Dari kitab yang berjudul “Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA (Penghalang yang ke 32) bisa di baca di SINI
=======
? Penghalang yang ke 33 ?
Alhamdulillah.. wash-sholaatu was-salaamu ‘alaa Rosuulillah…
Diantara perkara yang menghalangi seseorang dari kebenaran…
إغفال المشاورة
⚉ Tidak bermusyawaroh dengan para ahli ilmu [orang-orang yang ahli dalam keilmuan]
⚉ Kata Beliau (Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman), “musyawaroh bagi orang-orang yang berakal sangat bermanfaat, dan itu merupakan
من أسباب سداد الرأي و إصابته
..sebab kelurusan pikiran”
⚉ Sebagian Ulama berkata :
من حقَّ العاقل أن يضيف إلَى رأيه آراء العلماء
“Diantara haq orang yang berakal adalah ia menambahkan kepada ro’yunya, yaitu ro’yu para Ulama,” lalu ia kumpulkan dengan ro’yunya orang-orang yang bijak, sehingga ia betul-betul terbimbing.
Adapun kalau ro’yunya hanya sendirian saja
رُبَّما رلَّ
“bisa jadi terpeleset”
و العقل الفر د رُبَّما ضل
“Dan akal yang bersendirian bisa jadi tersesat.”
⚉ Abulhasan Almawardiy berkata dalam kitab Durorus suluuk hlm 75
وتكثر من استشار ة ذوي الألبا، لاسيمافِي الأمر الجليل
“Hendaklah perbanyak bermusyawaroh dengan orang-orang yang kuat ilmunya, terutama dalam perkara-perkara yang besar.
فإن لكلَّ عقل ذخيرة من الصواب، ومسكنًا من التد بير
Karena setiap akal pasti ada sesuatu dari kebenaran, maka dengan kita bermusyawaroh dengan mereka, kita mendapatkan bimbingan.”
⚉ Ibnul Qayyim berkata dalam kitab ’ilamul Muwaqqi’in jilid 1 hlm 84
ولِهذا كان من سداد الرأي وإصابته أن يكون شورى بين أهله، ولا ينفر د به واحد
“Oleh karena itulah.. termasuk kelurusan akal pikiran dan kebenarannya, itu dengan cara bermusyawaroh dengan para ahlinya, jangan sendirian.”
Dizaman sekarang.. terkadang seorang penuntut ilmu tidak mau bermusyawaroh dengan para ahli ilmu yang telah kokoh keilmuannya, terlebih ketika ia hendak mengambil ilmu dari seorang Ustadz, lalu kemudian dengan percaya dirinya dia berkata “Ambil baiknya buang buruknya”.
Sehingga ia melalaikan musyawaroh dan bertanya kepada ahlinya, bahkan terkadang akibat dia menganggap bahwa para ahli ilmu itu merasa paling benar sendiri, lalu kemudian dia meninggalkan untuk bermusyawaroh dengan mereka.
Maka inilah sebab seseorang akan tersesat dan terhalang dari kebenaran.
⚉ Ini dia Ibnu ‘Abbas, Beliau berkata, sebagaimana disebutkan oleh Imam Adzahabiy dalam Kitab Siyar a’lamin nubala jilid 3 hlm 344
إن كنت لأسأل عن الأمر الواحد ثلاثين من أصحاب النَّبِي.
ﷺ
“Sungguh dahulu aku bertanya kepada 30 sahabat dalam satu permasalahan,”
Para Sahabat, para Ulama, Ibnu Abbas sampai bertanya kepada 30 sahabat yang tentunya mereka para Ulama yang kokoh dalam ilmunya, bening hatinya dan aqidahnya.
Maka jangan merasa bahwa kita ini telah mempunyai keilmuan yang kuat, sehingga kita lalai dari bermusyawaroh dengan orang-orang yàng berilmu.
⚉ Syaikh Abdurrahman Asa’diy berkata juga dalam kitab Taysiir Allatiifilmanan hlm 150
والفكر والمشاورة أكبر الأسباب ﻹصابة الصواب، والسلامة من التبعة، ومن الندم الصادر من العجلة، ومن عدم استدراك الفارط
“Berfikir dan bermusyawaroh.. sebab terbesar untuk mendapatkan kebenaran, dan selamat dari kesalahan, juga selamat dari penyesalan akibat dari ketergesa-gesaan.”
Nah ini, Subhaanallah, saudaraku…
?? Kewajiban kita adalah berusaha untuk tidak memutuskan sendiri dengan pikiran sendiri, tapi bermusyawarohlah dengan orang yang ahlinya.
.
.
Wallahu a’lam ?
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.
Dari kitab yang berjudul “Showarif ‘Anil Haq“, tentang Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari Kebenaran, ditulis oleh Syaikh Hamd bin Ibrohim Al Utsman, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/
Artikel TERKAIT :
⚉ PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil Haq – Hal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉ PEMBAHASAN LENGKAP – Al Ishbaah – Manhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN