Boleh Dengan Catatan

Pertanyaannya:
Apakah boleh (misalnya) merutinkan membaca sholawat, sebanyak 100 kali, setiap habis sholat Shubuh, karena ingin banyak membaca sholawat dan merasa cocok dengan waktu itu..?

Jawabannya:
Boleh dengan beberapa catatan:

1. Dia merutinkannya untuk dirinya sendiri.

2. Tidak menganggap ada keutamaan khusus pada bilangan itu untuk bersholawat.

3. Tidak menganggap ada keutamaan khusus pada waktu itu untuk bersholawat.

Hal ini karena adanya perintah untuk bersholawat secara umum .. dan perintah itu tidak mungkin diwujudkan kecuali dengan adanya waktu, dan bilangan.

Sehingga bila seseorang ingin merutinkan:
a. Dzikir tertentu.. karena ingin mendapatkan keutamaannya yang disebutkan dalam dalil yang shohih.
b. Dengan bilangan tertentu.. karena ingin menyemangati diri sampai pada target itu .. dan agar bisa rutin dalam melakukan kebaikan itu.
c. Pada waktu tertentu.. karena waktu yang pas dan longgar di waktu itu.

Maka, seperti ini tidak menjadi masalah, wallahu a’lam.

Inilah jawaban mengapa sahabat Abu Hurairah -radhiallahu anhu- merutinkan setiap hari bertasbih sampai 12,000 kali, dan kita tidak menyebutnya sebagai amalan bid’ah. [Lihat: Siyaru A’lamin Nubala’ 2/610]

Ini juga sebagai jawaban mengapa mengkhususkan hari tertentu untuk kajian bukan bid’ah .. Mengapa mengkhususkan mudik dan kumpul keluarga di hari raya bukan bid’ah .. dst.

Semoga bisa dipahami dengan baik .. silahkan dishare, semoga bermanfaat dan Allah berkahi.

Ditulis oleh,
Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny MA,  حفظه الله تعالى

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.