Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam bersabda (yang artinya),
“Sesungguhnya ada seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dipikirkan bahayanya terlebih dahulu, sehingga membuatnya dilempar ke neraka dengan jarak yang lebih jauh dari pada jarak antara timur dan barat..” (HR. Muslim no. 2988)
• Imam Nawawi rohimahullah, tatkala menjelaskan hadits ini, mengatakan,
“Ini semua merupakan dalil yang mendorong setiap orang agar selalu menjaga lisannya sebagaimana Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam juga bersabda (yang artinya),
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah..” (HR. Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 47).
Oleh karena itu, selayaknya setiap orang yang berbicara dengan suatu perkataan atau kalimat, merenungkan apa yang akan ia ucap.. Jika memang ada manfaatnya, barulah ia berbicara. Jika tidak, hendaklah dia menahan lisannya..”
(Syarh Muslim : 18 – 117)
• Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata,
“Ucapan adalah tawananmu.. bila ia keluar dari mulutmu maka engkaulah yang menjadi tawanannya, dan Allah akan mencatat ucapan setiap orang..”
(Ad-Daa’ Wad Dawaa’ – 249)