Hatim Al Ashomm rohimahullah ditanya oleh Syaqiq, “Sejak engkau menjadi temanku, pelajaran apa yang engkau dapatkan..?” Hatim pun menjawab,
ست كلمات :
? رأيت الناس في شك من أمر الرزق ، فتوكلت على الله . قال الله تعالى : وما من دابة في الأرض إلا على الله رزقها .
? ورأيت لكل رجل صديقا يفشي إليه سره ، ويشكو إليه ، فصادقت الخير ليكون معي في الحساب ، ويجوز معي الصراط .
? ورأيت كل أحد له عدو ، فمن اغتابني ليس بعدوي ، ومن أخذ مني شيئا ليس بعدوي ; بل عدوي من إذا كنت في طاعة ، أمرني بمعصية الله ، وذلك إبليس وجنوده ، فاتخذتهم عدوا وحاربتهم .
? ورأيت الناس كلهم لهم طالب ، وهو ملك الموت ، ففرغت له نفسي .
? ونظرت في الخلق ، فأحببت ذا ، وأبغضت ذا . فالذي أحببته لم يعطني ، والذي أبغضه لم يأخذ مني شيئا ، فقلت : من أين أتيت ؟ فإذا هو من الحسد فطرحته ، وأحببت الكل ، فكل شيء لم أرضه لنفسي لم أرضه لهم .
? ورأيت الناس كلهم لهم بيت ومأوى ، ورأيت مأواي القبر ، فكل شيء قدرت عليه من الخير قدمته لنفسي لأعمر قبري .
? ورأيت الناس كلهم لهم بيت ومأوى ورأيت مأواي القبر فكل شيء قدرت عليه من الخير قدمته لنفسي لأعمر قبري
“Ada ENAM hal..
1. Aku melihat orang-orang ragu dalam hal rezeki, maka akupun bertawakal kepada Allah. Allah berfirman yang artinya, “Tidak ada satu binatang melata pun di atas bumi, kecuali rezekinya dijamin Allah..”
2. Aku melihat, setiap orang memiliki teman untuk menceritakan rahasianya dan mengadu kepadanya. Maka akupun berteman dengan amalan baik, agar bersamaku ketika hisab dan bersamaku melewati shiroth..
3. Aku melihat bahwa setiap orang memiliki musuh..
– Yang meng-ghibahiku bukan musuhku..
– yang mengambil sesuatu dariku bukanlah musuhku..
justru musuhku adalah yang ketika aku taat, dia memerintahkan maksiat. Itulah Iblis dan tentaranya.. maka aku jadikan dia sebagai musuh dan memeranginya..
4. Aku melihat bahwa setiap orang ada yang mencarinya.. dialah malaikat maut. Maka akupun fokus dalam mempersiapkan diri bertemu dengannya..
5. Aku melihat manusia.. aku cinta kepada yang ini dan benci kepada yang itu.
– Orang yang kucintai tidaklah memberiku (karena itu adalah rezeki dari Allah)..
– Orang yang kubenci tidak mengambil sesuatu milikku (karena apa yang kumiliki adalah milik Allah)..
Akupun bertanya, ‘Apa sebab hal ini..?’ Ternyata, itu disebabkan hasad. Aku pun melepaskan hasad dan mencintai semua orang. Segala sesuatu yang aku tidak senang menimpaku, aku tidak senang menimpa mereka..
6. Aku melihat semua orang memiliki rumah dan tempat tinggal. Namun aku melihat tempat tinggalku [kelak] adalah kubur, maka segala kebaikan yang aku mampui, aku pergunakan untuk memakmurkan kuburanku (yakni dengan banyak beramal sebagai bekal ketika mati)..”
[ Siyar A’lam An Nubala 1/486 ]
ARTIKEL TERKAIT
Mutiara Salaf – KOMPILASI ARTIKEL