HAKIKAT BID’AH dan Hukum-Hukumnya – Tercelanya Bid’ah # 3…

Dari kitab yang berjudul Haqiiqotul Bid’ah wa Ahkaamuhaa, tentang Hakikat Bid’ah dan Hukum-Hukumnya, ditulis oleh Syaikh Sa’id bin Nashir Al Ghomidi, حفظه الله تعالى.
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA (Tercelanya Bid’ah # 2…) bisa di baca di SINI

=======

? Tercelanya Bid’ah # 3 ?

Alhamdulillah.. wash-sholaatu was-salaamu ‘alaa Rosuulillah…

Kita lanjutkan kitab Haqiiqotul Bid’ah (Hakikat Bid’ah)

Kemudian beliau setelah membawakan dalil-dalil dari Alqur’an dan Hadits tentang tercelanya bid’ah,

Beliau membawakan…

⚉  atsar-atsar dari para sahabat dan para tabi’in dan para Ulama Salaf terdahulu tentang tercelanya bid’ah.

Diantaranya yaitu yang dikeluarkan Abu Dawud dengan sanadnya kepada Mu’adz bin Jabal, bahwa beliau berkata:

‎إن من ورائكم فتناً يكثر فيها المال ويفتح فيها القرآن

‘Sesungguhnya dibelakang kalian nanti akan banyak fitnah, dizaman itu harta akan melimpah, Al Qur’an akan dipelajari oleh mukmin maupun munafik, laki-laki maupun wanita, anak kecil maupun orang tua, hamba sahaya maupun merdeka.’

‎فيو شك أن يقول قائل : ما للناس لا يتبعوني؟

‘Hampir-hampir akan ada orang berkata begini: “Mengapa orang-orang tidak mau mengikutiku, sementara aku sudah hafal Qur’an, mereka tidak akan mengikutiku sampai aku membuat bid’ah..?”‘

Maka kata Mu’adz, ‘hati-hatilah kalian apa yang ia ada-adakan berupa bid’ah tersebut’

‎فإن ما ابتد ع ضلالة واحذروا زيفة الحكيم

‘Karena yang ia buat-buat berupa bid’ah itu adalah kesesatan, dan hati-hati juga terhadap kesalahan orang yang bijak karena setan terkadang mengucapkan kata-kata yang sesat melalui lisan orang yang bijak dan terkadang orang munafik mengucapkan kata-kata kebenaran’ [dikeluarkan Darimiy dan Ibnu Waddlhoh]

Disini beliau (Mu’adz bin Jabal) mengabarkan bahwa kelak nanti akan banyak fitnah diantaranya juga akan orang semua akan mempelajari Al Qur’an, betul-betul menghafal Alqur’an bahkan mempelajari tajwidnya dengan sungguh-sungguh. Sampai-sampai orang munafik dan orang berimanpun semuanya mempelajarinya. Namun ternyata ada orang yang mempelajarinya karena ingin mendapat pengikut, ternyata ia tidak mendapatkan pengikut, lalu ia berbuat bid’ah agar diikuti oleh orang.

Maka Beliau mengingatkan agar menjauhi orang seperti ini. Beliau juga mengingatkan, terkadang orang yang bijaksana atau orang alim mengucapkan kata-kata yang ternyata tidak sesuai kebenaran. Maka hati-hati juga jangan sampai menipu kita. Terkadang juga orang munafik mengucapkan kata-kata kebenaran, maka jangan juga kita, gara-gara satu kebenaran yang ia ucapkan, menyebabkan kita tertipu oleh kemunafikannya.

Ucapan beliau ini sangat mengena untuk di zaman sekarang terutama.

⚉  Kemudian Beliau membawakan Atsar Hudzaifah Ibnul Yaman, bahwa beliau berkata:

‎يا معشر القراء استقيموا فقد سبقتم سبقا بعيداً، ولئن أخذ تم يميناً أو شمالاً لقد ضللتم ضلالاً بعيداً

‘Wahai para qori, wahai ma’syarol Qura’ (maksudnya disini orang-orang yang senantiasa mempelajari Al Qur’an, senantiasa berusaha untuk mempelajari ilmu)

Kata beliau : ‘istiqomahlah… kalian telah mendahului manusia dengan pahala, dengan mendahului yang jauh sekali.
Kalau kalian tidak istiqomah dan mengambil jalan kanan atau kiri kalian akan sesat sesesat-sesatnya’ artinya kalau kalian tidak mengikuti sunnah Rosul, tidak mengikuti jalan mustaqiim yang lurus yang dipegang oleh Rosul dan para sahabatnya, kalian akan tersesat.

⚉  Kemudian beliau menyebutkan juga Atsar Abul ‘Aliyah yang dikeluarkan oleh Imam Al Ajurri.

Abul ‘Aliyah seorang tabi’in berkata : ‘Pelajarilah Islam, apabila kalian telah mempelajarinya jangan kalian setelah itu malah membencinya.’ Artinya jangan berubah setelah belajar Islam, akibat mengikuti hawa nafsu dan yang lainnya.

Lalu beliau berkata lagi

‎وعليكم بالصراط المستقيم

‘Hendaklah kalian berpegang kepada jalan yang lurus.
Karena jalan yang lurus itu ada pada Islam, jangan bengkok dari jalan yang lurus itu kekanan atau kekiri’

‎وعليكم بسنة نبيكم
‎والذي عليه أصحابه

‘Dan hendaklah kalian berpegang kepada sunnah Nabi kalian
dan yang di pegang oleh para sahabatnya’

‎فإ نا قد قر أنا القرآن من قبل أن يفعلوا الذي فعلوه خمس عشرة سنة

‘Karena kita sudah membaca Al Qur’an sebelum mereka melakukan yang mereka lakukan, lima belas tahun lamanya. Dan jauhi oleh kalian hawa nafsu-hawa nafsu ini yang bisa menyebabkan permusuhan antara manusia dan menyebabkan kebencian.’

Disini beliau memberikan nasehat agar kita berpegang kepada sunnah Nabi dan apa yang dipegang oleh para sahabat.

⚉  Ibnu ‘Abbas berkata:

‎عليكم بالاستقامة والأثر وإياكم والتبدع

‘Hendaklah kalian istiqomah, berpegang kepada Atsar para sahabat, jauhi oleh kalian perbuatan bid’ah’ [dikeluarkan oleh Ibnu Waddlhoh]
.
.
Wallahu a’lam ?
.
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى.
.

Dari kitab yang berjudul Haqiiqotul Bid’ah wa Ahkaamuhaa, tentang Hakikat Bid’ah dan Hukum-Hukumnya, ditulis oleh Syaikh Sa’id bin Nashir Al Ghomidi, حفظه الله تعالى.
.
Silahkan bergabung di Telegram Channel dan Facebook Page :
https://t.me/aqidah_dan_manhaj
https://www.facebook.com/aqidah.dan.manhaj/

Artikel TERKAIT :
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Haqiiqotul Bid’ah wa AhkaamuhaaHakikat Bid’ah dan Hukum-Hukumnya
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Showarif ‘Anil HaqHal-Hal Yang Bisa Memalingkan Seseorang Dari KEBENARAN
⚉   PEMBAHASAN LENGKAP – Al IshbaahManhaj SALAF Dalam Masalah TARBIYAH dan PERBAIKAN

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.