Ustadz Muhammad Arifin Badri, حفظه الله تعالى
Sobat, semua orang pasti mengetahui bahwa singa pastilah lebih kuat dibanding srigala. Namun demikian semasa singa baru saja terlahir dari induknya pastilah tidak berdaya bila harus menghadapi srigala dewasa. Enam anak singa yang masih lemah tidak akan berdaya menghadapi seekor srigala dewasa yang buas nan kelaparan. Karena itu tidak bijak bila anak singa mengandalkan NAMA BESARNYA sebagai SINGA, sehingga BONEK (bondo nekad) ingin memangsa srigala dewasa yang sedang kelaparan, apalagi srigala berjumlah 2 atau lebih.
Dalam kondisi seperti ini, anak singa harus bersabar dan bersembunyi SESAAT dari penglihatan srigala, agar esok hari setelah dewasa dapat keluar dan dengan mudah memangsa srigala.
Anak singa yang hidup di hutan belantara secara naluri dapat menghitung kekuatan diri dan musuhnya, sehingga ia dapat mempertahankan hidupnya. Namun demikian, betapa mengherankan bila banyak dari manusia walau memiliki akal pikiran sering kali kurang mampu meni bang kekuatan diri dan lawannya. Banyak manusia yang hanya mengedepankan rasa lapar dan emosinya.
Betapa indahnya petuah imam Syafii rahimahullah:
من اراد الدنيا فعليه بالعلم ومن اراد الاخرة فعليه بالعلم
Barang siapa yang mengehendaki sukses dalam kehidupan dunia maka hendaknya ia berbekalkan dengan ilmu dan barang siapa menghendaki sukses dalam kehidupan akhirat maka hendaknya ia juga berbekalkan dengan ilmu.