Ibnu Duraid Al-Azdi -rahimahullah- (wafat 321 H) berkata :
وَما أَحَدٌ مِن أَلسُنِ الناسِ سَالِمًا ….. وَلَو أَنَّهُ ذاكَ النَبِيُّ المُطَهَّرُ
“Tidak seorangpun yang selamat dari ocehan manusia.. bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tersucikan pun tak selamat..
فَإِن كانَ مِقدَاماً يَقولونَ أَهوَجُ …. وَإِن كانَ مِفْضَالاً يَقولونَ مُبذِرُ
Jika ia seorang yang selalu maju paling depan… maka mereka berkata, “Dasar tukang nekat tanpa perhitungan..”
Jika ia seorang yang sering bersedekah, maka mereka berkata, “Dasar tukang mubadzzir..”
وَإِن كانَ سِكّيتاً يَقولونَ أَبكَم …. وَإِن كانَ مِنطيقاً يَقولونَ مِهْذَرُ
Kalau ia seorang yang pendiam maka mereka berkata : “Si Bisu..”
Jika ia seorang yang sering berbicara maka mereka berkata, “Tukang ngigau..”
وَإِن كانَ صَوّاماً وَبِاللَيلِ قائِماً ….. يَقولونَ زَرّافٌ يُرائِي وَيَمكُرُ
Jika ia seorang yang suka berpuasa di siang hari, dan di malam hari suka sholat malam, maka mereka berkata “Si penipu, hanya riyaa’/pamer dan hanya membuat makar..”
فَلا تَحتَفِل بِالناَّسِ في الذَمِّ وَالثَنَا ….. وَلا تَخشَ غَيرَ اللَهِ فَاللَهُ أَكبَرُ
Maka janganlah engkau perdulikan celaan dan pujian manusia
Dan janganlah engkau takut kecuali kepada Allah, Dialah Allah Yang Maha Besar..
Diterjemahkan oleh,
Ustadz Firanda Andirja MA, حفظه الله تعالى