannya kelak..!!!. Bisa jadi senyumanmu sekejap menjadi bahan lamunan seorang lelaki yang tidak halal bagimu selama berhari-hari.., apalagi keelokan tubuhmu….

(4) Bayangkanlah… betapa bertumpuk dosa-dosa para artis dan penyanyi yang aurotnya diumbar di hadapan ribuan…bahkan jutaan para lelaki??

(5) Jika anda menjaga kecantikanmu dan kemolekan tubuhmu hanya untuk suamimu…maka anda kelak akan semakin cantik dan semakin molek di surga Allah…,

(6) Akan tetapi jika anda umbar kecantikanmu dan kemolekanmu maka ingatlah itu semua akan sirna dan akan lebur di dalam liang lahad menjadi santapan cacing dan ulat…dan di akhirat kelak…bisa jadi berubah menjadi bahan bakar neraka jahannam!!

⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊

Mau Taraweh ?

Ustadz Aan Chandra Thalib حفظه الله تعالى

Mau taraweh ? Bingung pilih jumlah rakaat yang mana.?

11 rakaat ataukah 23 rakaat.?

Apapun pilihannya yang pasti thuma’ninah syarat sahnya.

Makna tuma’ninah adalah ketenangan & jeda dalam gerakan shalat demi kesempurnaannya. 

Tuma’ninah merupakan rukun sholat, dimana tidak sah shalat seseorang apabila dia meninggalkannya. Disebutkan dalam sebuah hadits, Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, bahwa seorang lelaki pernah masuk masjid dan shalat, sedangkan Nabi berada di pojok mesjid tersebut.(seusai shalat) Ia mendatangi beliau seraya mengucapkan salam, setelah menjawab salamnya, Beliau bersabda: ”shalatlah kamu sesungguhnya kamu tadi belum shalat.”

Orang itu balik lagi dan kembali shalat. Lalu menemui beliau lagi dan memberi salam. Setelah menjawab salamnya, beliau bersabda lagi: “shalatlah kamu sesungguhnya kamu tadi belum shalat.” Pada kali yang ketiga lelaki itu berujar : “tolong ajarkan aku.”

Beliau pun bersabda: “apabila kamu hendak shalat, maka :
* berwudhulah dengan sempurna kemudian
* menghadaplah kearah kiblat dan bertakbirlah, lalu
* bacalah ayat Al-Qur’an yang mudah bagimu, kemudian
* ruku’ lah hingga kamu tuma’ninah dalam ruku’ lalu
* tegaklah berdiri, hingga kamu berdiri lurus. Kemudian
* bersujudlah hingga kamu tuma’ninah dalam sujud, lalu
* bangkitlah dari sujud hingga kamu tuma’ninah dalam duduk. Kemudian
* bersujud lagi hingga kamu tuma’ninah dalam sujud. Lalu
* bangkitlah dari sujud, hingga kamu berdiri tegak
Lakukan hal seperti itu dalam semua shalatmu.” (HR. Ahmad Bukhari & Muslim)

Ingat! Mencuri itu buruk, tapi lebih buruk lagi kalau mencurinya dalam shalat. Loh. Kok bisa..? Iya, Rasulullah bersabda:

“seburuk-buruk pencuri yaitu orang yang mencuri dalam shalatnya. Mendengar pernyataan ini orang banyak bertanya,”Ya Rasulullah… bagaimana orang mencuri dalam shalatnya itu?, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab “yaitu orang yang tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya” (HR.Ahmad & Tirmidzi)

Semoga bermanfaat

Sebelum Engkau Tidur

Ustadz Aan Chandra Thalib حفظه الله تعالى

Sahabat Naufal Al-Asyja’i radhiallahu ‘anhu berkata: Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan kepadaku:
  
إذا أخذت مضجعك من الليل  فاقرأ : قل يا أيها الكافرون ثم نم على خاتمتها، فإنها براءة من الشرك.

“Bila engkau beranjak tidur di malam hari bacalah Qul Yaayyuhal Kafirun (Surat Al-Kafirun), kemudian tidurlah pada akhir (ayatnya), karena ia dapat melepaskan diri dari kesyirikan.”

