HAKIKAT BID’AH dan Hukum-Hukumnya – Syarat-Syarat Amal Yang Diterima…

Dari kitab yang berjudul Haqiiqotul Bid’ah wa Ahkaamuhaa, tentang Hakikat Bid’ah dan Hukum-Hukumnya, ditulis oleh Syaikh Sa’id bin Nashir Al Ghomidi, حفظه الله تعالى.
.
=======

? Syarat-Syarat Amal Yang Diterima ?

Alhamdulillah.. wash-sholaatu was-salaamu ‘alaa Rosuulillah…

Kita akan memulai kitab baru karena kitab ‘Showarif ‘Anil Haq’ sudah selesai. Kitab baru yaitu judulnya “Haqiiqotul Bid’ah wa Ahkaamuhaa”, tentang Hakikat Bid’ah dan Hukum-Hukumnya, ditulis oleh Syaikh Sa’id bin Nashir Al Ghomidi, حفظه الله تعالى. 

Disini beliau membawakan Pendahuluan…

‎شروط العمل المقبو ل

⚉  Syarat-syarat amal yang diterima

Beliau memberikan tamhid
Dimana intinya bahwa… amal itu tidak diterima kecuali dengan dua syarat:

1. IKHLAS
Yaitu mengharapkan ridho Allah semata, tidak mengharapkan pujian manusia, tidak pula mengharapkan kehidupan dunia dan kesenangannya.

2. SESUAI DENGAN SUNNAH ROSULULLAH SHOLLALLAHU ‘ALAYHI WASALLAM

Dimana dalil daripada dua syarat ini adalah QS Al Kahfi:110
Allah Ta’ala berfirman:

‎فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا

“Barang siapa yang mengharapkan pertemuan dengan Robbnya hendaklah ia beramal sholeh dan janganlah ia mempersekutukan Allah sedikitpun juga.”

Disini kata Ibnu Katsir dalam tafsirnya, ayat ini menunjukkan dalil bahwa syarat diterimanya amal itu dua:
1. Ikhlas
2. Sesuai dengan tuntunan Rosulullah ‎shollallahu ‘alayhi wasallam

⚉  Adapun IKHLAS, maka ia adalah merupakan tujuan diciptakannya manusia dan jin bahkan seluruh mahluk untuk mengikhlaskan ibadahnya kepada Allah.

Dan kebalikannya adalah syirik, yaitu seseorang memalingkan ibadah kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka orang yang mengharapkan pujian manusia dalam ibadahnya, ia telah berbuat syirik yaitu syirik riya’ (syirik kecil).
Tapi syirik kecil lebih besar dosanya dari dosa besar.

Demikian pula orang yang mengharapkan dunia lebih besar daripada mengharapkan keridhoan Allah. Inipun juga syirik.
Apalagi apabila ia tidak mengharapkan ridho Allah sama sekali, maka ini syirik besar.

Allah berfirman [QS Huud:15-16],

‎مَن كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا

“Siapa yang menginginkan kehidupan dunia dan perhiasannya, maka kami akan berikan sesuai dengan apa yang ia inginkan dari amalannya tersebut tanpa dikurangi”

‎أُوْلَـئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ إِلاَّ النَّارُ

“maka mereka itu di akhirat tidak mendapatkan apa-apa kecuali api neraka dan batal apa yang mereka usahakan dan sia-sia apa yang mereka amalkan”

Berarti ayat ini menunjukkan bahwa orang yang hanya menginginkan kehidupan dunia dari amalannya, bukan hanya ditolak amalnya tapi juga dosa disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Imam As Suyuthi mengatakan:

Orang yang beribadah haji contohnya dengan niat dua;
1. Ikhlas karena Allah
2. Karena untuk tujuan dunia

Maka di lihat mana yang lebih dominan.

Apabila dominannya adalah karena Allah, ia dapat pahala, dan apabila dominannya karena dunia maka ia dapat dosa. Dan apabila sama-sama kuatnya, maka saling berguguran tidak mendapat pahala, tidak pula mendapat dosa.

??  Maka hati-hatilah, jangan sampai tujuan daripada ibadah kita adalah mengharapkan dunia.

⚉  Adapun SESUAI DENGAN CONTOH Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam itu ada enam perkara:
1. Tata caranya
2. Tempatnya
3. Waktunya
4. Jumlahnya
5. Sebabnya
6. Jenisnya

??  Maka ibadah yang telah ditentukan tata caranya atau waktunya atau tempatnya atau jumlahnya atau sebabnya atau jenisnya, tidak boleh di rubah-rubah.

Adapun ibadah yang belum ditentukan tata caranya atau waktunya atau tempatnya atau jumlahnya atau sebabnya atau jenisnya, maka tidak boleh kita menentukan sendiri dengan keyakinan adanya keutamaan disitu kecuali dengan dalil
.
.
Wallahu a’lam ?
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.

Dari kitab yang berjudul Haqiiqotul Bid’ah wa Ahkaamuhaa, tentang Hakikat Bid’ah dan Hukum-Hukumnya, ditulis oleh Syaikh Sa’id bin Nashir Al Ghomidi, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/

Artikel TERKAIT :
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Haqiiqotul Bid’ah wa AhkaamuhaaHakikat Bid’ah dan Hukum-Hukumnya
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil HaqHal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Al IshbaahManhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.