Category Archives: BBG Kajian

Menyaring Keimanan

Allah memberi ujian untuk menyaring keimanan..

Allah berfirman:

أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi..? (Al-Ankabut – 2)

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

“Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang jujur dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta..” (Al-Ankabut – 3)

Hati yang jujur adalah hati yang beriman kepada Allah ‘Azza wajalla..
hati yang sabar saat diterpa ujian..
dan bersyukur saat diberi kesenangan..

Hati yang jujur adalah hati yang lebih mengharapkan kehidupan akherat..
hati yang takut adzab Allah dan berharap rahmat dan keridhoan-Nya..

Kelak orang orang yang jujur dalam imannya akan melihat kegembiraan di negeri sana..

قَالَ اللَّهُ هَـٰذَا يَوْمُ يَنفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ ۚ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

“Allah berfirman, ‘Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kejujuran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar..” (Al-Maidah – 119)

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Kelak Semua Akan Kembali Kepada Allah

Imam Asy Syafi’i rohimahullahu Ta’ala berkata,

إنك لا تقدر أن ترضي الناس كلهم،
‏فأصلح ما بينك وبين الله عز وجل.
‏فإذا أصلحت ما بينك وبين الله عز وجل ،
‏فلا تبال بالناس

“Sesungguhnya engkau tidak akan mampu meridhokan manusia seluruhnya.. maka perbaikilah hubunganmu dengan Allah ‘Azza Wajalla.. apabila engkau telah memperbaiki hubunganmu dengan-Nya, maka jangan pedulikan lagi manusia..”

(Tawalu Ta’nis hal. 168 karya ibnu Hajar)

Jangan pedulikan sikap manusia kepadamu..
Sibuklah memperbaiki diri dengan ibadah dan amal sholeh..
Kelak semua akan kembali kepada Allah..

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL

Berbuat Dosa Setelah Taubat

Syaikh al-‘Utsaimin rohimahullah berkata

الإنسان إذا فعل الذَّنب ثُم تاب توبةً نصُوحًا ثم غلبتهُ عليهِ نفسُه مرَّةً أُخرى فإن توبتهُ الأولى صحيحة، فإذا تاب ثانيةً فتوبتُه صحيحة،
‏لأن مِن شُروط التوبة أن يعزِم أن لا يعُود وليس من شروط التوبة أن لا يعود .

“Seorang insan apabila berbuat dosa kemudian bertaubat dengan taubat nasuha lalu kalah kembali oleh hawa nafsu dan berbuat dosa.. maka taubatnya yang pertama itu shohih..

Jika ia bertaubat lagi kedua kalinya maka taubatnya juga shohih.. karena syarat taubat adalah bertekad bulat untuk tidak kembali berbuat dosa.. bukanlah syarat taubat untuk tidak pernah kembali berbuat dosa..”

(Syarah Kitab Tauhid)

Siapakah yang mampu tak pernah berbuat dosa setelah bertaubat..
Namun mukmin itu setiap kali jatuh kepada dosa..
Ia segera bertaubat dan membalasnya dengan amal sholeh..

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL

Keutamaan Membaca SUBHAANALLAH Sebanyak 100 KALI

Sehari Beramal Seribu Kebaikan, Bisakah..?

Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu berkata,

“Kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu beliau bersabda, Apakah salah seorang dari kalian tidak mampu untuk memperoleh seribu kebaikan setiap hari..?

Maka seseorang yang duduk bertanya, Bagaimana seseorang bisa memperoleh seribu kebaikan ?’ Beliau menjawab, ‘Ia bertasbih (membaca SUBHAANALLAH) 100 kali, maka akan ditulis untuknya 1,000 kebaikan, atau dihapus darinya seribu kesalahan.’

