Gara-Gara Kristenisasi: Anjing pun Disantap Saat Sarapan Oleh Fatimah

Ada salah satu kisah unik dari seorang anak di Desa Planjan, Saptosari, Gunungkidul, D. I. Yogyakarta. Islam yang sudah terasa asing di desa tersebut sampai perkara-perkara haram pun tidak diketahui karena besarnya pengaruh kristenisasi yg sudah masuk sejak th 60-an.

Suatu hari seorang anak yang bernama Fatimah, yang sudah kita tahu bahwa nama ini adalah nama muslim, ditanya oleh seseorang, “Nok, wes sarapan?” “Wes, sarapan guguk”, jawabannya. Yang dimaksud sarapan guguk adalah sarapan dengan menggunakan daging anjing. Innalillah, ia jawabnya pun begitu santainya sebagaimana anak yang lugu. Padahal dia anak muslim yang hidup di tengah-tengah warga Nashrani. Sampai ajaran Islam pun menjadi asing di sana. Sedangkan di luar sana, kaum muslimin sudah tahu bahwa daging anjing itu haram.

InsyaAllah akan diadakan pasar murah pada hari Ahad, 19/05/2013 di desa tersebut untuk mengatasi kristenisasi dengan paket sembako berisi beras, gula, minyak goreng, indomie dan teh dg harga per paket Rp.10.000,-. Pendapatan pasar murah ini digunakan untuk kepentingan SD Islam Al I’tishom Desa Planjan, Saptosari, Gunungkidul.

Penyelenggara: Pesantren Darush Sholihin Panggang, Gunungkidul (08156807937, pin: 2707392F)

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc
Rumaysho.com • DarushSholihin.com

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.