Benih-Benih Syirik & Kultus Mulai Bersemi di Sebagian Majlis Taklim…

Dahulu, dan hingga akhir zaman, syirik itu mulai tumbuh berkembang dari sikap ghuluw, kekaguman dan sanjungan yang berlebih atau kelewat batas.

Mau tidur ingat dia, mau makan ingat dia, dan setiap disebut namanya atau mendengar suaranya, jantung berdejak keras, dag dig dug der.

Bahkan di kalangan wanita, melihat foto ustadznya seakan menjadi aktifitas rutin, rasanya rinduuuu gitu untuk bertemu, padahal dia sudah bersuami. Nama ustadznya lebih sering disebut dan menyejukkan hatinya dibanding nama suaminya.

Bisa jadi ada wanita wanita bersuami yang berbisik di hatinya: andai aku tidak menikah dengan dia, niscaya kini aku kan menawarkan diriku kepada sang ustadz pujaan hati. Anehnya, para suami bungkam seribu bahasa seakan tiada rasa cemburu atas sikap istrinya. Hiiih ngeriiii…

Diantara indikator benih benih cinta ekstrim mulai bersemi, adalah adanya sebagian orang yang jungkir balik demi dapat berselfi atau mencium tangan sang ustadz.

Subhanallah tauhid mulai luntur, pintu kultus kepada orang Sholeh dan cinta ekstrim mulai bersemi, sudah waktunya benih kultus semacam ini dikubur dalam dalam.

Ayo, kita ngaji tauhid, bukan hanya teorinya namun ayo berusaha menerapkan tauhid dalam setiap ucapan dan tindakan kita.

Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam murka ketika ada yang menyanjung beliau, dan segera tanpa ditunda sedikitpun beliau mengingkari pelakunya: 

قولوا بقولكم او ببعض بقولكم ولا يستجرينكم الشيطان

“Ucapkan kalian ini atau sebagian ucapan kalian ini, dan jangan sampai setan menyeret kalian kepada kesesatan.” ( Abu Dawud dan lainnya)

Pada hadits lain beliau bersabda: 

لا تطروني كما اطرت النصارى عيسى بن مريم انما انا عبد الله ورسوله

“Janganlah kalian berlebihan dalam memujiku, sebagaimana orang orang Masyarakat berlebih lebihan dalam memuji Isa putra Maryam. Sejatinya aku hanyalah seorang hamba Allah dan utusannya.” ( Bukhari)

Beliau dengan tegas menegur para pemuji yang berlebihan di tempat , tanpa menunda, atau dengan kata kata yang melankolis yang malah semakin mengobarkan sanjungan para pemuja “masyaAllah semakin nampak tawadhu’ “.

Saudaraku! Mari kita tebarkan tauhid, jaga tauhid ummat, dan berkorban demi murninya tauhid. Kita berjuang untuk mengikis syirik, kultus kepada figur yang berujung pada kesyirikan.

Allahu Akbar, Allahu Akbar

Muhammad Arifin Badri,  حفظه الله تعالى 

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.