Dari pembahasan Kitab Fiqih Mausu’ah Muyassaroh, yang ditulis oleh Syaikh Hussain Al Uwaisyah, حفظه الله تعالى
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA – Adab Sholat Jum’at #7 – bisa di baca di SINI
=======
Alhamdulillah.. wash-sholaatu was-salaamu ‘alaa Rosuulillah…
Kita lanjutkan fiqihnya.. kemudian pembahasan kita selanjutnya yaitu..
⚉ IMAM KETIKA KHUTBAH MEMULAI DENGAN KHUTBATUL HAAJAH
Kata beliau, “termasuk sunnah (tidak wajib) seorang khotib membuka khutbahnya dihari jum’at dengan khutbatul hajah” yaitu yang banyak diucapkan oleh banyak ustadz
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
⚉ kemudian membawakan surat Ali Imran ayat 102
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
⚉ kemudian membacakan surat Annisa ayat 1
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
⚉ kemudian membawakan surat Al Ahzab ayat 70-71
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
⚉ Lalu membacakan
فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
(HR Imam Muslim dalam shohihnya)
Dan mengucapkan ini disunnahkan ketika memulai khutbah jum’at demikian pula waktu khutbah ied, khutbah nikah dan lainnya muhadhoroh, tapi ini hukumnya sunnah, kalau misalnya ia memuji Allah dengan yang lain silahkan saja.
Kemudian kata beliau..
⚉ SIFAT KHUTBAH JUM’AT DAN APA YANG DISAMPAIKAN PADANYA
Kata beliau, “ketahuilah bahwa khutbah yang disyari’atkan itu adalah yang dibiasakan oleh Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam berupa memberikan motivasi kepada manusia untuk beramal sholih dan menakut nakuti mereka dengan api neraka dan ini merupakan ruh daripada khutbah jum’at”
Adapun pensyaratan alhamdulillah atau sholawat untuk Rosulullah atau membaca Al Qur’an itu semua keluar dari maksud tujuan khutbah namun tetap dianjurkan untuk membaca itu semuanya, akan tetapi tujuan khutbah adalah agar manusia mau semangat didalam kebaikan dan menjauhi kemaksiatan dan agar mereka mengharapkan keridhoan Allah dan kehidupan akhirat. Ini merupakan isi khutbah Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam.
Seorang khotib tentunya berusaha untuk membawakan ayat-ayat Al Qur’an dan hadits-hadits Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam demikian pula perkataan para ulama, yang tentu semua itu adalah tidak lain untuk membuat manusia lebih memahami tentang hakikat islam.. tujuan kehidupan didunia ini.
⚉ Disebutkan dalam sebuah riwayat dari Ummu Hisyam bintu Haritsah bintu Nu’man, ia berkata, “aku tidak hafal surat Qof kecuali dari lisan Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam dimana beliau selalu membacanya disetiap hari jum’at diatas mimbar saat khutbah”
(HR Muslim)
➡️➡️ Artinya Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam saking seringnya membawakan surat “Qaf wal qur’anil majiid” dikhutbah jum’at beliau, sampai sampai Ummu Hisyam hafal karenanya.
⚉ Dari Ya’la bin Ummayyah ia berkata, aku mendengar Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam diatas mimbar membaca Az Zukhruf ayat 77
وَنَادَوْا يٰمٰلِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَۗ قَالَ اِنَّكُمْ مَّاكِثُوْنَ
“mereka penduduk api neraka memanggil ya Malik hendaklah
Tuhanmu mematikan kami saja”
Bersambung pekan depan in sya Allah
.
.
Wallahu a’lam ?
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى
.
.
Dari Kitab Fiqih Mausu’ah Muyassaroh, yang ditulis oleh Syaikh Hussain Al Uwaisyah, حفظه الله تعالى
.
.
ARTIKEL TERKAIT
Pembahasan Fiqih Mausu’ah Muyassaroh…
.
.
WAG Al Fawaid Al Ilmiyyah