Ditentang dan diperkarakan .. berarti dakwahnya tidak hikmah..!
=====
Sebagian orang mengatakan, “harusnya kalian introspeksi diri, seandainya kalian sudah benar cara dakwahnya, harusnya tidak ada pertentangan dari masyarakat..!”
Sanggahan:
1. Kita menyadari bahwa hikmah dalam berdakwah harus diterapkan.. kita juga menyadari bahwa hikmah dalam berdakwah akan menjadikan dakwah mudah diterima.
2. Tapi harus diketahui juga, bahwa setelah menerapkan hikmah dalam berdakwah, bukan berarti otomatis tidak akan ada rintangan dalam dakwah. Karena hikmah dalam berdakwah itu usaha agar dakwah diterima dengan baik, dan usaha tidak harus mendatangkan hasil sesuai yang diharapkan.
3. Kalau hikmah dalam berdakwah harus menjadikan dakwah diterima dengan baik tanpa rintangan, tentunya yang paling pantas dengan hasil itu adalah Nabi kita Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam.
Tapi ternyata dakwah beliau penuh dengan tantangan dan rintangan, sampai kota Makkah ketika itu menjadi “gueger bin ruame” karena dakwah beliau. Sampai ada pemboikotan terhadap para pengikut beliau hingga bertahun-tahun .. sampai beliau dan para sahabatnya harus berhijrah .. ada beberapa sahabat beliau yang disiksa, bahkan sampai terbunuh karena siksaan itu .. bahkan sampai beliau hampir dibunuh .. dst.
Apa kita akan katakan, beliau tidak bisa hikmah dalam berdakwah..?!
Lihat pula banyaknya ulama ahlussunnah dalam sejarah yang dipenjara karena dakwah mereka, bukan karena yang lain .. apakah kita akan katakan mereka tidak menerapkan hikmah dalam berdakwah..?!
4. Yang perlu diingat pula, bahwa semakin besar dan banyak pengikut suatu dakwah, maka semakin berat pula arus pertentangannya .. ibarat pohon yang semakin tinggi, maka semakin kuat dan banyak pula angin yang menerpanya.
Semakin besar dan semakin banyak pengikut suatu dakwah, maka semakin banyak yang hasad terhadapnya .. dan semakin banyak yang merasa terganggu dan dirugikan olehnya, apalagi itu akan bersinggungan dengan asap dapurnya.
Sehingga BISA JADI tidak diganggunya suatu dakwah adalah akibat kecilnya pengaruh suatu dakwah, sehingga tidak diperhitungkan .. bukan karena sudah menerapkan hikmah dalam berdakwah dngane baik.
5. Ingatlah, bahwa di sana ada orang-orang yang khawatir eksistensinya menjadi luntur karena adanya dakwah ilallah ini .. sehingga apapun yang dilakukan seorang pendakwah tidak akan mampu menenangkan hatinya, kecuali bila pendakwah itu mengikuti keinginannya.
Inilah kehidupan dunia .. harus ada perang eksistensi antara yang haq dengan yang batil .. sehingga kita harus bersabar dan terus berusaha memperjuangkan sunnah Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam sampai kita bertemu beliau di telaga-Nya, amin.
Ditulis oleh,
Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى