Allah Ta’ala berfirman,
اَفَمَنْ زُيِّنَ لَهٗ سُوْۤءُ عَمَلِهٖ فَرَاٰهُ حَسَنًاۗ فَاِنَّ اللّٰهَ يُضِلُّ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُۖ فَلَا تَذْهَبْ نَفْسُكَ عَلَيْهِمْ حَسَرٰتٍۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ ۢبِمَا يَصْنَعُوْنَ (٨)
“Maka apakah pantas orang yang dijadikan terasa indah perbuatan buruknya, lalu menganggap baik perbuatannya itu..? Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Maka jangan engkau (Muhammad) biarkan dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat..”
(Q.S. Fatir ayat 8)
Akibat membiasakan diri dengan maksiat..
Allah jadikan hati tak lagi menganggapnya buruk..
Bahkan hatinya menjadi terbalik..
Tidak suka kepada ketaatan..
Dan menganggap orang yang taat sebagai orang yang sok suci..
Bahkan gembira saat melihat kesalahan mereka..
Dia merasa suka jika maksiat itu dilakukan oleh manusia..
Ia tersesat dan menyesatkan..
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى