All posts by suparwan

Membaca Surat Apa Saja Dalam Sholat WITIR .?

Beberapa hadist menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca surat-surat tertentu ketika shalat witir, akan tetapi ini hukumnya tidak wajib. Dan kita boleh membaca surat apa saja yang mudah bagi kita.

Diantara surat yang disunnahkan dibaca:
1. Jika shalat witirnya 3 rakaat, membaca surat Al-A’laa pada rakaat pertama, surat Al-Kafirun pada rakaat kedua, surat Al-Ikhlas pada rakaat ketiga.

Dalilnya:

عن أبي بن كعب قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يوتر بسبح اسم ربك الأعلى وقل يا أيها الكافرون وقل هو الله أحد

“Dari ‘Ubay bin Ka’ab beliau berkata: Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat witir dengan membaca (Sabbihismarabbikal a’laa),dan (Qul yaa ayyuhal kafirun), dan (Qul huwallahu ahad).” (HR. An-Nasai’y dan Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albany)

2. Atau Membaca surat Al-A’laa pada rakaat pertama, surat Al-Kafirun pada rakaat kedua, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas pada rakaat ketiga

Dalilnya:

عن عبد العزيز بن جريج قال: سألنا عائشة بأي شيء كان يوتر رسول الله صلى الله عليه و سلم ؟ قالت كان يقرأ في الركعة الأولى بسبح اسم ربك الأعلى . وفي الثانية قل يا أيها الكافرون . وفي الثالثة قل هو الله أحد والمعوذتين

“Dari Abdul Aziz bin Juraij beliau berkata: Kami bertanya kepada ‘Aisyah: Dengan apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat witir? Maka ‘Aisyah menjawab: Beliau membaca (sabbihismarabbikal a’la) pada rakaat pertama, dan (qul yaa ayyuhal kafirun) ada rakaat yang kedua, dan (qul huwallahu ahad) serta (al mu’awwidzatain/al-falaq dan An-Naas) pada rakaat yang ketiga.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzy, Ibnu Majah, dan dishahihkan Syeikh Al-Albany)

3. Ketika shalat witir satu rakaat , membaca seratus ayat dari surat An-Nisa

عن أبي مجلز أن أبا موسى كان بين مكة والمدينة فصلى العشاء ركعتين ثم قام فصلى ركعة أوتر بها فقرأ فيها بمائة آية من النساء ثم قال ما ألوت أن أضع قدمي حيث وضع رسول الله صلى الله عليه و سلم قدميه وأنا أقرأ بما قرأ به رسول الله صلى الله عليه و سلم

“Dari Abu Majliz bahwasanya Abu Musa Al-Asy’ary berada diantara Mekah dan Madinah, kemudian beliau shalat isya 2 rakaat, setelah itu shalat witir satu rakaat, membaca 100 ayat dari surat An-nisa, kemudian beliau mengatakan: Aku tidak akan meninggalkan untuk meletakkan kedua kakiku di tempat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan kedua kakinya, dan aku membaca apa yang dibaca Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. An-nasa’I, dan dishahihkan oleh Syeikh Al-Albany)

Wallahu a’lam.

Ustadz Abdullah Roy, حفظه الله تعالى

Sumber: https://konsultasisyariah.com/803-surat-yang-dibaca-ketika-sholat-witir.html

10 penyelamat muslim dari pengaruh kedengkian manusia

# 10 penyelamat muslim dari pengaruh kedengkian manusia #
Ust. Djazuli LC

1. Banyak berlindung kpd Allah dgn banyak berta’awudz seperti ucapan ” ‘audzu billah minasyaitanirajim”

2. Berupaya untuk selalu menjalankan perintah Allah & meninggalkan larangan-Nya (taqwa)

3. Banyak bersabar, yaitu dengan tdk membalas keburukan dgn keburukan

4. Banyak bertawakkal kpd Allah

5. Berupaya untuk selalu khusyu’ pada setiap ibadah

6. Berusaha untuk senantiasa berorientasi kpd akhirat pada setiap amal

7. Bertaubat kpd Allah & banyak beristighfar

8. Bersedekah dan memperbanyak kebaikan

9. Berbuat baik kpd orang yg berindikasi menyimpan kedengkian

10.Berserah diri kpd Allah dgn tauhid, dengan keyakinan bhw semua kejadian di Dunia tdk akan terjadi tanpa izin dari Allah.

