Imam Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,
الرِيَاءُ ، والعُجبُّ ، والكِبرُ ، والفَخرُ ، والخُيَلاءُ ، والقُنوطُ مِن رَحمةِ اللهِ ، واليَأسُ مِن رُوحِ اللهِ ، والأمنُ مِن مَكرِ اللهِ ، والفَرحُ والسرُورُ بِأذَى المُسلمِين ، والشَمَاتةُ بِمُصِيبَتِهم ، ومَحبَةُ أن تَشِيعَ الفَاحِشَةَ فِيهم ، وحَسدُهم عَلى مَا آتاهُم اللهُ مِن فَضلهِ ، وتَمنِي زَوالُ ذلِكَ عَنهُم أشدُّ تَحرِيمًا مِن الزِنَا ، وشُربِّ الخَمرِ ، وغَيرُهمَا مِن الكَبَائِر الظَاهِرَة ، ولا صَلاحُ للقَلب ، ولا للجَسَدِ إلا بِاجتنَابِهَا ، والتَوبَةُ مِنهَا ؛ وإلا فَهو قَلبٌ فَاسِد .
“Riya, ujub, sombong, angkuh, putus asa dari rahmat Allah, merasa aman dari makar Allah, gembira dengan menyakiti kaum muslimin, senang ketika kaum muslimin ditimpa musibah, merasa suka perbuatan maksiat tersebar pada kaum muslimin, dengki kepada nikmat yang diberikan kepada kaum muslimin dan berharap nikmat itu hilang dari mereka lebih haram dari dosa zina, minum arak dan dosa-dosa besar lainnya yang tampak..
Hati dan jasad tidak mungkin menjadi lurus kecuali dengan menjauhinya dan bertaubat darinya. Jika tidak maka hatinya rusak..”
[ Madaarijus Saalikin 402/1 ]
Diterjemahkan oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى
ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL