Sobat, menurut anda, mengapa hujan hari hari ini mulai berkurang, tidak securah beberapa waktu lalu ?
Bisa jadi anda berkata : ‘musimnya telah berakhir’, atau ‘seakan segera berakhir’, atau ‘karena sudah mulai masuk bulan ini dan itu.’
Sobat! coba anda diam sejenak merenung, siapa yang menciptakan bulan dan musim ?
Lalu mengapa kita begitu mudah mengingat penyebab sekunder dan begitu mudah melupakan penyebab primer yaitu Allah Taála Pencipta bulan dan musim ?
Bukankah anda percaya bahwa yang menciptakan hubungan antara bulan atau musim dengan curah atau minimnya hujan, adalah Allah ? Dan anda juga percaya bahwa Allah juga kuasa untuk memutus atau merubah hubungan tersebut, sehingga walaupun bulan atau musim telah berlalu hujan tetap curah ?
Yuk, belajar mengingat Allah dalam segala kondisi kita, agar kita menjadi orang yang benar benar beriman.
Namun demikian, tetap saja anda dianjurkan untuk waspada dan cerdas membaca berbagai kejadian dan indikator alam yang telah Allah ciptakan, sedia payung sebelum hujan, sedia mantel sebelum naik motor.
Jangan pernah berkata: ‘aaah, hujan dan kehujanan itu sudah taqdir, ya ndak usah dipikir atau berusaha dengan membawa mantel atau payung, cukup ngaji saja semua urusan beres.’
Semoga bermanfaat.
Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri MA, حفظه الله تعالى