Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَا عَلَيْكُمْ أَنْ تَعْجَبُوا بِأَحَدٍ حَتَّى تَنْظُرُوا بِمَ يُخْتَمُ لَهُ؟ فَإِنَّ الْعَامِلَ يَعْمَلُ زَمَانًا مِنْ عُمُرِهِ -أَوْ: بُرهَة مِنْ دَهْرِهِ -بِعَمَلٍ صَالِحٍ لَوْ مَاتَ عَلَيْهِ لَدَخَلَ الْجَنَّةَ، ثُمَّ يَتَحَوَّلُ فَيَعْمَلُ عَمَلًا سَيِّئًا، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَعْمَلُ الْبُرْهَةَ مِنْ دَهْرِهِ بِعَمَلٍ سَيِّئٍ، لو مَاتَ عَلَيْهِ دَخَلَ النَّارَ، ثُمَّ يَتَحَوَّلُ فَيَعْمَلُ عَمَلًا صَالِحًا، وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ قَبْلَ مَوْتِهِ”. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ: قَالَ: “يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ ثُمَّ يَقْبِضُهُ عَلَيْهِ
“Jangan merasa kagum kepada amal seseorang hingga kamu lihat ia meninggal di atas apa..
Karena ada orang yang beramal sholih dalam hidupnya jika ia wafat di atasnya, ia masuk surga. Tapi ia berubah lalu beramal keburukan..
Dan ada lagi hamba yang beramal keburukan dalam hidupnya jika ia wafat di atasnya, ia masuk neraka. Kemudian ia berubah dan beramal sholih..
Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, dijadikan ia beramal sebelum wafatnya..”
Mereka berkata, “Bagaimana dijadikan beramal..?”
Beliau bersabda, “Yaitu Allah memberinya taufik kepada amal sholih kemudian ia wafat di atasnya..”
(HR. Ahmad)
Diterjemahkan oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى