Simak penjelasan ringkas Ustadz Mizan Qudsiyah MA, حفظه الله تعالى berikut ini tentang : Pahala Orang Yang Wudhu Di Rumah Lalu Berjalan Ke Masjid Untuk Sholat Berjama’ah
Simak penjelasan Ustadz Mizan Qudsiyah MA, حفظه الله تعالى berikut ini :
ini adalah salah satu do’a yang dibaca saat dalam sholat, yaitu setelah tasyahud akhir (sebelum salam).. Di riwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan hadits ini dinyatakan shohih oleh Syaikh al-Albani rohimahullah.
Dan dalam riwayat Imam an-Nasa’i 1301, ada tambahan sedikit (garis merah) dalam lafazh do’anya dan hadits ini juga dinyatakan shohih oleh Syaikh al-Albani rohimahullah dalam Shohiiih an-Nasa’i, jadi KEDUA LAFAZH DO’A DIATAS.. Allahu a’lam
Semoga Allah memberikan kemudahan kepada kita semua untuk mengamalkannya di sholat-sholat kita baik di sholat fardhu/wajib yang 5 waktu maupun di sholat-sholat sunnah seperti sholat Dhuha pagi ini dst..
Simak penjelasan Ustadz Mizan Qudsiyah MA, حفظه الله تعالى berikut ini :
Rosulullah shollallahu ‘alayhi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang duduk di suatu majelis lalu di majelis itu banyak perbuatan dan kata-kata yang salah dan tidak pantas (sia-sia), kemudian sebelum bangkit dari majelis itu ia membaca (dzikir di bawah),
Subhaana-kallahumma wabihamdika, asyhadu an laa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilayka | Maha suci Engkau ya Allah, segala puji untuk-Mu, tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu
maka Allah akan menghapus dosa dan kesalahannya yang terjadi di majelis tersebut..”
Simak penjelasan Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, حفظه الله تعالى berikut ini : (tunggu hingga audio player muncul dibawah ini) :
، تستحب الصلاة عند حصول آية من الآيات ، كالكسوف والزلازل ، والعواصف الشديدة والرياح المستمرة المخيفة والفيضانات المدمرة…؛ لما صح عن ابن عباس رضي الله عنهما : أنه صلى في زلزلة بالبصرة كصلاة الكسوف ، ثم قال : هكذا صلاة الآيات . رواه ابن أبي شيبة (2/472) وعبد الرزاق (3/101)، والبيهقي في “السنن الكبرى” (3/343) وقال: ” هو عن ابن عباس ثابت ” انتهى. وصححه الحافظ في “فتح الباري”(2/521)
Di sunnah kan sholat ketika gempa bumi sebagaimana sholat gerhana dan ini telah sahih dari Sahabat Ibnu Abbas Radhiyallohu ‘Anhumaa : Beliau sholat gempa Bumi di Basrah seperti sholat gerhana lalu beliau berkata: “..demikianlah cara untuk sholat ketika ada tanda-tanda kekuasaan Allah (yang dikirim kepada kita)..” dan ini pula di di kuatkan oleh Syaikhul Islam dan Syaikh Ibnu Utsaimin Rohimahullah..
Dalil sebelumnya, yaitu DALIL KE-SEMBILAN bisa disimak di SINI
=====================
Simak penjelasan Ustadz Mizan Qudsiyah MA, حفظه الله تعالى berikut ini : (tunggu hingga audio player muncul dibawah ini) :
🌿 DALIL KE-SEPULUH (TERAKHIR) 🌿
Dari Abdullah bin Mas’ud rodhiallahu ‘anhu dia berkata: ‘Aku pernah menjenguk Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam ketika sakit, sepertinya beliau sedang merasakan rasa sakit yang parah.’ Maka aku berkata:
‘Sepertinya anda sedang merasakan rasa sakit yang amat berat’, Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘iya benar, aku sakit sebagimana rasa sakit dua orang kalian (dua kali lipat)’, aku berkata, ‘oleh karena itukah anda mendapatkan pahala dua kali lipat.’ Beliau menjawab, ‘Benar, karena hal itu’. “
Dalil sebelumnya, yaitu DALIL KE-DELAPAN bisa disimak di SINI
Dalil berikutnya, yaitu DALIL KE-SEPULUH bisa disimak di SINI =====================
Simak penjelasan Ustadz Mizan Qudsiyah MA, حفظه الله تعالى berikut ini : (tunggu hingga audio player muncul dibawah ini) :
🌿 DALIL KE-SEMBILAN 🌿
“Dari Abu Hurairah Rodhiyallahu ‘anhu, dia berkata: “Ketika turun firman Allah {Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat} –QS asy Syua’roo/26 ayat 214- Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam berdiri dan berkata
’Wahai orang-orang Quraisy –atau kalimat semacamnya- belilah diri-diri kamu, aku tidak dapat menolak (siksaan) dari Allah terhadap kamu sedikitpun. Wahai Bani Abdu Manaf, aku tidak dapat menolak (siksaan) dari Allah terhadap kamu sedikitpun. Wahai ‘Abbas bin Abdul Muththolib, aku tidak dapat menolak (siksaan) dari Allah terhadap-mu sedikitpun. Wahai Shofiyyah bibi Rosulullah, aku tidak dapat menolak (siksaan) dari Allah terhadapmu sedikitpun. Wahai Fatimah putri Muhammad, mintalah dari hartaku yang engkau kehendaki, aku tidak dapat menolak (siksaan) dari Allah terhadapmu sedikitpun’.”
[HR Bukhari, no. 2753; Muslim, no. 206; dan lainnya]