(HR. Abu Daud, 5055. Tirmizi, 3400 dihasankan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar di kitab Nataijul Afkar)

Catt:
Maksud dari “tidurlah pada akhir ayatnya” adalah tidurlah setelah membaca surat tersebut.

Surat Al Kafirun berisi ajaran tauhid yang menegaskan prinsip paling fundamental dalam kehidupan keberagamaan seorang muslim.

Tak heran bila surat tersebut ditambah surat Al-Ikhlas senantiasa di baca oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam di dua tepi siang dan malam, pada :

** 2 rakaat shalat Fajar,
** 2 rakaat ba’da Maghrib,
** 2 Rakaat selepas thawaf,
** 2 rakaat terakhir shalat witir.

Para ulama menjelaskan bahwa perbuatan Rasululllah shallallahu ‘alaihi wasallam diatas sebagai bentuk pengajaran terhadap umatnya agar mengawali dan mengakhiri harinya dengan mentauhidkan Allah azza wa jalla.

⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊

Menyambut Ramadhan

Ust. Abu Riyadl, حفظه الله تعالى

Disaat ramadhan akan tiba banyak yang menyambutnya dengan sedih…

Mereka fikir ia akan berkurang rizqinya.. karena dagang makanan tidak jualan disiang hari…

Atau para pekerja keras yang menggunakan otot harus mengurangi aktivitasnya..

Tapi ingatlah saudaraku.. Rizqi itu diatur Allah.. Tetaplah anda berpuasa.. Beribadah.. Ingatlah ketakwaan itu sebab rizqi juga..

Imam Syafi’i Rahimahullah berkata:
عَلَيْكَ بِتَقْوَى اللهِ إِنْ كُنْتَ غَافِلاً
 يَأْتِيْكَ بِالْأَرْزَاقِ مِنْ حَيْثُ لاَتَدْرِيْ
فَكَيْف تَخَافُ الْفَقْرَ وَاللهُ رَازِقً
 فَقَدْ رَزَقَ الطَّيْرَ وَالْحُوْتَ فِى الْبَحْرِ
وَمَنْ ظَنَّ أَنَّ الرِّزْقَ يَأْتِيْ بِقُوَّةٍ 
مَا أَكَلَ الْعُصْفُوْرُ شَيْئًا مَعَ النَّسْرِ
تَزُوْلُ عَنِ الدُّنْيَا فَإِنَّكَ لاَ تَدْرِيْ
إِذَا جَنَّ عَلَيْكَ اللَّيْلُ هَلْ تَعِيْشُ إِلَى الْفَجْرِ
فَكَمْ مِنْ صَحِيْحٍ مَاتَ مِنْ غَيْرِ عِلَّةٍ
وَكَمْ مِنْ سَقِيْمٍ عَاشَ حِيْنًا مِنَ الدَّهْرِ
وَكَمْ مِنْ فَتًى أَمْسَى وَأَصْبَحَ ضَاحِكًا
وَأَكْفَانُهُ فِى الْغَيْبِ تُنْسَجُ وَهْوَ لاَ يَدْرِيْ
فَمَنْ عَاشَ أَلْفًا وَأَلْفَيْن
 فَلاَ بُدَّ مِنْ يَوْمٍ يَسِيْرُ إِلَى الْقَبْرِ
ديوان للامام الشافعي ” التوكل في الرزق”
===================
Bertakwalah kepada Allah jika kamu lalai…
Niscaya Dia memberimu rezeki dengan cara yang tak kau ketahui…

Bagaimana kamu takut kefakiran sedangkan Allah pemberi rezeki…
Dia memberi rezeki kepada burung, ikan di laut bahari…

Barangsiapa menyangka bahwa dengan kekuatannya penyebab rezeki
Tentu burung pipit tiada makanan saat elang ada disisi…

Engkau akan sirna dari dunia di waktu yang tak kau ketahui…
Jika malam telah tiba siapa menjamin hidupmu hingga fajar nanti…

Begitu banyak orang sehat tanpa sakit tapi mendadak mati…
Betapa banyak orang sakit namun hidup bertahun-tahun ia lalui…

Berapa banyak anak muda tertawa-tawa ketika sore & pagi…
Sedangkan kafannya ditenun dialam ghaib tanpa ia sadari…

Barangsiapa mampu hidup 1000 / 2000 tahun lagi…
Pastinya ia akan masuk kubur yang siap menanti.