[HR. Muslim, no. 2698]

Yuk raih minimum SERIBU KEBAIKAN setiap harinya…
.
Ini malam pun bisa kita meraihnya, in-syaa Allah…
.
Penjelasan:
.
1. Hadits di atas menunjukkan keutamaan dzikir.
.
2. Satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan semisal. Ini baru kelipatan minimal dari suatu amalan. Karena kelipatannya bisa mencapai 700 kali lipat.
.
3. Huruf aw (artinya: atau) dalam hadits bisa bermakna waw (artinya: dan), artinya dengan bertasbih seratus kali akan ditulis seribu kebaikan dan dihapus seribu maksiat.
.
4. Kalau aw dimaknakan dengan ‘atau’ maknanya menjadi ada yang bertasbih ditetapkan baginya seribu kebaikan, ada juga yang dihapuskan baginya seribu kesalahan
.
5. Hendaklah seorang guru mengajarkan kepada murid-muridnya fadhilah-fadhilah suatu amalan
.
6. Sahabat begitu semangat dalam melakukan kebaikan.
.
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal MSc, حفظه الله تعالى
.
Ini adalah dzikir yang tidak terikat oleh waktu dan tempat, jadi silahkan di baca kapan saja (baca soal tanya-jawab di bawah). Wallahu a’lam.
.
PERTANYAAN :
Ingin menanyakan tentang hadits tentang dzikir membaca  SUBHANALLAH 100 x mendatangkan 1000 kebaikan. Dimana disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alayhi Wasallam bersabda :

“Apakah salah seorang dari kalian tidak mampu untuk memperoleh 1000 kebaikan setiap hari ?

Apakah setiap hari ini ada pembatasan waktu bahwa dzikir membaca SUBHANALLAH ini hanya diucapkan sekali sehari ? …. Atau bolehkah kita baca beberapa kali (berulang-ulang) dalam sehari tanpa batas dengan harapan semakin banyak pahala kebaikan yang didapat dan semakin banyak kesalahan yang dihapus ?

Syukron Ustadz.

JAWABAN :
Boleh diulang lebih dari itu, karena Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam tidak membatasi sama sekali. Hanya menjelaskan bahwa orang yang membaca dzikir tersebut bisa mendapatkan pahala 1000 kebaikan. Wallahu a’lam

Dijawab oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

 

Hilangnya Kenikmatan Ibadah

Bencana besar yang menghilangkan nikmatnya ibadah dan munajat pada Rabb adalah keburukan diri orang alim, para muballigh maupun ahli zuhud yang zahirnya tak sama dengan batinnya. Tampilan dan bungkus luarnya yang indah menawan banyak orang tak sesuai dengan apa yang terdapat dalam hati mereka.

Berkata Ibnul Jauzy-rohimahullah:

«إني تدبرت أحوال أكثر العلماء والمتزهدين، فرأيتهم في عقوبات لا يحسون بها، ومعظمها من قبل طلبهم للرئاسة، فالعالم منهم يغضب إن رد عليه خطوة، والواعظ متصنع بوعظه، والمتزهد منافق أو مراء.
فأول عقوباتهم: إعراضهم عن الحق شغلًا بالخلق.
ومن خفي عقوباتهم: سلب حلاوة المناجاة، ولذة التعبد، إلا رجال مؤمنون، ونساء مؤمنات، يحفظ الله بهم الأرض، بواطنهم كظواهرهم؛ بل أجلى، وسرائرهم كعلانيتهم؛ بل أحلى، وهممهم عند الثريا؛ بل أعلى، إن عرفوا تنكروا، وإن رئيت لهم كرامة أنكروا، فالناس في غلاتهم، وهم في قطع فلاتهم، تحبهم بقاع الأرض، وتفرح بهم».
صيد الخاطر لابن الجوزي (ص: 27)

“Kuperhatikan kondisi kebanyakan para alim ulama maupun ahli zuhud, yang mereka dalam hukuman Allah namun tak merasakannya, hal itu terjadi disebabkan karena ambisi mereka meraih kekuasaan..

kulihat orang alim akan marah bilamana dibantah (perkataan dan perbuatannya), para penceramah berusaha memukau dengan keahlian retorikanya, adapun ada ahli ibadah yang terlihat zuhud, namun penuh kemunafikan berbalut riya..

Awal hukuman yang tak mereka sadar adalah dicabutnya lezat bermunajat dan beribadah.

Hanya segelintir saja yang selamat dari bencana ini dari mukmin dan mukminah yang karena mereka, Allah masih menjaga bumi ini.
Sungguh apa yang terdapat dalam batin mereka sama dengan apa yang terdapat dalam zahir mereka, bahkan lebih indah.. apa yang mereka sembunyikan sesuai dengan apa yang mereka tampakkan bahkan lebih dahsyat..

Cita-cita mereka setinggi bintang bahkan lebih, bila dikenal mereka berusaha menghindar, bila terlihat karomah yang mereka miliki, mereka segera menyembunyikannya..

Manusia bagaikan menumpang di satu bidang kecil dari tanah mereka yang begitu luasnya, bumi bergembira dan mencintai keberadaan mereka..”

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan MA, حفظه الله تعالى

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL

IMAN Akan Mendatangkan AMAN

Jika ingin merasa AMAN, maka kuatkan IMAN. Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala:

الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ

“Orang-orang yang BERIMAN dan tidak mengotori imannya dengan kezaliman (kesyirikan), mereka itulah orang-orang yang mendapatkan KEAMANAN..” [Al-An’am: 82].

Itu juga yang ditunjukkan dalam firman-Nya:

أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (*) الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ

“Ingatlah, sungguh para wali (kekasih) Allah, tidak ada KETAKUTAN sedikitpun pada mereka, dan mereka tidak akan bersedih yaitu: orang-orang yang BERIMAN dan bertaqwa..” [Yunus: 62-63]

Oleh karenanya, di saat-saat genting, hanya orang yang imannya sangat kuat yang masih tenang dan merasa aman.. Lihatlah jawaban Nabi -shollallahu ‘alaihi wasallam- kepada sahabat Abu Bakar saat di goa Tsaur dan musuh sudah di depan mata, beliau dengan rasa aman dan tenang mengatakan:

مَا ظَنُّكَ يَا أَبَا بَكْرٍ بِاثْنَيْنِ اللَّهُ ثَالِثُهُمَا

“Apa anggapanmu wahai Abu Bakar, terhadap dua orang yang Allah adalah orang ketiganya..” [HR. Bukhari dan Muslim]

Lihat pula jawaban Nabi -shollallahu ‘alaihi wasallam- ketika dikagetkan dari tidur beliau oleh seorang musuh yang telah menghunuskan pedangnya di hadapan beliau, dan mengatakan:

مَنْ يَمْنَعُكَ مِنِّي؟

“Siapa yang bisa menghalangiku membunuhmu..?!”

Dengan sangat tenang, beliau menjawab: “Allah..”, dan dengan jawaban ini, orang tersebut gemetar sampai pedang yang di tangannya jatuh sendiri. Lalu pedang itu diambil oleh Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam..” [HR. Ahmad: 14929, shohih].

Lihatlah, kekuatan iman yang sangat istimewa.. oleh karenanya, mari pupuk iman dengan ilmu yang lurus dan amal yang shahih, semoga kita bisa meraihnya, amin.

Silahkan dishare, semoga bermanfaat dan Allah berkahi, amin.

Ditulis oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

KEBAHAGIAAN

KEBAHAGIAAN.. yang merasakannya adalah HATI..

Oleh karenanya, hati menjadi KUNCI kebahagiaan seseorang.
Sayang, banyak orang salah jalan, dan mencari kebagiaan dengan memanjakan jasmaninya.

Padahal harusnya dia memperhatikan hatinya, dan untuk membahagiakan hati, sebenarnya dia HANYA membutuhkan SATU KUNCI kebahagiaan..!!

Kunci tersebut adalah: DEKATNYA dia dengan Allah ta’ala.

