Sudah selayaknya disadari…
Cinta adalah anugerah Allah…
Allah yang menjadikan adanya cinta dan kasih sayang antara suami dan istri di dalam hati mereka…
Tetapi tahukah engkau bahwa :
Cinta itu butuh pembuktian…
Cinta itu butuh pengorbanan…
Cinta itu butuh diungkapkan…
Cinta itu butuh diperjuangkan…
Cinta itu butuh kesabaran…
Cinta itu butuh kesetiaan…
Cinta itu butuh keikhlasan…
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah pernah menyebut istrinya, lalu beliau mendoakan rahmat untuknya, dan beliau berkata :
مكثنا عشرين سنة ما اختلفنا في كلمة
“Kami hidup bersama selama 20 tahun, kami tidak pernah berselisih walaupun hanya satu kalimat” (Siyar A’laamin Nubalaa’ XI/333)
Syuraih bin al-Harits bin Qais al-Qadhi rahimahullah bersyair tentang cinta :
“Kulihat kaum lelaki memukul istri mereka, namun tanganku lumpuh untuk memukul Zainab. Zainab adalah matahari, sedang wanita lain adalah bintang-bintang. Jika Zainab muncul, tak akan nampak lagi bintang-bintang…” (Siyar A’laamin Nubalaa’ IV/106)
Subhanallah, kenapa bisa seperti itu…?
Karena cinta adalah magnet yang merekatkan antara suami dan istri. Membuat keduanya seolah jiwa dan raga yang satu, bahkan hati yang satu…
Dengannya, engkau mendapatkan kebahagiaan yang tidak akan bisa engkau dapatkan tanpa menikahinya…
Dengannya, engkau melewati kehidupan bersama, berbagi suka dan duka, merenda impian dan harapan, menghadapi segala masalah dan rintangan…
Ketika sakit, dia merawatmu dengan sabar…
Ketika sedih, dia menghiburmu dengan ikhlas…
Ketika lelah, dia menyemangatimu dengan penuh kasih sayang…
Saat engkau lemah, maka dia menguatkanmu…
Saat engkau memerlukan nasihat, maka dia pun memberikan nasihat terbaik bagimu…
Saat tidur, dialah orang terakhir yang engkau lihat…
Saat bangun, dialah orang pertama yang kau dekap…
Saat engkau bepergian jauh, dia selalu ada di dalam hati dan pikiranmu…
Dia selalu memikirkan dirimu…
Dia selalu berdoa untukmu…
Dia selalu merindukanmu…
Dia selalu mengkhawatirkan keselamatanmu…
Dia adalah kekasih hatimu…
Dia belahan jiwamu, lentera hidupmu…
Pendamping setia dan sahabat terbaikmu…
Engkau menjadi dunianya, dia menjadi duniamu…
Janganlah letih untuk mencintainya…
Janganlah menyimpan dendam dan kemarahan kepadanya, maafkan kekurangannya, pahami relung jiwanya dan selami dasar hatinya…
Karena cinta sejati bukanlah sehidup semati…
Tetapi sehidup se-Surga, cinta karena Allah…
Ya Allah, jadikanlah cinta kami sehidup dan se-Surga yang kekal abadi selamanya…
Ustadz Najmi Umar Bakkar, حفظه الله تعالى