Meminta Minta Yang Terlarang

Dalam hadits dari Qobishoh rodhiyallahu ‘anhu, Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam menyebutkan tiga keadaan bolehnya meminta minta. Lalu diakhir hadits Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وما سِواهنَّ مِن المَسألةِ يا قَبيصةُ سُحتٌ، يأكُلُها صاحِبُها سُحتًا.

“Meminta minta selain keadaan tersebut wahai Qobishoh adalah suht (keharaman) yang dimakan oleh pelakunya..” (HR. Attirmidzi)

Perhatikanlah sabda Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam, ”yang dimakan oleh pelakunya..” memberikan faidah bahwa meminta minta yang haram itu untuk keuntungan pribadi.

Adapun mengiklankan pembangunan masjid atau memberitahu orang kaya tentang orang yang sedang susah .. maka itu tidak termasuk meminta minta.

Sebagaimana pernah Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam melihat kaum Mudhar yang datang dalam keadaan susah dan fakir. Maka selesai sholat beliau bersabda,

تَصَدَّقَ رَجُلٌ مِن دِينَارِهِ، مِن دِرْهَمِهِ، مِن ثَوْبِهِ، مِن صَاعِ بُرِّهِ، مِن صَاعِ تَمْرِهِ، حتَّى قالَ: ولو بشِقِّ تَمْرَةٍ

“Hendaknya seseorang bersedekah dengan dinarnya, dirhamnya, bajunya, satu sho’ dari gandumnya atau kurma sampai beliau berkata walaupun setengah kurma..” (HR Muslim)

Bahkan itu termasuk menunjukkan orang lain kepada kebaikan. Sebagaimana dalam hadits bahwa ada seorang laki laki datang kepada Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam meminta hewan tunggangan. Lalu Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam menyuruhnya untuk meminta kepada seseorang. Lalu orang itu diberikan hewan tunggangan. Maka beliau bersabda:

إنَّ الدالَ على الخيرِ كفاعلِه

“Sesungguhnya orang yang menunjukkan kepada kebaikan sama seperti melakukannya..” (HR. Attirmidzi)

Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.