Kupas Tuntas Tentang (KTT) DO’A. Simak penjelasan Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى berikut ini :
(tunggu hingga audio player muncul dibawah ini) : Ikuti terus channel : https://telegram.me/bbg_alilmu
Simak artikel terkait dalam Daftar berikut ini (KLIK Link dibawah ini) : DAFTAR KOMPLIT Artikel Kupas Tuntas Tentang (KTT) DO’A…
ALLAAHUMMA INNII ‘ABDUK,
WABNU ‘ABDIK.. WABNU AMATIK,
NAASHIYATII BIYADIK,
MAADHIN FIYYA HUKMUK,
‘ADLUN FIYYA QODHOO-UK,
AS-ALUKA BIKUL-LISMIN HUWA LAK,
SAMMAYTA BIHI NAFSAK,
AW ANZAL-TAHU FII KITAABIK,
AW ‘ALLAMTAHU AHADAN MIN KHOLQIK,
AWIS TA’-TSARTA BIHI FII ‘ILMIL GHOIBI ‘INDAK,
AN TAJ’ALAL QUR’AANA ROBII’A QOLBII
WANUURO SHODRII
WAJALAA-A HUZNII
WA DZAHAABA HAMMII
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, dan anak hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu. Hukum-Mu berlaku pada diriku. Ketetapan-Mu adil atas diriku. Aku memohon kepada-Mu dengan segala nama yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau Engkau turunkan dalam Kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu, agar Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku dan pelipur kesedihanku serta pelenyap bagi kegelisahanku.”
Do’a di atas didasarkan pada hadits dari Abdullah bin Mas’ud rodhiyallah ‘anhu, Rosulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seseorang tertimpa kegundahan dan kesedihan lalu berdo’a (dengan do’a di atas) . . . melainkan Allah akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahannya serta menggantikannya dengan kegembiraan.
Ibnu Mas’ud berkata, “Ada yang bertanya, ‘Ya Rosulallah, bolehkah kita mempelajarinya ?’ Beliau menjawab, ‘Ya, sudah sepatutnya orang yang mendengarnya untuk mempelajarinya‘.”
(HR. Ahmad dalam Musnadnya I/391, 452, Al-Hakim dalam Mustadraknya I/509, Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya VII/47, Ibnu Hibban dalam Shahihnya no. 2372, Al-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir no. 10198 –dari Maktabah Syamilah-. Hadits ini telah dishahihkan oleh Ibnu Taimiyah dan muridnya Ibnul Qayyim, keduanya banyak menyebutkannya dalam kitab-kitab mereka. Juga dihasankan oleh Al-Hafidz dalam Takhriij Al-Adzkaar dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam al-Kalim al Thayyib hal. 119 no. 124 dan Silsilah Shahihah no. 199.)