Simak penjelasan Ustadz Mizan Qudsiyah MA, حفظه الله تعالى berikut ini :
ARTIKEL TERKAIT
Dzikir Sebelum Meninggalkan Pertemuan Yang Bukan Majelis Ilmu
Simak penjelasan Ustadz Mizan Qudsiyah MA, حفظه الله تعالى berikut ini :
ARTIKEL TERKAIT
Dzikir Sebelum Meninggalkan Pertemuan Yang Bukan Majelis Ilmu
عن جابر بن عبدالله رضي الله عنهما سَمِعْتُ رَسولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ، قَبْلَ مَوْتِهِ بثَلَاثَةِ أَيَّامٍ يقولُ: «لا يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إلَّا وَهو يُحْسِنُ الظَّنَّ باللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ». ــــ
صحيح مسلم(2877 )
Nabi Shollallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah seseorang dari kalian meninggal kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah ‘Azza wa Jalla..”
[ HR Muslim – 2877 ]
Diterjemahkan oleh
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى
ARTIKEL TERKAIT
Kumpulan HADITS
Allah Ta’ala berfirman:
إِلَّا مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا .
“kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu keburukan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang..” (Al Furqan: 70)
Rosulullah Shollallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إن الله يحاسب عبده يوم القيامة فيعرض عليه صغار ذنوبه، ويخبئ عنه كبارها. فيقال:عملت كذا وكذا، وعملت كذا وكذا، فيقول:نعم،وهو مشفق من كبار ذنوبه.
فيقال له:فإن لك مكان كل سيئة حسنة. فيقول:رب، قد عملت أشياء لا أراها هاهنا
Allah akan menghisab seorang hamba-Nya pada hari kiamat. Allah akan menampakkan kepadanya dosa-dosa kecilnya dan menyembunyikan dosa dosa besarnya..
Lalu dikatakan kepadanya, “Kamu dahulu melakukan ini dan itu..”
Si hamba berkata, “Benar” dan ia amat ketakutan dengan dosa-dosa besarnya.
Lalu dikatakan, “Buat kamu kebaikan pada setiap kesalahan yang kamu lakukan..”
Si hamba berkata, “ya Robbi, dahulu aku pernah melakukan dosa-dosa. Kok aku tidak melihatnya di sini..?”
Perawi hadits berkata, “Aku melihat Rosulullah Shollallaahu ‘alaihi wa sallam tertawa sampai terlihat gigi gerahamnya..”
(HR Muslim)
Si hamba tersebut tidak melihat dosa-dosa besarnya karena ia telah bertaubat darinya sehingga Allah gantikan dengan kebaikan…
Namun ini bagi yang istiqomah di atas taubatnya sampai akhir hayatnya..
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى
➡️ Syirrid bin Suwaid rodhiyallahu ‘anhu berkata,
“Rosulullah pernah melintas di hadapanku sedang aku duduk seperti ini, yaitu bersandar pada tangan kiriku yang aku letakkan di belakang. Lalu baginda Nabi bersabda, “Adakah engkau duduk sebagaimana duduknya orang-orang yang dimurkai..?”
[ HR. Abu Daud no. 4848 ] Syaikh al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih
➡️ Syaikh al-‘Utsaimin rohimahullah menjelaskan,
“Duduk dengan bersandar pada tangan kiri disifatkan dengan duduk orang yang dimurkai Allah. Adapun meletakkan kedua tangan di belakang badan lalu bersandar pada keduanya, maka tidaklah masalah. Juga ketika tangan kanan yang jadi sandaran, maka tidak mengapa..
Yang dikatakan duduk dimurkai sebagaimana disifati nabi adalah duduk dengan menjadikan tangan kiri di belakang badan dan tangan kiri tadi diletakkan di lantai dan jadi sandaran. Inilah duduk yang dimurkai sebagaimana yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sifatkan..”
[ Syarh Riyadhus Sholihin ]
10 hari terakhir Ramadhan merupakan hari-hari yang sangat istimewa, malam-malamnya lebih baik dari malam apapun di selain Ramadhan, karena ada satu malam yang sangat spesial yaitu LAILATUL QADAR…
Yang dilakukan Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam di malam-malam ini adalah:
1️⃣ Mengencangkan sarungnya (memisahkan diri dari istri / lebih bersungguh-sungguh dalam ibadah).
2️⃣ Menghidupkan malamnya.
3️⃣ Membangunkan keluarganya.
عن عائشة رضي الله عنها قالت: كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره و أحيى ليله و وأيقظ أهله.
Dari ‘Aisyah Rodhiyallahu ‘anha “Apabila Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam memasuki sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya, menghidupkan malam-malam tersebut dan membangunkan keluarganya..” (HR. Bukhari: 2024 dan Muslim:1174).
Semoga Allah menganugerahkan taufiq-Nya kepada kita semua kepada apa yang dicintai dan diridhai-Nya, aamiin..
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, حفظه الله تعالى
ARTIKEL TERKAIT
Kumpulan HADITS
“Dahulu para sahabat mengadukan kepada nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam lelahnya berjalan maka nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Hendaklah kalian melakukan naslan (berjalan cepat dengan langkah yang pendek).” Lalu kamipun melakukannya dan ternyata itu lebih ringan untuk kami.”
[ HR. AlHakim dan dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam silsilah shahihah no 465 ]
Di alih-bahasakan oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى
Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda (yang artinya),
“Barangsiapa diberi suatu kebaikan, lalu ia mengucapkan kepada orang yang memberi kebaikan tersebut, ‘jazaakallahu khoyron (*), maka sesungguhnya hal itu sudah mencukupi dalam menyatakan rasa syukurnya..” [ HR. at-Tirmidzi ] Shohiih at-Targhib wat-Tarhib 969
➡️ mumpung lagi #dirumahaja setiap hari lagi.. biasakanlah saling mengucapkan do’a antara suami/istri, orangtua/anak..
caranya mudah..
ucapkan salam saat masuk rumah, saat bertemu dan juga berdo’a saat ada perbuatan baik yang dilakukan seperti menyiapkan sarapan, membersihkan rumah dll
jazaakallahu khoyron – kepada pria
jazaakillahu khoyron – kepada wanita
jazaakumullohu khoyron – kepada sejumlah pria lebih dari 2 orang
jazaakunnallahu khoyron – kepada sejumlah wanita lebih dari 2 orang
jangan dipotong jadi “jazaakallahu” saja ya.. karena:
1. tidak sesuai ajaran Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam yang terdapat dalam hadits (gambar 2) yaitu mengucapkan “jazaakallahu khoyron” yang artinya “semoga Allah membalasmu dengan kebaikan/khoyron..”
2. kalimat “jazaakallahu” saja itu artinya “semoga Allah membalasmu..” naah.. membalasmu itu dengan apa..? keburukan atau kebaikan..? ya tentunya kita ingin mendo’akan kebaikan.. ya..
wallahu a’lam
#Covid_19
#dirumahaja
#salam
JANGAN LEWATKAN YANG BERIKUT INI:
Kumpulan Artikel Terkait Covid-19