Dinukil dari “Fawaid tata’allaqu biasma wasifat” karya ibnul Qoyyim

Semoga bermanfaat!

Mengharap Kasih Sayang Nya

# Mengharap Kasih Sayang Nya#
Ust. Firanda Andirja MA

Al-Imam Asy-Syaukaani rahimahullah (wafat 1250 H) berkata dalam sya’irnya :

فَكَّرْتُ فِي عِلْمِي وَفِي أَعْمَالِي …. وَنَظَرْتُ فِي قَوْلِي وَفِي أَفْعَالِي
Aku merenungkan tentang ilmuku & amalanku….
Aku mengamati perkataanku & perbuatanku…

فَوَجَدْتُ مَا أَخْشَاهُ مِنْهَا فَوْقَ مَا …. أَرْجُو فَطَاحَتْ عِنْدَ ذَا آمَالِي
Maka aku dapati apa yg aku takutkan darinya melebihi apa yg aku harapkan darinya…maka sirnalah saat itu harapan – harapanku…

وَرَجَعْتُ نَحْوَ الرَّحْمَةِ الْعُظْمَى إِلَى … مَا أَرْتَجِي مِنْ فَضْلِ ذِي الأَفْضَالِ
Akupun kembali menuju rahmat (kasih sayang) yg luas…
kpd karunia yg aku harapkan dari Dzat Pemilik Segala Karunia…

فَغَدَا الرَّجَا وَالْخَوْفُ يَعْتَلِجَانِ فِي … صَدْرِي وَهَذَا مُنْتَهَى أَحْوَالِي
Jadilah harapan & ketakutan berseteru dlm dadaku…
inilah kesudahan kondisiku

(Nailul Wathor min taroojumi rijaalil yaman fi al-qorni ats-tsaalits ‘asyar karya Muhammad Zabaaroh As-Shon’aani, 2/302)

Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullah adalah seorang ulama yg sangat terkenal, penulis buku Nailul Authoor, menjelaskan bahwa setelah menimbang – nimbang ilmu, amalan, perkataan & perbuatannya maka beliau mendapati bahwa semuanya tdk bisa diandalkan.

Apa yg beliau takutkan dari ilmu, amal, perkataan & perbuatan jika dihisab kelak lebih besar dari apa yg beliau harapkan..

Karenanya beliau hanya bisa mengharapkan kasih sayang yg luas dari Allah Ta’aala agar merahmati beliau…

Jika seorang Al-Imam Asy-Syaukani tdk ujub & bangga dgn ilmu & amal beliau, bagaimana lagi dgn sebagian kita yg pas-pasan ?? Atau sdh jelas pailit, minus, & defisit ??
Hanya rahmat Allah yg luas yg bisa kita andalkan…

Ya Allah berilah taufiq kpd kami agar senantias bersyukur & beramal sholeh…
senantiasa takut adzab-Mu & senantiasa berharap akan rahmat-Mu…

آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Jangan Hizbiyah

#Renungan pagi hari#
Ust. Badrusalam LC

Alhamdulillah..
Banyak saudara/i kita yang berlomba kepada kebaikan..
Tuk menebar sunnah..
Mengajak manusia kepada jalan Allah..
Majelis majelis taklim merebak..
Grup grup BB merambah..
Berbagai media telah menjadi wasilah..

