Ust. DR. Muhammad Arifin Badri, حفظه الله تعالى
Betapa seringnya anda mendengarkan lantunan musik atau lagu yang begitu merdu atau syahdu. Tanpa terasa kedua kaki anda bergerak gerak mengikuti irama musiknya, bibir andapun ikut komat-kamit menirukan lirik lagunya.
Mungkin anda berkata: Asyiik dan senaaang terasanya. Walaupun demikian, coba anda raba kembali hati anda setelah mendengarkan dan menikmati lagu dan musik yang merdu tersebut. Apakah yang anda rasakan di hati anda seusai mendengarkan musik atau lagu dari penyanyi favorit anda ?
Jiwa terasa gersang, hampa dan mungkin lelah, emosi diri tidak menentu apalagi bila yang melantunkannya adalah lawan jenis, maka bisa jadi pikiran kotor mulai merasuki jiwa anda: andai ….. dan andai…
Namun coba anda luangkan waktu sejenak untuk duduk bersimpuh guna membaca Al Qur’an atau paling kurang mendengarkannya. Asyiik rasanya, Menyejukkan dan mendatangkan kedamaian. Seusai membaca atau mendengarkannya, jiwa anda masih merasakan kedamaian dan tentram. Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sejatinya orang orang yang beriman hanyalah orang orang yang bila disebut nama Allah. Hati mereka menjadi gentar dan bila dilantunkan kepada mereka ayat ayat-Nya maka imannya bertambah dan hanya kepada Tuhan, mereka menyerahkan seluruh urusannya.” (Al Anfal 2)
Oleh Ust. DR. Muhammad Arifin Badri, حفظه الله تعالى
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊
View