Terkadang kita merasa telah banyak berbuat baik untuk islam dan kaum muslimin..
Kita merasa telah melakukan sesuatu untuk membela Allah, rosul-Nya dan alqur’an..
lalu hatinya menganggap remeh orang yang tak seperti dirinya..
atau bahkan menganggap mereka lemah dan tak berguna..
tak sadar bahwa perasaan seperti ini bisa membatalkan amalnya..
Ibnul Mubaarok rohimahullah berkata,
وَلاَ أَعْلَمُ فِي الْمُصَلِّيْنَ شَيْئًا شَرٌّ مِنَ الْعُجْبِ
“Aku tidak mengetahui pada orang-orang yang sholat perkara yang lebih buruk daripada ujub..” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman no 8260).
Syaikh ‘Utsaimin rohimahullah mengatakan bahwa ujub itu dapat membatalkan amal. Perkataan beliau sepadan dengan sabda Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam,
ثَلاَثُ مُهْلِكَاتٍ : شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوًى مُتَّبَعٌ وَإعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ
“Tiga perkara yang membinasakan, rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri..”
(HR at-Thobroni dalam Al-Awshoth no 5452 dan dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam as-shohihah no 1802)
Demikian pula sabda beliau :
لَوْ لَمْ تَكُوْنُوا تُذْنِبُوْنَ خَشِيْتُ عَلَيْكُمْ مَا هُوَ أَكْبَرُ مِنْ ذَلِكَ الْعُجْبَ الْعُجْبَ
“Jika kalian tidak berdosa maka aku takut kalian ditimpa dengan perkara yang lebih besar darinya (yaitu) ujub..! ujub..!”
(HR Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman no 6868, hadits ini dinyatakan oleh Al-Munaawi bahwasanya isnadnya jayyid (baik) dalam at-Taisiir, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shohih Al-Jaami’ no 5303)
Bila kita merasa telah menjadi orang yang baik saja dianggap ujub, sebagaimana ditanyakan kepada ‘Aisyah rodhiyallahu ‘anha siapakah orang yang terkena ujub, beliau menjawab: “Bila ia memandang bahwa ia telah menjadi orang yang baik..” (Syarah Jaami Shoghier)
Bagaimana bila disertai dengan menganggap remeh orang lain..? Inilah kesombongan.
Semoga Allah melindungi kita dari ujub dan kesombongan..
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى