3 Tanda Orang Bodoh

Ust. Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Abu Darda’ radhiyallahu anhu berkata: “Tanda orang bodoh itu ada 3 (tiga), yaitu:

1. Bangga diri.

2. Banyak bicara dalam hal yg tidak bermanfaat.

3. Melarang orang lain dari suatu perbuatan, namun ia sendiri melakukannya.” (Lihat ‘Uyuunu Al-Akhbaar, karya Ibnu Qutaibah II/39).

Jadi, Orang Pintar itu selalu berupaya membebaskan diri dari 3 Tanda Orang Bodoh di atas, dan juga dari tanda-tanda yg lainnya, seperti bermalas-malasan dalam beramal ibadah dan tidak peduli dengan menuntut ilmu agama, mengharapkan keselamatan n kebahagian di dunia n akhirat tetapi ia berjalan di atas jalan kesesatan, kesengsaraan.

» Di dlm sebuah hadits, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda (yg artinya): “Orang yg pintar ialah siapa saja yg menundukkan jiwanya (utk melakukan ketaatan kpd Allah, dan ia selalu beramal (sebagai bekal) untuk kehidupan setelah kematian. Sedangkan orang yg bodoh (lemah) itu ialah siapa saja yg selalu mengikuti bisikan (buruk) jiwanya, dan ia berangan-angan tinggi kepada Allah (namun tanpa disertai iman n amal, pent).”

» Seorang ahli hikmah berkata: “Engkau berharap keselamatan (di dunia n akhirat), tetapi engkau tidak mengikuti jalan-jalan keselamatan. Sesungguhnya kapal itu tidaklah berlayar di tempat yg kering.”

Demikian Faedah dan Mau’izhoh Hasanah yang dapat kami sampaikan pada hari ini. Smg bermanfaat bagi kita semua.

Harta Di Akhirat

Ustadz Kholid Syamhudi Al-Bantani.

Kesempatan kepada semua orang untuk menggunakan dunia sebagai ladang khusus baginya. Menanam dan menabur benih-benih yang disukainya kemudian memanennya didunia dan akherat semua yang telah ditaburnya tersebut. Apabila menanam benih keburukan maka pohon dan buahnyapun buruk. Dan bila menabur benih kebaikan maka akan tumbuh pohon dan hasil yang baik.

Demikianlah balasan sesuai dengan jenis amalannya dan buah pun dari jenis pohonnya. Sebagai permisalan rasulullah pernah bersabda,

مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِي الْجَنَّةِ

“Siapa yang mengucapkan Subhanallah Al-‘Azhim wa bihamdihi maka ditanamkan uintuknya satu pohon kurma disyurga.” (H.r. At-tirmidzi dan dishahihkan Al-Albani dalm shahih sunan At-Tirmidzi no. 2757)

Manfaatkanlah Hartamu Untuk Mencapai Ridho ALLAH Subhaanahu Wa Ta’ala

Ikhwan dan akhwat sekalian yang berbahagia diatas hidayah islam dan sunnah Nabi صلى الله عليه وسلم , dipagi yang cerah ini saya akan membawakan satu hadits dari Nabi صلى الله عليه وسلم yang menjelaskan tentang keutamaan bersedekah yang mudah-mudahan mendapatkan tempat dihati kaum muslimin dan muslimah.

Diantara sekian banyak keutamaan-keutamaan bersedekah, diantaranya:
Bahwa bersedekah merupakan salah satu sebab “Husnul Khatimah”, ini merupakan kabar gembira kepada kita semua, bahwa apapun yang kita sedekahkan dengan syarat harta yang kita miliki kita usahakan dari jalan yang halal/benar dan kita sedekahkan dijalan ketaatan kepada ALLAH سبحانه وتعالى maka yang demikian ini merupakan salah satu sebab “Husnul Khatimah”.

Perhatikan hadits berikut ini,
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: “Barang siapa yang akhir kehidupannya ditutup dengan MEMBERI MAKAN ORANG MISKIN karena mengharap ganjaran dari ALLAH سبحانه وتعالى , maka ia akan masuk Syurga, barang siapa yang akhir kehidupannya ditutup dengan puasa karena mengharap ganjaran dari ALLAH maka ia masuk kedalam syurga, barang siapa yang akhir kehidupannya ditutup dengan mengucapkan kalimat Laa ilaha illallah karena mengharap ganjaran dari ALLAH maka ia masuk kedalam syurga.

(Silsilah shohihah :1645).

Semoga ALLAH memudahkan kita semua untuk senantiasa beramal sholeh, memperbanyak sedekah dijalan-jalan ketaatan kepada ALLAH سبحانه وتعالى , dan diberikan akhir kehidupan kita yang baik.

Akhukum Ahmad Ferry Nasution.

Waspadalah

Akhi/ukhti…
 
Pernahkah terbetik di hatimu…
 
Tatkala dikau melihat saudara-saudara kita dibantai…
 
Anak-anak muslim disembelih
 
Masjid-masjid dibombardir
 
Al Aqsha diinjak-injak..
 
Pernahkah dikau mengatakan kepada dirimu… kapan kiranya aku dapat membantu mereka…?
 
Kapan kiranya aku dapat mengendong anak-anak yang dibantai dan menyelamatkan yang lainnya!
 
Kapan kiranya aku dapat bergabung  memerdekakan aqsha dari tangan-tangan yahudi…
 
Kapan kiranya aku berangkat berjihad dan berperang menegakkan agama Allah
 
Rosululloh -shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

من مات ولم يغزو أو يحدث نفسه بالغزو مات على شعبة من نفاق

“Siapa saja yang meninggal dunia dan dia belum pernah berperang, atau meniatkan dirinya untuk
berperang, berarti dia meninggal di atas salah satu cabang kemunafikan.” (HR Muslim).
 
Bila perasaan itu ada dirimu…

maka jagalah dengan
mempersiapkan diri dengan ilmu, amal dan iman…sehingga tatkala Allah mengizinkan niatmu untuk terlaksana, kau sudah siap
tak perlu kau banyak omong, tapi tegakkanlah agama Allah  yang benar pada dirimu
Ajarkan pada keluargamu dan beramallah

Kitapun di negeri kita tidak aman dari makar2 zionis segala petaka yang menimpa umat itu dikarenakan kita telah meninggalkan agama Allah
kesyirikan dibiarkankemasiatan merajalela

maka mana mungkin Allah akan menyelamatkan kita.

Tapi akhit/ukhti….
kalau ternyata kau tidak pernah simpati dan peduli dengan apa yang terjadi… dan tidak pernah ada keinginan untuk berjuang di jalan Allah, kau sibuk dengan urusan perutmu saja jangan-jangan apa yang disampaikan Nabi itu telah menimpamu

Ust Syafiq Riza Basalamah

3 HAL YANG MEMBUATKU TERTAWA, DAN 3 HAL YANG MEMBUATKU MENANGIS

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Abu Darda’ radhiyallahu anhu berkata: “Ada 3 hal yang membuatku tertawa, dan ada 3 hal pula yg membuatku menangis.

» 3 Hal yg membuatku tertawa ialah:
1. Seseorang yg berangan-angan tinggi mengejar harta dunia (dan kemewahannya, pent), sementara kematian senantiasa mengejarnya.

2. Seseorang yg lalai (kepada Allah n kehidupan akhirat, pent), sementara Allah tidak pernah lalai mengawasinya.

3. Seseorang yg tertawa dengan terbahak-bahak, sedangkan ia tidak tahu apakah Allah meridhoinya atau (justru) Dia murka kepadanya?”

» Sedangkan 3 Hal yg membuatku menangis ialah:
1. Berpisah dengan orang-orang tercinta, yaitu Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan para sahabat beliau.

2. Huru-hara pada hari Kiamat.

3. Berdiri di hadapan Allah Ta’ala pada hari ditampakkannya segala rahasia, kemudian aku tidak tahu lagi, apakah aku dimasukkan Allah ke dalam Surga ataukah ke dalam api Neraka?”.

(Lihat ‘Uyuunu Al-Akhbaar, karya Ibnu Qutaibah, II/360).

Demikian Faedah dan Mau’izhoh Hasanah yang dapat kami sampaikan pada hari ini. Smg bermanfaat bagi kita semua. (Klaten, 2 April 2013)

» SUMBER: BBG Majlis Hadits, chat room Faedah & Mau’izhoh Hasanah.

(*) Blog Dakwah Kami:
http://abufawaz.wordpress.co

Doa Nabi Yusuf As

Allah Ta’ala berfirman:

قال رب السجن أحب إلي مما يدعونني إليه و إلا تصرف عني كيدهن أصب إليهن وأكن من الجاهلين

“Ia (yusuf) berkata, “Ya Rabb, penjara lebih aku sukai dari memenuhi ajakan mereka. Jika Engkau tidak tidak hindarkan aku dari tipu daya mereka niscaya aku cenderung memenuhi ajakan mereka dan tentu aku termasuk orang yang bodoh.” (Yusuf: 33).

Do’a itu akhi..
Berasal dari kejujuran iman di hati..
Do’a para shiddiqin..
Yang memilih getirnya hidup di penjara..
Dari pada memenuhi ajakan berbuat nista..
Subhanallah..

Ayat ini memberi faidah agung..
Agar memohon pertolongan kepada Allah..
Agar dihindarkan dari maksiat..
Namun..
Terkadang Allah hindarkan..
Dengan sesuatu yang tidak disukai oleh hamba..
Dan terasa berat di hati..
Itu semua untuk kebaikannya..

Lihatlah..
Bahwa orang yang bodoh..
Adalah yang lebih memilih maksiat..
Dari ketaatan..
Hanya untuk kesenangan sesaat..
Namun berakhir dengan kesengsaraan yang panjang..

Lebih baik sabar di dunia..
Dari pada sabar di akherat..
Sudah tak berguna..

Ust. Badrusalam Lc

Peduli Antar Sesama

Dalam Islam, ternyata untuk menunjukkan kepedulian antar sesama muslim memiliki banyak cara:

1. Bisa membantunya dengan materi

2. Bisa juga menolongnya dengan pengaruh & kedudukan

3. Bisa dengan fisik & tenaga

4. Bisa menyejukkan hatinya dengan untaian nasehat

5. Bisa memberinya perhatian dengan doa & istighfar

6. Bisa juga dengan menunjukkan perasaan yg sama dgn apa yg dirasakan saudaranya yg sedang berduka

Namun semua itu bergantung kepada kekuatan iman, dimana semakin kuat keimanan seseorang, maka akan semakin tinggi semangat untuk menjadi orang yg bermanfaat bagi orang lain dan demikian pula sebaliknya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah sosok manusia sempurna yg telah membuktikannya selama hidupnya terhadap seluruh sahabatnya
Ternyata kekuatan untuk menjadi orang yg bermanfaat yg tulus terletak pada kekuatan ittiba’ (mengikuti petunjuk) beliau shallallahu ‘alaihi wasallam.

Ya Allah! Yg membolak balikkan hati, teguh hati kami diatas kebenaran sehingga kami bisa tetap menjadi orang yg bermanfaat!

Al-Fawaid hal 248 karya Ibnul Qoyyim

Mayat Hidup

Hudzaifah bin Al Yaman berkata, “Orang yang telah mati dan beristirahat bukanlah mayit,
akan tetapi mayit itu adalah mayat hidup.”

Ditanya, “Wahai Abu Abdillah, apakah mayat hidup itu?”

Beliau berkata, “Yaitu orang yang hatinya sudah tidak lagi mengenal yang ma’ruf dan tidak mengingkari kemungkaran.”

Riwayat ibnu Abi Syaibah dalam mushannafnya (15/172-173).

 Ditulis oleh Ustadz Abu Yahya Badrussalam, Lc حفظه الله

– – – – – – 〜✽〜- – – – – –

Tidak Menghadiri Acara Kemungkaran

Ust. Muhammad Abduh Tuasikal

Kadang kita diundang dalam suatu acara baik walimahan atau acara lainnya yang asalnya boleh dihadiri. Namun sayangnya, dalam acara tersebut beberapa saudara kita menambahkan acara-acara maksiat seperti musik. Apakah boleh menghadiri acara semacam itu?

Yang namanya kemungkaran adalah sesuatu yang diingkari baik secara syari’at maupun ‘urf (adat kebiasaan). Namun yang jadi patokan adalah yang diingkari oleh syari’at. Seandainya sesuatu tersebut dilarang syari’at namun dibenarkan oleh adat masyarakat, karena sebagian adat ada yang membenarkan kemungkaran, maka tetap hal tersebut dihukumi mungkar menurut syari’at Islam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ وَالإِثْمُ مَا حَاكَ فِى نَفْسِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ

“Kebaikan adalah akhlak yang baik. Sedangkan dosa adalah sesuatu yang meragukan dalam hatimu dan engkau tidak suka jika dilihat oleh manusia.” (HR. Muslim no. 2553).

Jadi manusia ada yang secara naluri mengingkari kemungkaran, inilah yang masih memiliki hati yang selamat.

Acara kemungkaran seperti ini tidak boleh dihadiri. Sedangkan jika ia mampu merubah kemungkaran dengan ilmu yang ia miliki dan sekaligus ia memiliki kuasa, maka menghadiri acara tersebut bisa jadi wajib. Karena ia mampu merubah kemungkaran dengan kuasanya sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ

“Siapa saja yang melihat
kemungkaran, maka hendaklah ia ubah dengan tangannya” (HR. Muslim no. 49).

Namun jika ia tidak mampu merubah kemungkaran, maka menghadiri undangan acara semacam itu haram. Karena Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

“Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran” (QS. Al Maidah: 2).

Baca selengkapnya di :
http://rumaysho.com/belajar-islam/akhlak/4309-tidak-menghadiri-acara-kemungkaran.html

Wanita Yang Malas Menyusui Anaknya Meskipun Mampu

Dari Abu Umâmah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ إِذْ أَتَانِي رَجُلَانِ، فَأَخَذَا بِضَبْعَيَّ، فَأَتَيَا بِي جَبَلًا وَعْرًا…ثُمَّ انْطَلَقَ بِي، فَإِذَا أَنَا بِنِسَاءٍ تَنْهَشُ ثُدِيَّهُنَّ الْحَيَّاتُ، قُلْتُ: مَا بَالُ هَؤُلَاءِ؟ قَالَ: هَؤُلَاءِ يَمْنَعْنَ أَوْلَادَهُنَّ أَلْبَانَهُنَّ

“Tatkala aku sedang tidur, dua orang lelaki mendatangiku dan memegang kedua lenganku, lalu keduanya membawaku ke gunung yang terjal… kemudian aku diperjalankan, tiba-tiba aku di hadapan para perempuan yang tetek-tetek mereka di patuk oleh ular-ular. Aku bertanya, ‘Kenapakah mereka itu?’ Dia menjawab, ‘Mereka adalah para perempuan yang menahan susu-susu mereka terhadap anak-anaknya.”
[Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, AlHakim, dan selainnya. Ash-Shahihah no. 3951]

(Ustadz Badrusalam, Lc)

Menebar Cahaya Sunnah