BERILMU SEBELUM BERKATA DAN BERAMAL

Sesungguhnya manusia diciptakan Allah سبحانه وتعالى dalam keadaan jahil ( bodoh) dan tidak tahu. Inilah asalnya manusia, kemudian karena kenikmatan berupa perangkat yg Allah berikan kpd manusia, mereka sedikit demi sedikit keluar dari kebodohan menuju pengetahuan yg sebelumnya sama sekali belum diketahui.
Allah Ta’ala berfirman:

‘Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tdk mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur’

Tujuan diciptakan jin dan manusia adalah hanya beribadah kpdNya. Seseorang tdk mungkin bisa beribadah dgn baik dan benar kecuali setelah ia memiliki ilmunya, sebab beribadah dgn kebodohan hanya akan melahirkan kesesatan dan berilmu namun tdk diamalkan hanya akan menimbulkan kemurkaan Allah padanya..

Diciptakannya jin dan manusia memiliki dua tujuan:
1. Untuk ilmu, yaitu agar makhluk berilmu ttg Allah dan apa yg Allah wajibkan atasnya utk diketahui.

2.Untuk beramal, yaitu agar makhluk mengamalkan setelah berilmu.

Dari sini dapatlah diketahui bhw orang yg menuntut ilmu syar’I berarti ia telah mewujudkan tujuan penciptaannya. Namun demikian berapa banyak org yg tdk menyadari betapa jahilnya ia tp tdk mengerti bhw ia sebenarnya jahil. Dan ini mrpk musibah yg besar. Al-Imam Ibnu ‘Abdil Barr menuturkan bhw manusia ditinjau dari pintar dan jahil terbagi menjadi 4 macam:

1. Orang yg berpengetahuan dan dia tahu bhw ia adalah seorang berpengetahuan. Dialah seorang alim maka bertanyalah padanya.

2.Orang yg berpengetahuan tp dia tdk tahu bhw ia adalah seorang yg berpengetahuan, dialah orang yg lalai maka ingatkanlah dia.

3. Orang yg tdk tahu dan dia tahu bahwa dia tdk tahu. Dialah orang jahil maka ajarilah ia

4. Orang yg tdk tahu namun ia tdk tahu bahwa ia tdk tahu, dialah orang dungu maka jauhilah dia.

Diantara tanda ilmu yg bermanfaat adalah tumbuhnya amal. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menjlskan “Diantara tanda ilmu yang bermanfaat adalah mengamalkannya.

Ilmu adalah orangtua dan amal adalah anak.

Ilmu adalah wasilah sedangkan amal adalah ghooyah (tujuan). Ilmu tanpa amal salah demikian jg amal tanpa ilmu jg keliru.

Ilmu merupakan pembantunya amal dan amal merupakan tujuan ilmu. Sekiranya bukan karen amal tentu ilmu tidak di cari.

Tegas Atau KDRT ?

Ust. Kholid bin Syamhudi Al-Bantani

Dalam menjalankan biduk rumahtangga, diperlukan seorang pemimpin yang mampu bersikap tegas. Islam mengatur bahwa suamilah yang memengang peranan ini.

Allah Ta’ala berfirman:

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ

Artinya: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh
karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka.” [QS. An-Nisaa: 34]

Namun ketegasan terkadang mengandung unsur kekerasan. Dalam batas-batas tertentu, unsur kekerasan tersebut dibolehkan secara syar’i.

Tetapi dalam beberapa kasus, kemudian muncul masalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)

Lalu manakah sikap yang TEGAS dan manakah yang KDRT?

Baca lengkap penjelasannya
KLIK http://m.klikuk.com/membedakan-antara-ketegasan-dan-kdrt/

Pakaian Terbaik, Pakaian Putih

Ust. M Abduh Tuasikal

Pakaian putih adalah pakaian yang terbaik, sampai-sampai dikatakan dalam sabda Nabi bahwa pakaian tersebut yang lebih baik dan lebih bersih. Karena memang seseorang yang mengenakan pakaian ini terlihat lebih indah dan bersih, juga si pengguna akan senantiasa menjaga bajunya agar tidak terkena kotoran.

Perintah Memakai Pakaian Putih

Dalil yang menunjukkan hal ini adalah beberapa hadits berikut,

الْبَسُوا مِنْ ثِيَابِكُمُ الْبَيَاضَ فَإِنَّهَا خَيْرُ ثِيَابِكُمْ وَكَفِّنُوا فِيهَا مَوْتَاكُمْ

“Pakailah pakaian putih karena pakaian seperti itu adalah sebaik-baik pakaian kalian dan kafanilah mayit dengan kain putih pula” (HR. Abu Daud no. 4061, Ibnu Majah no. 3566 dan An Nasai no. 5325. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Dalam lafazh An Nasai disebutkan pula,

الْبَسُوا مِنْ ثِيَابِكُمْ الْبَيَاضَ فَإِنَّهَا أَطْهَرُ وَأَطْيَبُ وَكَفِّنُوا فِيهَا مَوْتَاكُمْ

“Pakailah pakaian putih karena pakaian seperti itu lebih bersih dan lebih baik. Dan kafanilah pula mayit dengan kain putih.” (HR. An Nasai no. 5324, hadits shahih).

Begitu pula Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi teladan memakai pakaian putih. Dalam hadits Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu disebutkan,

أَتَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – وَعَلَيْهِ ثَوْبٌ أَبْيَضُ

“Aku pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam keadaan memakai pakaian putih” (HR. Bukhari no. 5827).

Dalam riwayat Muslim disebutkan, Abu Dzar berkata,

أَتَيْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- وَهُوَ نَائِمٌ عَلَيْهِ ثَوْبٌ أَبْيَضُ

“Aku pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau dalam keadaan tidur dan ketika itu mengenakan baju putih.” (HR. Muslim no. 94).

Perintah memakai pakaian putih di sini dihukumi sunnah, bukan wajib. Demikian dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin dalam Syarh Bulughul Marom.

Read more :
http://rumaysho.com/hukum-islam/umum/4311-pakaian-terbaik-pakaian-putih.html

Bersegeralah Membayar Hutang

Mumpung tanggal enom (muda) Bersegera membayar hutang.

Hutang hukumnya mubah tapi konsekuensinya harus dibayar…
Apabila kita mampu untuk segera melunasinya, maka bergegaslah melunasinya..,
dan wajib dibayar jika hutang tersebut telah jatuh tempo. Dan apa bila telah jatuh tempo sedangkan anda mampu membayarnya namun anda tunda tunda maka anda akan berDOSA..

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “مَطْل الغنيِّ ظلم. وإذا أُتْبع أحدكم على مَلِئٍ فليَتْبع” متفق عليه.

Dari abi hurairoh rodhiallhu ‘anhu berkata: Rosulullah shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda:
Menunda pembayaran hutang dalam kondisi mampu adalah suatu kezhaliman. Dan jika salah seorang diantara kalian diikutkan(hutangnya) kepada orang yang mampu, maka hendaklah dia mengikutinya” [Al-Bukhari III/55, 85 Muslim III/1197 nomor 1564,]

Akhirnya kita selalu berdoa’:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ

“Ya Allah! Sesungguhnya aku
berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.” HR. Al-Bukhari 7/158.

Ingatlah wahai saudaraku jika salah seorang diantara kita meninggal dunia dalam kondisi berhutang, sangat dikhawatirkan jika hutang tersebut disepelekan oleh anak anak kita, dan natinya ia akan menjadi beban dihari akhirat.

Saudaraku.. Hutang adalah kehinaan disiang hari dan fikiran dimalam hari..

Prinsip hidup: tidak berhutang kecuali darurat tuk menyelamatkan jiwa..
Jika tak mampu belanja atau beli sesuatu penting maka sabarlah..selama tak mempertaruhkan nyawa atau martabat…

Sambil berusaha dan berdoa..
Jangan jadikan kebiasaan jiwa kita mudah tuk berhutang.!!

Keinginan yang konsumtif jangan dituruti.. Karena ia hanyalah dunia sementara.

www.abu-riyadl.blogspot.com
By. Bapakne RiyadL

Kejarlah Shof Pertama

Seandainya shof pertama di sholat fardhu harus berundi maka lakukanlah..

Berebut akhirat merupakan suatu hal yg seharusnya dilakukan setiap hamba..

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ اْلأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

“Seandainya manusia mengetahui (keutamaan) adzan dan shaf
pertama, kemudian mereka tidak menemukan cara mendapatkannya selain dengan berundi, niscaya mereka mau melakukannya.”

HR. Bukhari (615) dan Muslim (337).

Wahai kaum pria, jangan engkau turuti tiupan syaitan di kedua telingamu ataupun kencing syaitan yang menempel erat dikelopak matamu.. Segeralah berwudhu jika adzan akan dikumandangkan..

Kebahagian yang anda dapat adalah kebahagiaan dalam meraih no 1 pada urusan akhirat.

Untuk para istri.. Berikan dukungan agar suamimu meninggalkan pelukanmu diranjang menuju masjid masjid yang disediakan untuk mencari keridhoan Allah Ta’ala..
Semoga Allah merahmatimu..

www.abu-riyadl.blogspot.com
بَارَكَ اللَّهُ فِيْكُ

Harta Di Akhirat (bag-2)

Ust. Kholid bin Syamhudi Al-Bantani

“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) syurga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikAt-malaikat masuk ke tempAt-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum.” Maka Alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. Ar-Ra’d : 22-24)

Selengkapnya Klik :
http://klikuk.com/harta-di-akhirat/

Shirotol Mustaqiim

Ibnul Qayyim:
Jika Allah berkehendak, kalian pun bisa sesat seperti mereka yang sesat.

Karena hati manusia di antara jari-jemari Allah.

-Al Qosidah An Nuniyah-

Jadi mintalah pada Allah agar terus diteguhkan di jalan shirothol mustaqim, bukan jalan orang yang sesat dan bukan jalan yang dimurkai.

Sombong

Ketika seseorang lahir keluar dari perut ibunya, ia tak tahu apa2. Allah-lah yang memberikan ilmu.

Namun demikianlah manusia kadang merasa angkuh dan sombong, padahal semua ilmu yang diberi hanyalah karunia Allah.

Pelajaran dari QS An Nahl: 78

Menebar Cahaya Sunnah