1️⃣ Oleh karena itulah, Allah ta’ala berfirman:

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ingatlahlah bahwa dengan ber-DZIKIR (mengingat-Ku); hati-hati akan menjadi tenang..” [Surat: Arro’d: 28]

karena dengan berdzikir mengingat Allah kita akan dekat dengan-Nya, dan kedekatan kita dengan-Nya akan menjadikan hati kita tenang dan bahagia..

2️⃣ Oleh karena itu pula, Nabi -shollallohu ‘alaihi wasallam- mengatakan kepada sahabat tercintanya Abu Bakar, saat puncak kecemasan menghampirinya di dalam goa, sebagaimana dalam Alqur’an:

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا

“Janganlah BERSEDIH, karena sungguh Allah BERSAMA kita..” [Attaubah: 40]

Ya, dengan menyadari bahwa Allah bersama kita, dekat dengan kita, maka puncak kecemasan hati akan lenyap oleh kebahagiaan yg datang..

3️⃣ Oleh karena ini pula, Allah memerintahkan kepada mereka yang terkena musibah untuk mengatakan:

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

“Sungguh kami milik ALLAH, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali..” [Albaqoroh: 156]

Karena ketika kita ingat bahwa kita milik Allah, tentu kita akan merasa dekat dengan-Nya dan terhibur karenanya..

4️⃣ Oleh karenanya, ketika memerintahkan bersabar, Allah berfirman:

وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Bersabarlah kalian, karena sesungguhnya Allah BERSAMA orang-orang yang bersabar..” [Al-Anfal: 46]

karena bersabar itu berat, namun rasa berat itu akan sirna dengan kebahagiaan hati karena dekatnya seseorang kepada Allah..

5️⃣ Oleh karena itu pula, hati kita merasa sangat sejuk dan bahagia, ketika kita bisa menyendiri di malam sunyi, BERSAMA Allah dalam munajat-munajat kita, sampai-sampai salah seorang ahli ibadah mengatakan:

لو يعلم الملوك وأبناء الملوك ما نحن فيه من السعادة لجالدونا عليها بالسيوف

“Seandainya para raja dan anak-anak mereka tahu KEBAHAGIAAN yang kami rasakan, tentunya mereka akan merebutnya dari kami dengan pedang-pedang mereka..”

6️⃣ Oleh karena ini pula, mereka yang baru MASUK ISLAM akan merasakan kebahagiaan yang tiada tara, karena kontrasnya jarak mereka dengan Allah, antara sebelum masuk Islam dengan sesudah masuk Islam… sebelum masuk Islam dia sangat jauh dari Allah, tapi setelah masuk Islam, ia jauh lebih dekat kepada Allah.

Bahkan orang yang baru bertaubat atau mengenal sunnah, biasanya sangat bahagia sekali, karena sebelumnya dia sangat jauh dari Allah, dan setelah itu dia sangat dekat kepada Allah ta’ala.

7️⃣ Kebahagiaan itu ketika KITA semua dekat dengan KEKASIH HATI KITA… Allah yang Maha Pengasih dan Maha Mengasihi. Intinya, jika ingin bahagia, mendekatlah kepada-Nya.

Ya Allah sayangilah kami, dan ampunilah kami, karena kebodohan kami tentang-MU.. Sungguh Engkau Maha Dekat dan sudi memperkenankan do’a kami.

Ditulis oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

Keberkahan Rezeki Dan Umur

Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,

وليست سعـةُ الـــرزق والعمل
‏بكثرته، ولا طولُ العمر بكثرة
‏الشهور والأعوم،
‏ولكن سعة الرزق والعمر بالبركة
‏فيه.

“Bukanlah banyaknya rezeki itu dengan banyaknya jumlah harta. . tidak pula panjangnya umur dengan banyaknya bulan dan tahun.. namun keberkahan rezeki dan umur adalah dengan banyak keberkahan padanya..”

(Ad Daa wad Dawaa hal. 201)

Keberkahan itu adalah banyaknya kebaikan pada sesuatu..

Harta dan umur yang berkah adalah harta yang banyak digunakan untuk kebaikan dengan sedekah dan membantu orang lain.. dan umur yang selalu dimakmurkan dengan ketaatan..

