Istighfar Para Pendusta

Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhohullahu ta‘ala berkata,

وأما الذي يقول: أستغفرُ الله  بلسانه وهو مقيمٌ على  المعاصي بأفعاله فهو كذابٌ لا ينفعُهُ الإستغفار.

Adapun seorang yang mengatakan dengan lisannya, “Aku mohon ampunan kepada Allah..”, namun terus berbuat kemaksiatan, maka dia adalah pendusta, ucapan istighfarnya tidak memberikan manfaat. Fudhail bin Iyadh rohimahullahu ta’ala berkata:

استغفارٌ بِلاَ إقلاعٍ توبةُ الكذابينَ

Ucapan istighfar tanpa diiringi dengan meninggalkan dosa merupakan taubatnya para pembohong.

Dan ada juga yang menyebutkan,

استغفارُنا يحتاجُ إلى استغفارٍ

Ucapan istighfar kita butuh kepada istighfar.

يعني أنَّ منِ استغفرَ ولم يترُكِ المعصية فاستغفارهُ ذنبٌ يحتاجُ إلى استغفار فلننظر في حقيقةِ استغفارنا لئلاَّ نكونَ من الكذابينَ الذين يستغفرونَ بألسنتهم وهم مقيمونَ على معاصيهم.

Maknanya, bahwa seorang yang mengucapkan istighfar namun tidak meninggalkan perbuatan dosa, maka ucapan istighfarnya itu sebagai sebuah dosa yang butuh kepada istighfar yang lain.

Maka hendaklah kita memperhatikan bagaimana bentuk dari istighfar kita, agar kita tidak menjadi para pendusta, yang mengucapkan kalimat istighfar dengan lisannya, namun mereka tetap saja melakukan perbuatan kemaksiatan.

( Al-Khuthab Al-Mimbariyyah fil Munasabat Al-Ashriyyah -1/hal. 226 )

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.