Rindu Bertemu Allah

Ustadz Firanda Andirja, MA حفظه الله تعالى

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ

“Barang siapa yang suka berjumpa dengan Allah maka Allah suka berjumpa dengannya, dan barang siapa yang benci bertemu dengan Allah maka Allah benci untuk bertemu dengannya.” (HR Muslim)

Syaikh Ibnu Al-‘Utsaimiin rahimahullah berkata :
“Seorang mukmin meyakini apa yang Allah janjikan di surga bagi hamba-hambaNya yang beriman berupa ganjaran yang besar serta karunia yang luas, maka iapun mencintai hal ini, dan jadilah dunia terasa ringan baginya dan ia tidak perduli kepada dunia karena ia akan berpindah kepada surga yang lebih baik dari dunia.

Tatkala itu iapun rindu bertemu dengan Allah, terutama tatkala datang ajal, iapun diberi kabar gembira dengan keridhoan dan rahmat Allah, iapun rindu berjumpa dengan Allah.” (Syarah Riyaad As-Shoolihin)

Diantara doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah:

وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ

“Wa As-aluKa Ladzdzatan-nazhori ilaa wajhiKa wasy-syawqo ilaa Liqoo-iKa”

“Dan aku memohon kepadaMu keledzatan memandang wajahMu, dan kerinduan untuk berjumpa denganMu” (HR An-Nasaai, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Sudahkah anda merindukan perjumpaan tersebut ?…. tanyalah hati anda…,

Kerinduan tersebut tidak bisa tergugah dalam hati anda kecuali dengan menjalankan ketaatan kepadaNya dan menjauhi
laranganNya…

Maka sungguh sangat berbahagia bagi anda yang rindu berjumpa denganNya.

⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊

Istrimu Adalah Mahkotamu

Ustadz Firanda Andirja, Lc, MA حفظه الله تعالى

Wahai para suami…
Istrimu adalah mahkotamu…titipan dari Allah khusus untukmu yang harus kamu jaga….

Jangan sampai lelaki lain memakai mahkotamu…atau ikut menikmati indahnya mahkotamu…

Sungguh pilu hati ini tatkala melihat seorang suami membiarkan istrinya menjadi santapan pandangan mata-mata nakal para lelaki…., ikut menikmati keindahan tubuhnya….ikut tergiur memandang paras cantiknya…dimanakah kecemburuanmu ??

Ataukah engkau bangga jika kecantikan mahkotamu diketahui banyak lelaki…?, bangga jika mahkotamu ikut menggairahkan para lelaki ??

Ingatlah…Allah akan meminta pertanggung jawabanmu kelak..!!!

⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊

Taubat Mereka Diterima, Kalau Kita ?

Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc,

Taubatnya Ka’ab bin Malik diterima berdasarkan wahyu yang Allah turunkan. Namun untuk kita, tidak bisa dipastikan taubat tersebut diterima karena belum ada wahyu yang turun di tengah-tengah kita.

Kisah yang sangat menarik tentang penerimaan taubat Ka’ab bin Malik bersama dua orang lainnya (Hilal dan Murarah). Mereka bertiga tidak mengikuti Perang Tabuk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tanpa uzur. Itulah yang membuat mereka diasingkan selama 50 hari. Tidak ada seorang pun yang berbicara dengan mereka bahkan ketika diberi salam pun tidak dibalas. Lebih-lebih lagi di hari ke-40, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan mereka meninggalkan istri-istrinya.

Akhirnya setelah 50 hari, setelah Shalat Shubuh, mereka dapat berita tentang penerimaan taubat mereka. Mereka pun bergembira, sangat-sangat bergembira.

Penerimaan taubat mereka menjadi kenangan manis dalam Al Quran (yang artinya):

Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka.” (QS. At Taubah: 117)

Dilanjutkan pada ayat (yang artinya),

Dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. At Taubah: 118-119)

Namun kalau kita saat ini berbuat dosa …

Apa kita yakin seperti itu keadaannya?