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL

Perintah Sholat Lima Waktu Dalam Alqur’an

Katanya: “Dalam Alquran tidak ada perintah sholat lima waktu..!”

=====

Sungguh perkataan ini benar-benar menelanjangi orang yang mengatakannya, bahwa dirinya benar-benar minim pengetahuan tentang tafsir Quran.

Sebenarnya banyak sekali ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang dalil wajibnya sholat lima waktu, tapi karena kalau disebutkan semuanya menjadi sangat panjang, maka di sini saya sebutkan satu saja.

Allah ta’ala berfirman:

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى

“Jagalah sholat-sholat kalian, (terutama) sholat wustho (asar)..” [Al-Baqarah: 238].

Di ayat ini terdapat “perintah” menjaga sholat-sholat, dan sebagaimana dalam ushul fikih; pada asalnya perintah menunjukkan “kewajiban”.

Dan yang dimaksud dengan “sholat-sholat” di ayat ini adalah “sholat lima waktu” sebagaimana disebutkan para ahli tafsir.

Sehingga maksud ayat ini adalah “kewajiban menjaga sholat lima waktu..”

Lihatlah kitab-kitab tafsir, kita akan dapati para ulama menegaskan bahwa ayat ini menjelaskan “perintah menjaga sholat lima waktu..”

⚉ Di dalam tafsir Muqatil bin Sulaiman (wafat 150 H) [jilid 1, hal 201] disebutkan:

حافِظُوا عَلَى الصَّلَواتِ الخمس فِي مواقيتها وَالصَّلاةِ الْوُسْطى يعني صلاة العصر

“Jagalah sholat LIMA waktu di waktu-waktunya, (terutama) sholat wustho, yakni sholat asar..”

⚉ Di dalam Tafsir Arrazi (w 606 H) [jilid 6, hal 482] disebutkan:

فهذه الآية دالة على وجوب الصلوات الخمسة بهذا الطريق

“Maka ayat ini menunjukkan wajibnya sholat LIMA waktu dengan cara ini..”

⚉ Di dalam tafsir Jalalain [hal: 52] disebutkan:

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَات الْخَمْس بِأَدَائِهَا فِي أَوْقَاتهَا وَالصَّلَاة الْوُسْطَى

“Jagalah sholat LIMA waktu, dengan menjalankannya di waktu-waktunya, (terutama) sholat wustho-nya..”

Lihatlah, bagaimana gamblangnya penjelasan para ulama tentang “perintah sholat lima waktu” dari ayat ini.

Dan ayat-ayat seperti ini banyak dalam Alquran. Hanya orang yang buta tafsir yang mengatakan, tidak ada perintah sholat lima waktu dalam Al-Quran.

Semoga Allah memperbaiki keadaan kita semua, amin.
Silahkan dishare, semoga bermanfaat dan Allah berkahi..

Ditulis oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى

Merasa Khawatir Amalnya Tidak Diterima

Allah Ta’ala berfirman:

وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوا وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ* أُوْلَئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ

“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka, mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya..”

(Al Mukminun 60-61)

‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha bertanya kepada Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam, “Apakah yang dimaksud oleh ayat ini adalah orang yang mencuri dan minum arak..?”

Beliau bersabda,

لا يا بنت الصديق ولكنهم الذين يصومون ويصلون ويتصدقون وهم يخافون أن لا يقبل منهم.

“Bukan wahai anak Ash Shiddiq.. akan tetapi mereka adalah orang orang yang berpuasa, sholat, dan bersedekah. Namun mereka merasa khawatir amalnya tidak diterima..”

(HR Attirmidzi dan Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Syaikh al-Albani)

Khawatir tidak diterima bukan karena berburuk sangka kepada Allah.. namun karena merasa ia belum melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya..

Lalu kekhawatiran tersebut membangkitkan kesungguhan tuk terus memperbaiki ibadahnya..

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

ARTIKEL TERKAIT
Kumpulan HADITS