Oleh: Ust.Kholid Syamhudi, Lc حفظه الله
Imam asy-syafii adalah satu diantara contoh seorang yg menjadi mulia karena komitmen beliau dalam mengikuti sunnah Rasulullah صلى اللّه عليه وسلم yg sangat tinggi. Sehingga di negeri Iraq dijuluki dengan Naashir as-Sunnah (pembela Sunnah). Hal ini disampaikan al-Khathib al-Baghdadi dg pernyataan: ‘al-Imam asy-Syaafi’I perhiasan ahli fikih & mahkota para ulama’. Kemudian beliau berkata: ‘Imam asy-Syafii memasuki kota Baghdad dua kali & menyampaikan hadits disana serta mereka namakan Nashir as-SUnnah (pembela Sunnah)’.(Taarikh al-Baghdadi 2/56)
Imam ahli Hadits Ahmad bin Hambal memberikan persaksian ketinggian imam asy-Syaafi’I dalam komitmen mengikuti hadits-hadits Nabi صلى اللّه عليه وسلم .
Seorang ulama besar bernama Abdulmalik bin Abdulhamid bin Mihram (wafat 274 H) pernah berkata: Ahmad bin Hambal pernah berkata kepadaku: mengapa kamu tidak melihat buku2 karya imam asy-Syafi’i?! tiada seorangpun yg menulis kitab sejak adanya kitab2 tersebut yang lebih mengikuti sunnah Rasulullah صلى الله عليه و سلم dari asy-Syaafi’i).(Adaab asy-Syafi’I wa Manaqibuhu hlm 61)
Imam Ahmad pun menyatakan: Apabila hadits tersebut shahih menurut imam asy-Syaafi’I pasti dia berpendapat dengannya (tawaali at-ta’sis hlm 63)
Sedangkan imam Abdurrahman bin Mahdi berkata:‘Wafat ats-tsauri & hilanglah sifat Wara’ & wafat asy-Syafi’I & hilang juga sunnah-sunnah serta wafatnya Ahmad bin Hambal dan muncullah kebidahan-kebidahan (Thabaqaat asy-Syafi’iyah 2/29).
Sehingga tidaklah berlebihan bila seorang ulama bernama Abul Azhar Hautsarah bin Muhammad al-Mungqiri (wafat tahum 256 H ) berkata: Sunnah menjadi jelas pada seorang dalam dua perkara: cintanya kepada Ahmad bin hambal & menulis buku2 karya imam asy-Syafi’i.(al-Intiqa’ hlm 89)
Apakah orang yg merasa menjadi pengikut madzhab asy-Syafii sudah mengikuti imam besar ini dalam menegakkan sunnah Rasulullah صلى اللّه عليه وسلم ?Mari buktikan!