Apa saja kriteria seorang guru/ustadz yang kita boleh menimba ilmu darinya ?
Simak penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc, حفظه الله تعالى berikut ini :
Apa saja kriteria seorang guru/ustadz yang kita boleh menimba ilmu darinya ?
Simak penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc, حفظه الله تعالى berikut ini :
Simak penjelasan Ustadz Badru Salam, حفظه الله
Simak penjelasan Ustadz Badru Salam, حفظه الله
Dari pembahasan Kitab Al-Intishar (الانتصار بشرح عقيدة أئمة الأمصار) yang menjelaskan secara gamblang tentang aqidah ahlussunnah wal jama’ah yang dihimpun dari 2 (dua) karya ulama besar, yaitu: Abu Zur’ah Ar-Razi dan Abu Hatim Ar-Razi rahimahumallah.
Simak penjelasan Ustadz Badru Salam, حفظه الله
Dari pembahasan Kitab Al-Intishar (الانتصار بشرح عقيدة أئمة الأمصار) yang menjelaskan secara gamblang tentang aqidah ahlussunnah wal jama’ah yang dihimpun dari 2 (dua) karya ulama besar, yaitu: Abu Zur’ah Ar-Razi dan Abu Hatim Ar-Razi rahimahumallah.
Hadits ke-7
عن حُمْرَانَ مَوْلَى عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رضي اللهُ عنهما : أَنَّهُ رَأَى عُثْمَانَ دَعَا بِوَضُوءٍ , فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ مِنْ إنَائِهِ , فَغَسَلَهُمَا ثَلاثَ مَرَّاتٍ ، ثُمَّ أَدْخَلَ يَمِينَهُ فِي الْوَضُوءِ , ثُمَّ تَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ وَاسْتَنْثَرَ ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاثاً , وَيَدَيْهِ إلَى الْمِرْفَقَيْنِ ثَلاثًا , ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ , ثُمَّ غَسَلَ كِلْتَا رِجْلَيْهِ ثَلاثًا , ثُمَّ قَالَ : رَأَيْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم يَتَوَضَّأُ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا ، وَقَالَ : مَنْ تَوَضّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا , ثُم صَلَّى رَكْعَتَيْنِ , لا يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبه
“Dari Humran maula (bekas budak) Utsman bin Affan ra. Bahwasanya Utsman meminta diambilkan air wudhu kemudian dia menuangkan air dari bejana ke atas kedua telapak tangannya lalu membasuh keduanya tiga kali. Kemudian dia memasukkan tangan kanannya ke air wudlu lalu berkumur-kumur dan beristinsaq (menghirup air ke hidung) serta ber-istintsar (mengeluarkan air yang dihirup ke hidung). Kemudian dia membasuh wajahnya tiga kali. Kemudian dia membasuh kedua tangannya hingga siku tiga kali. Kemudian dia mengusap kepalanya. Kemudian dia membasuh kedua kakinya hingga mata kaki tiga kali. Kemudian Utsman berkata: Aku melihat Rasulullah saw dulu berwudhu seperti wudluku tadi. Kemudian Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa yang berwudhu seperti wudhuku ini kemudian sholat dua raka’at dalam keadaan tidak terlintas pikiran apapun (dalam urusan keduniaan) di dalam benaknya; niscaya dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni.”
(HR Bukhari no 164 dan Muslim no 226)
Fawaid hadits:
1. Disunnahkan mencuci dua tangan tiga kali sebelum berwudlu di luar bejana.
2. Disunnahkan menggunakan tangan kanan ketika mengambil air wudlu untuk mencuci anggota wudlu.
3. Air musta’mal adalah suci dan mensucikan. karena Utsman memasukkan tangannya ke dalam bejana untuk mengambil air wudlu.
4. Disyari’atkan berkumur kumur, istinsyaq dan istintsar. Pendapat yang kuat adalah hukumnya wajib karena adanya perintah dari Nabi shallallahu alaihi wasallam.
5. Disunnahkan mencuci anggota wudlu tiga kali kecuali kepala maka cukup sekali atas pendapat yang kuat.
6. Tidak disunnahkan mencuci tangan melebihi siku siku dan kaki melebihi mata kaki karena ayat hanya menyebutkan hanya sampai itu, demikian juga kebanyakan shahabat yang mengceritakan wudlu Nabi.
8. Wajib tertib ketika mencuci anggota wudlu.
9. Disunnahkan sholat setelah wudlu dengan penuh kekhusyuan.
10. Kewajiban berwudlu mengikuti tata cara wudlu Nabi shallallahu alaihi wasallam.
11. Pahala yang disebutkan dalam hadits tersebut bagi yang berwudlu dan sholat setelahnya dua rokaat.
Badru Salam, حفظه الله تعالى
Sepantasnya kita sebagai kaum muslimin sadar akan hal ini.
Jika kita ringkas, ada empat generasi persenjataan dlm perang, dan orang barat sekarang memanfaatkan senjata generasi keempat.
Generasi pertama: perang dengan senjata pedang.
Generasi kedua: perang dengan senjata api.. dengannya menjadi sama antara penakut dan pemberani.
Generasi ketiga: perang dengan senjata nuklir, senjata pembunuh masal.
Generasi keempat: perang dengan senjata adu domba.
Yakni menjadikan musuh memerangi dirinya dengan dirinya, dengan memanfaatkan para pengkhianat, para penyusup, dan mata-mata. Juga dengan menyuburkan dan mempertentangkan perbedaan paham dan akidah.
Sekarang orang barat berperang dengan tanpa biaya sama sekali.. musuh dibuat membunuh dirinya sendiri.. bahkan musuh dibuat membayar biaya persenjataan untuk membunuh dirinya kepada mereka.. lebih parah lagi, seringkali musuh itu meminta agar mereka ikut membantu membunuh saudaranya dan mereka menolaknya.
Meskipun sangat sulit melawan gerakan mereka ini, namun tidak ada salahnya kita mulai sadar dan waspada terhadap semua ini.
Ingatlah, bagaimana Suria hancur dengan membenturkan kekuatan ahlussunnah dengan syiah.. begitupula di negeri Yaman.. di Mesir dan Libia mundur dengan membenturkan penguasa dengan rakyatnya.. dan sekarang mereka ingin membenturkan kekuatan ahlussunnah dengan kekuatan shufiyah dengan diadakannya muktamar shufiyah di negara checnya belum lama ini.
Begitu pula di negara kita tercinta Indonesia, sudah mulai banyak kita lihat pembenturan antara kaum muslimin satu dengan yang lainnya.. bahkan akhir-akhir ini banyak pengadaan kajian dihalang-halangi.. padahal kalau mereka ingin bersaing dengan sehat, seharusnya mereka bisa berlomba-lomba dalam kebaikan, misalnya dengan mengadakan kajian-kajian tandingan dengan undangan yang lebih banyak.. dengan demikian kajian-kajian akan semakin banyak dan kaum muslimin akan semakin tercerahkan.
Wahai kaum muslimin.. sadarlah dan bersatulah.. hilangkanlah perbedaan-perbedaan itu dengan diskusi dan saling memahami satu sama lain.. tentunya tidak ada dari kalian yang ingin Islam musnah ataupun lemah.. kembalikanlah semua perbedaan kepada dua sumber agama; Alquran dan Sunnah Nabi -shallallahu alaihi wasallam- sebagaimana Allah perintahkan, [QS. Annisa: 59].
Semoga Allah menjaga Islam dan kaum muslimin, serta memperperbaiki dan menguatkan keadaan mereka, amin.
Musyaffa’ Ad Dariny, حفظه الله تعالى
Simak penjelasan Ustadz Badru Salam, حفظه الله
Simak penjelasan Ustadz Badru Salam, حفظه الله
Simak penjelasan Ustadz Badru Salam, حفظه الله
Simak penjelasan Ustadz Badru Salam, حفظه الله
Dari pembahasan Kitab Al-Intishar (الانتصار بشرح عقيدة أئمة الأمصار) yang menjelaskan secara gamblang tentang aqidah ahlussunnah wal jama’ah yang dihimpun dari 2 (dua) karya ulama besar, yaitu: Abu Zur’ah Ar-Razi dan Abu Hatim Ar-Razi rahimahumallah.