Namun..
Ada sesuatu..
Terkadang kita terkena ujub..
Merasa telah berjasa untuk dakwah..
Padahal..
Kalau bukan karena Allah yang memberi hidayah..
Tentu kita tersesat jalan..
Robbuna berfirman:
بمنون عليك أن أسلموا قل لا تمنوا علي إسلامكم بل الله يمن عليكم أن هداكم للإيمان
“Mereka mengungkit keislaman mereka kepadamu. Katakan, “Janganlah kamu mengungkit keislaman kalian kepadaku, tetapi Allahlah yang memberikan kepada kalian hidayah kepada iman.” (Al Hujurot: 17).
Pujilah Allah atas nikmat hidayah sunnah..
Pujilah Allah yang telah memberi kekuatan menebar sunnah..

Ada sesuatu lain..
Ya.. Ini juga penting..
Radio, televisi, grup BBM, facebook dan sebagainya..
Hanyalah wasilah dan bukan tujuan..
Namun..
Terkadang kita berbangga dengan nama…
Sehingga menjerat kita dalam tali hizbiyyah..
Padahal Allah Ta’ala berfirman:
ولا تكونوا من المشركين من الذين فرقوا دينهم وكانوا شيعا كل حزب بما لديهم فرحون
“Janganlah kalian seperti kaum musyrikin. Orang-orang yang memecah belah agama dan mereka menjadi berkelompok-kelompok. Setiap kelompok berbangga dengan apa yang ada pada mereka.” (Ar Ruum: 31-32).
Inilah hakikat hizbiyyah..
Berbangga dengan nama organisasi..
Berbangga dengan ustadz fulan..
Berbangga dengan radio anu..
Lalu memberikan loyalitas dan permusuhan di atasnya..
Musibah..

Saudara/i ku..
Itu adalah sebagian kecil dari penyakit dakwah..
Yang merusak pejalanan mulia ini..
Semoga keberkahan selalu menyapa kita di hari ini..
Amiin..

Hadits ke 11, Bulughul Maram – Membersihkan bejana yang dijilat oleh anjing

Membersihkan bejana yang dijilat oleh anjing

Oleh Ustadz Badrusalam, Lc.

طُهُوْرُ إِنَاءِ أَحَدِكُمْ إِذَا وَلَغَ فِيْهِ الْكَلْبُ أَنْ يَغْسِلَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ أُوْلاَهُنَّ بِالتُّرَابِ

Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sucinya bejana kamu apabila dijilat airnya oleh anjing adalah dengan dicuci tujuh kali, yang pertama dengan tanah. (HR.Muslim) dalam sebuah riwayat: “Hendaklah airnya ditumpahkan.” Dan dalam riwayat Tirmidzi: “yang terakhir atau yang pertama.”

Fawaid Hadits:
1. Najisnya anjing, karena bila air liurnya najis maka seluruh tubuhnya pun najis terlebih kotorannya.
2. Wajibnya mencuci bejana yg dijilat airnya oleh anjing tujuh kali yang pertama dengan tanah.  Adapun riwayat: yg terakhir dgn tanah adalah riwayat yg syadz, terlebih bila cucian dgn tanah itu terakhir maka akan membutuhkan cucian yg ke ke delapan dan seterusnya.
3. Tanah tidak bisa digantikan dengan yang lainnya utk mencuci jilatan anjing.
4. Adapun selain air liur, ikhtilaf ulama apakah dicuci tujuh kali juga? Yg rajih tidak, berdasarkan riwayat bahwa anjing pada zaman nabi shallallahu ‘alaihi wasallam biasa keluar masuk masjid, namun tidak ada perintah untuk mencucinya.
5. Apabila anjing menjilat tangan atau baju kita maka syaikh utsaimin berpendapat tetap di cuci tujuh kali.
Sebagian ulama mengecualikan anjing yang boleh dipelihara untuk keperluan menjaga tanaman dan binatang ternak, alasannya karena sulit untuk menghindar darinya, dan kaidah: kesulitanmendatangkan kemudahan. Namun yang rajih tidak ada bedanya, karena Nabi tidak membedakannya.