عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ الْخَطْمِيِّ الأَنْصَارِيِّ رضي الله عنه قَالَ : حَدَّثَنِي الْبَرَاءُ – وَهُوَ غَيْرُ كَذُوبٍ – قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إذَا قَالَ : سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ : لَمْ يَحْنِ أَحَدٌ مِنَّا ظَهْرَهُ حَتَّى يَقَعَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم سَاجِدًا , ثُمَّ نَقَعُ سُجُودًا بَعْدَهُ .
Dari Abdullah bin Zaid Al Khothmi al Anshoriy rodhiyallahu ‘anhu, ia berkata..
“bercerita kepadaku Al Baroo dan ia bukan seorang pendusta..
Adalah Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam..
apabila telah mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah..’
tidak ada seorang pun dari kami yang membungkukan punggungnya..
sampai Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam sujud..
lalu kamipun turun untuk sujud..”
(HR Bukhari)
inilah tata cara mengikuti imam..
terkadang kita melihat di banyak masjid..
sebatas imam mengucapkan takbir..
makmum segera bergerak..
sehingga terkadang mendahului imam..
atau berbarengan gerakannya dengan imam..
padahal perbuatan seperti itu dilarang..
maka..
jadilah makmum yang sesuai sunnah..
agar mendapat pahala yang sempurna..
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc حفظه الله تعالى