SIKAP BIJAK DAN TAWADHU’ SEORANG MUSLIM KEPADA SAUDARANYA SEISLAM

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Bakr bin Abdullah rahimahullah berkata:

» “Jika engkau melihat orang yang lebih tua darimu, maka katakanlah (di dlm dirimu): “Dia telah mendahuluiku dlm memeluk agama Islam dan melakukan amal sholih. Oleh karenanya, dia lebih baik dariku.”

» Jika engkau melihat orang yang lebih muda darimu, maka katakanlah (di dlm dirimu); “Aku telah mendahuluinya dengan perbuatan dosa n maksiat. Oleh karenanya, dia lebih baik dariku.”

» Jika engkau melihat teman-temanmu memuliakan n menghormatimu, maka katakanlah (di dlm dirimu); “Mereka telah melakukan suatu nikmat.”

» Dan Jika engkau melihat kekurangan atau kelalaian dari mereka terhadap dirimu, maka katakanlah (di dlm dirimu); “Hal ini disebabkan dosa yang aku lakukan.” (Lihat ‘Uyuunu Al-Akbaar, karya Ibnu Qutaibah, I/267).

Inilah wasiat mulia dari seorang ulama sunnah kpd kita semua, yaitu agar kita senantiasa bersikap tawadhu’ (rendah diri) dan tidak merasa lebih mulia, sombong n bangga diri di hadapan orang lain dengan kekayaan, kedudukan n jabatan yg tinggi, popularitas, ilmu n amal, atau banyaknya pengikut kita. Karena semakin seorang hamba bersikap tawadhu’, maka semakin tinggi derajatnya di hadapan Allah n di hadapan manusia.

» Di dlm hadits yg shohih Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

(Wa Maa Tawaadho’a ahadun Lillaahi illaa Rofa’ahu)

Artinya: “Dan tidaklah seseorang bersikap tawadhu’ karena Allah, melainkan Allah akan meninggikan derajatnya.”

Demikian Faedah dan Mau’izhoh Hasanah yang dapat kami sampaikan pada hari ini. Smg bermanfaat bagi kita semua. (Klaten, 6 April 2013)

» SUMBER: BBG Majlis Hadits, chat room Faedah & Mau’izhoh Hasanah.

(*) Blog Dakwah Kami:
http://abufawaz.wordpress.com

———¤•¤•¤———-

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.