Benarkah yang diam selalu lebih selamat dibanding yang berbicara?
Simak jawabannya pada penjelasan Imam Ibnu Al Qayyim berikut ini:
“Pada lisan manusia terdapat dua petaka besar, bila engkau terhindar dari satunya, sering kali engkau tidak dapat terhindar dari yang lainnya:
1. Petaka berbicara
2. Petaka diam.
Dan bisa jadi ada saatnya, dosa masing masing dari keduanya lebih berat dibanding dosa yang lainnya.
Orang yang diam membisu sehingga tidak menyampaikan kebenaran, bila ia tidak sedang dalam kondisi takut akan keselamatan dirinya, maka ia adalah setan bisu dan pelaku maksiat kepada Allah, riya’ lagi penjilat .
Sedangkan orang yang berbicara dengan kebatilan maka ia adalah setan crewet, dan pelaku maksiat kepada Allah.
(Ad Daaú wa Ad Dawa’ oleh Ibnu Al Qayyim Al Jauziyah 70)
Edisi berlatih bijak nan cerdas
Ustadz Muhammad Arifin Badri MA, حفظه الله تعالى.