MUTIARA SALAF : Ancaman Bagi Mereka Yang Menjadikan Dunia Tujuan Hidupnya

Qotadah rohimahullah berkata,

“Barangsiapa yang dunia adalah tujuannya, dunia yang selalu dia cari-cari dengan amalan sholehnya, maka Allah akan memberikan kebaikan kepadanya di dunia. Namun ketika di akhirat, dia tidak akan memperoleh kebaikan apa-apa sebagai balasan untuknya..

adapun seorang mukmin yang ikhlas dalam beribadah (yang hanya ingin mengharapkan wajah Allah), dia akan mendapatkan balasan di dunia juga dia akan mendapatkan balasan di akhirat..”

[ Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhiim, tafsir surat Hud ayat 15-16 ]

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL

#COVID_19 : Pahala Yang Sama Bila Ada Udzur

Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda (yang artinya),

“Jika seorang hamba sakit atau melakukan safar (perjalanan jauh), maka dicatat baginya pahala sebagaimana kebiasaan dia ketika mukim dan ketika sehat”

[ HR. Bukhari, no. 2996 ]

Dari hadits itu, Ibnu Hajar Al-Asqalani rohimahullah mengatakan,

“Hadits di atas berlaku untuk orang yang ingin melakukan ketaatan lantas terhalang dari melakukannya. Padahal ia sudah punya niatan kalau tidak ada yang menghalangi, amalan tersebut akan dijaga rutin.”

[ Fath Al-Bari, 6: 136 ]

Jika seseorang ada udzur sehingga tidak mampu menghadiri sholat jama’ah padahal sebelumnya ia mampu hadir secara rutin, ingatlah keadaan seperti ini, in-syaa Allah, TETAP akan dicatat seperti ia melakukannya saat sehat dan kuat, yaitu sesuai dengan kebiasaannya ketika itu..

JANGAN LEWATKAN YANG BERIKUT INI:
Kumpulan Artikel Terkait Covid-19

#COVID_19 : Do’akan Kebaikan Bagi Saudaramu

Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda (yang artinya),

‘Do’a seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang dido’akannya, adalah do’a yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada Malaikat yang menjadi wakil baginya. Setiap kali dia berdo’a untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka Malaikat tersebut berkata: “Aamiin.. dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan..”

[ HR. Muslim ]

ayo kita berdo’a kepada Allah agar Allah senantiasa menjaga diri kita, keluarga kita dan kaum mukminin seluruhnya dalam kebaikan dan kesehatan, dan dalam ridho-Nya.. dan agar Allah menyembuhkan kaum mukminin yang saat ini sakit tertimpa musibah wabah covid-19..
.
Al-Qadhi ‘Iyadh rohimahullah berkata:
.
“Jika generasi Salaf hendak berdo’a untuk dirinya sendiri, mereka juga berdo’a untuk saudaranya sesama muslim dengan do’a tersebut, karena do’a tersebut adalah do’a yang mustajab, dan dia pun akan mendapatkan apa yang didapatkan oleh saudaranya sesama muslim.”
.
[ Syarh an-Nawawi – XVII/49 ]

JANGAN LEWATKAN YANG BERIKUT INI:
Kumpulan Artikel Terkait Covid-19

MUTIARA SALAF : Tidak Pernah Hasad

Muhammad bin Sirin rohimahullah berkata,

“Aku tidak pernah hasad terhadap seseorang dalam urusan dunia sama sekali. Sebab, apabila dia termasuk penduduk surga, bagaimana mungkin aku hasad terhadapnya dalam urusan dunia sedangkan dia akan menuju ke surga..?

adapun jika dia termasuk penduduk neraka, bagaimana mungkin aku hasad terhadapnya dalam urusan dunia, sedangkan dia akan menuju ke neraka..?”

[ Roudhotul ‘Uqola – 149]

ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL

Ringankan Orang Yang Sakit

Ringankan orang yang sakit dengan mengatakan,

لا بأس طهور إن شاء الله

“Tidak apa apa. thohur (pensuci dosa) insyaa Allah..”

Karena diantara perkara yang menyebabkan sakit semakin parah adalah hati yang ketakutan dan pikiran yang tidak tidak. Sehingga semakin menurunkan imunnya.

Dari Ibnu ‘Abbas rodhiyallahu ‘anhumaa, ia berkata, “Suatu ketika Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam menjenguk orang yang sakit. Lalu Nabi mengucapkan,

لا بأس طهور إن شاء الله

“Tidak apa apa, thohur insyaa Allah..”

Lalu orang itu berkata, “Thohur..? tidak..!! ini demam yang panas, yang menimpa orangtua renta yang akan mengantarkannya ke kuburan..”

Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Iya kalau begitu..”

(Hadits Shohih diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad)

Keesokan harinya orang itu meninggal.

Lihatlah..
orang itu berpikiran yang tidak baik.. Sehingga menyebabkan penyakitnya semakin berat..

Maka dari itu, kekuatan hati dan pikiran amat berpengaruh terhadap orang sakit dengan izin Allah.

Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Menebar Cahaya Sunnah