Ustadz Rochmad Supriyadi, Lc, حفظه الله تعالى
Alhamdulillah, was sholatu was salamu ala Rosulillah, wa ba`du;
Seorang muslim yang telah diberikan taufiq dan hidayah Allah Ta`ala dalam memahami aqidah islam yang sempurna, memiliki kewajiban agar mengajak saudaranya untuk mengentaskan mereka dari kesesatan dan kegelapan menuju cahaya islam.
Allah Ta`ala berfirman, “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Baqarah 256~257).
Menyerukan kepada aqidah islam merupakan dakwah para Nabi dan Rasul, mereka tidak memulai dengan perkara lainnya, sebagai mana difirmankan, “Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul) “. (QS. An Nahl 36).
Pertama kali yang diserukan para Nabi tatkala berdakwah dihadapan kaumnya adalah, “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia.” (QS. Hud 50).
Ucapan ini telah diucapkan oleh Nuh, Hud, Sholeh, Syuaib, Ibrahim, Musa, Isa, Muhammad, dan seluruh para Nabi dan Rasul shalawatullah wa salamu ajma`in.