Kaidah-kaidah memahami Al Qur’an yang diambil dari kitab Qowa’idul Hisaan yang ditulis oleh Syaikh Abdurrohman As Sa’diy.
Kaidah yang ke 16
Sebagian lafadz dalam al qur’an apabila disendirikan, mempunyai makna yang bersifat umum. Apabila disandingkan dengan yang lainnya, maka ia menunjukkan kepada sebagian makna dan sandingannya menunjukkan kepada makna sebagiannya lagi.
Contoh kaidah ini adalah lafadz iman dan amal shalih. Lafadz iman apabila disendirikan mempunyai makna umum yang mencakup padanya amal shalih. Tetapi bila disandingkan seperti dalam firman Allah:
إن الذين ءامنوا وعملوا الصالحات
“Sesungguhnya orang orang yang beriman dan beramal shalih.”
Makna iman dalam ayat ini adalah tashdiq (pembenaran), keyakinan dan aqidah. Sedangkan amal shalih maksudnya adalah syariat yang bersifat ucapan dan perbuatan.
Contoh lainnya adalah lafadz birr dan taqwa. Lafadz birr bila bersendirian bermakna menjalankan perintah dan menjauhi larangan. Tetapi ketika disandingkan dengan lafadz taqwa, bermakna semua ibadah yang dicintai oleh Allah baik berupa ucapan ataupun perbuatan, dan lafadz taqwa bermakna menjauhi larangan larangan Allah Ta’ala.
Badru Salam, حفظه الله
Kaidah Ke 17 : Orang-Orang Yang Mendapat Hidayah dan Yang Tersesat…
KAIDAH MEMAHAMI Al QUR’AN – Daftar Isi LENGKAP