Apa ada wahyu yang nyatakan taubat kita diterima?

Tentu tidak.

Ini berarti kita harus terus bertaubat, memperbanyak memohon ampun pada Allah atas segala khilaf dan dosa, dan terus berusaha lebih baik dari sebelumnya.

Hanya Allah yang beri taufik.

Ref: http://rumaysho.com/qolbu/taubat-mereka-diterima-kalau-kita-8027
  

Jawaban Yang Mematikan

Ustadz Musyaffa Ad Dariny, Lc, MA, حفظه الله تعالى

Syaikh Utsaimin, rohimahullah :

Diceritakan, ada seorang kristen berkata kepada seorang muslim:
“Kalian itu fanatik kepada agama kalian, karena agama kalian membolehkan lelaki kalian menikahi wanita kristen, namun lelaki kita tidak boleh menikahi wanita muslimah… Mengapa kalian boleh mengambil istri dari kami, sedangkan kita tidak boleh mengambil istri dari kalian?.. Adilnya masing-masing kita boleh mengambil istri dari yang lain, atau masing-masing kita tidak boleh mengambil istri dari yang lain.”

Seorang Muslim itu menjawab:
“Ya, (karena) kami beriman kepada Rosul kalian, sedang kalian tidak beriman kepada Rosul kami… Bila kalian beriman kepada Rosul kami, maka silahkan, mari kami nikahkan kalian dengan wanita kami.

Tapi masalahnya kalian itu mendustakan Rosul kami… Kalian mengatakan: Dia itu pendusta, dia tidak diutus untuk seluruh makhluk, tapi hanya diutus untuk bangsa arab saja… atau (bahkan) kalian ada yang mengatakan: dia itu hanya tukang dusta (sama sekali bukan Rosul), dan sama sekali tidak diutus kepada bangsa arab…

Bagaimana kami akan menikahkan wanita kami dengan kalian?!”

Sungguh ini jawaban yang mematikan. (Kitab Syarah Ushul, hal: 560).

⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊

Andalah Orangnya

Ust. Firanda Andirja, MA, حفظه الله تعالى

Orang Arab mengatakan,

رَحِمَ اللَّهُ امْرَأً عَرَفَ قَدْرَ نَفْسِهِ

“Semoga Allah merohmati orang yang mengetahui kapasitas dirinya“

DAKWAH adalah perkara yang BESAR. Urusannya menyangkut NASIB UMAT, dunia dan AKHERATnya.

Seorang yang tidak memiliki kemampuan yang mumpuni, maka jangan pernah sekali-kali MEMAKSAKAN DIRI untuk melakukan apa yang tidak dia mampui.

Demikian pula, Seorang yang tidak memiliki ilmu agama yang memadai, maka jangan pernah memaksakan diri untuk berbicara hal-hal dalam agama yang tidak dia kuasai, dengan mengatas namakan DAKWAH.

Namun …

Bukan berarti Anda tidak bisa mendapatkan pahala dan keutamaan berdakwah. Malahan, ada bagian-bagian dakwah yang ANDALAH ORANGNYA. Andalah orang yang HARUS mengambil peran itu.

“…Merupakan kemuliaan tatkala Allah menjadikan kita orang-orang yang bergerak dalam bidang dakwah.

Apakah sebagai ustadznya, apakah sebagai panitianya, apakah sebagai donaturnya, apakah  yang membuat iklannya, apakah yang ikut menyebarkan, yang broadcast.

Pokoknya kita sama-sama berjuang memberikan dakwah, maka insyaallah kita akan mendapatkan bagian dari apa yang diemban oleh para anbiya..” Kata Ust Firanda Andirja,MA.

Seperti apakah keutamaan orang berdakwah ? Bagaimana sifat-sifat seorang dai ? Apa yang bisa KITA lakukan untuk dakwah ? Simak Penjelasannya !

Klik
http://www.salamdakwah.com/videos-detail/siapa-saja-bisa-berdakwah.html

⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊

Menebar Cahaya Sunnah