وإنما خف الحساب على قوم حاسبوا أنفسهم في الدنيا ، وإنما شق الحساب يوم القيامة على قوم أخذوا هذا الأمر من غير محاسبة
“Hisab menjadi ringan bagi orang yang menghisab dirinya di dunia. Dan hisab menjadi berat pada hari kiamat bagi orang yang melakukan urusan tanpa muhasabah..” (Hilyatul Auliya’ 2/157)
Muhasabah diri itu pada dua tempat:
● YANG PERTAMA : sebelum beramal. Ia memeriksa apakah amalnya sesuai syariat atau tidak. Jika sesuai, apakah ia ikhlas atau mengharapkan selain Allah ‘Azza wajalla..
● YANG KEDUA : adalah setelah beramal.Bila amal kebaikan, ia muhasabah adakah kekurangan yang terjadi padanya..?
Bila amal keburukan, maka ia segera bertaubat dengan taubat nasuha dan membalasnya dengan amal salih..
Bila amal yang mubah, ia mempertanyakan tentang sebab ia berbuat demikian. Mengapa ia melakukan perbuatan tersebut. Kemudian ia melihat bagaimana pengaruhnya untuk keimanan dan ketaatannya..
Ditulis oleh, Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى
Simak penjelasan Ustadz Mizan Qudsiyah MA, حفظه الله تعالى berikut ini tentang hadits-hadits anjuran dan hadits-hadits ancaman : Syirik yang tersembunyi #2
Simak penjelasan Ustadz Mizan Qudsiyah MA, حفظه الله تعالى berikut ini tentang hadits-hadits anjuran dan hadits-hadits ancaman : Syirik yang tersembunyi #1
Simak penjelasan Ustadz Mizan Qudsiyah MA, حفظه الله تعالى berikut ini tentang hadits-hadits anjuran dan hadits-hadits ancaman : Ancaman bagi orang-orang yang memperdengarkan manusia akan amalannya
Artinya : bersedekah itu bukan hanya dengan harta tapi juga dengan yang lainnya.
⚉ Dari Abu Musa Al Asy‘ari rodhiyallahu ‘anhu dari Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Setiap muslim wajib sedekah..” Mereka berkata, “Bagaimana wahai Nabi Allah orang yang tidak mempunyai harta..?” Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Dia bekerja dengan tangannya untuk memberikan manfaat untuk dirinya dan bersedekah..”
Mereka berkata, “Kalau dia tidak bisa..?” Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Ia bantu orang yang sedang berkebutuhan karena ia lemah atau di zholimi dan yang lainnya..”
Mereka berkata, “Bagaimana kalau tidak bisa juga..?” Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Hendaknya ia mengamalkan perkara yang ma’ruf dan menahan diri dari perbuatan buruk. Karena itu sedekah untuk dirinya..” [HR. Bukhari dan Muslim].
⚉ Dari Abu Dzar rodhiyallahu ‘anhu, Ia berkata Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Setiap jiwa pada setiap harinya yang matahari terbit padanya, wajib dia bersedekah pada dirinya..” Lalu aku berkata (kata Abu Dzar), “Wahai Rosulullah, dari mana aku akan bersedekah sementara aku tidak punya harta..?”
Maka Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Diantara pintu-pintu sedekah adalah takbir (Allahu Akbar), mengucapkan Subhaanallah, Alhamdulillah, Laa illaha illallah, Astaghfirullah. Kamu ber amar ma’ruf nahi munkar, menyingkirkan duri dari jalan, demikian pula tulang dan batu. Kamu membimbing orang buta, kamu membimbing orang yang tuli. Demikian pula orang yang bisu supaya dia paham. Kamu menunjukkan kepada orang yang berkebutuhan ke tempat yang kamu tahu tempatnya. Dan kamu berusaha untuk membantu orang-orang yang berada dalam kesusahan. Semua itu termasuk sedekah terhadap dirimu. Bahkan kamu menyetubuhi istrimu pun terdapat pahala padanya..” [HR. Ahmad dalam Musnadnya dan di shohihkan oleh Syaikh Al Bani rohimahullah].
➡️ Ini menunjukkan bahwa sedekah itu, kalau ternyata kita tidak bisa dengan harta, maka dengan berbuat baik kepada manusia atau dengan berdzikir. Atau setidaknya mencegah diri kita dari berbuat buruk.
⚉ Bersedekah Dengan Air
⚉ Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu, Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Tidak ada sedekah yang lebih besar pahalanya dari bersedekah dengan air..” [Dikeluarkan oleh Al Imam Baihaqi dan di shohihkan oleh Syaikh Al Bani rohimahullah].
⚉ Dari Anas rodhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Sa’ad mendatangi Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam dan berkata, “Wahai Rosulullah, ibuku meninggal tapi tidak berwasiat. Apakah bermanfaat kalau aku bersedekah untuk ibuku..?”
Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda, “Iya, hendaklah kamu bersedekah dengan air..” [Dikeluarkan oleh Ath Thobroni dan di shohihkan oleh Syaikh Al Bani rohimahullah].
. Wallahu a’lam 🌻
. Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى
.
. Dari Kitab Fiqih Mausu’ah Muyassaroh, yang ditulis oleh Syaikh Hussain Al Uwaisyah, حفظه الله تعالى
.
. ARTIKEL TERKAIT Pembahasan Fiqih Mausu’ah Muyassaroh…
.
. WAG Al Fawaid Al Ilmiyyah
Nabi shollalahu ‘alayhi wa sallam bersabda (yang artinya),
“Apabila kamu tertimpa suatu kemalangan, maka janganlah kamu mengatakan, ‘seandainya tadi saya berbuat begini dan begitu, niscaya tidak akan menjadi begini dan begitu..’ tetapi katakanlah ‘Qodarullah wa maa syaa-a fa’ala’ (ini sudah takdir dari Allah dan apapun yang dikehendaki-Nya pasti terlaksana), karena sesungguhnya ungkapan kata ‘seandainya’ akan membukakan jalan bagi godaan syaithon..”
Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam (yang artinya),
“Do’a seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang dido’akannya adalah do’a yang akan dikabulkan.. pada kepalanya ada Malaikat yang menjadi wakil baginya.. setiap kali dia berdo’a untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka Malaikat tersebut berkata, ‘Aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan..”
Datang seorang laki-laki kepada Rosullullah shollallahu ‘alayhi wa sallam dan berkata, “Wahai Rosullullah, sedekah apa yang paling besar pahalanya..?”
Maka Rosullullah shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda : “Kamu bersedekah dalam keadaan kamu sehat, kikir dan khawatir kefakiran dan sedang berharap kekayaan. Jangan kamu tunda-tunda sedekah hingga nyawa sampai ke kerongkongan, baru kamu berkata, ini untuk si fulan.. itu untuk si fulan.. andaikan ini untuk si fulan..”