Meraih Keutamaan Zakat, Infaq Dan Shodaqoh

Ustadz Muhammad Wasitho, MA, حفظه الله تعالى

Bismillah. Membayar Zakat dan mengeluarkan infaq dan shodaqoh merupakan ibadah agung yang memiliki keutamaan dan manfaat yang sangat banyak bagi pelakunya di dunia dan di akhirat, di antaranya:

(1) KEUTAMAAN PERTAMA:
Membayar zakat merupakan salah satu sifat orang-orang baik yang akan menjadi penghuni Surga.

» Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian (maksudnya ialah orang miskin yang tidak meminta-minta).” (QS. Adz-Dzaariyaat: 15-19).

(2) KEUTAMAAN KEDUA:
Membayar zakat merupakan salah satu sifat orang-orang beriman yang berhak diberi rahmat (kasih sayang dan kebaikan) oleh Allah Ta’ala.

» Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”. (QS. At-Taubah: 71).

(3) KEUTAMAAN KETIGA:
Orang yang membayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda, dan harta (zakat)nya akan ditumbuh kembangkan oleh Allah.

» Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah”. (QS. Al-Baqarah: 276).

» Dan diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa bersedekah senilai dengan sebiji Kurma dari penghasilan yang baik (halal) –dan Allah hanya menerima sedekah yang baik (halal)-, maka sesungguhnya Allah akan menerima sedekahnya dengan tangan kanan-Nya, kemudian Dia menumbuh-kembangkannya bagi pemiliknya sebagaimana salah seorang dari kamu menumbuh-kembangkan anak kudanya sehingga menjadi seperti (sepenuh) gunung.” (HR. Al-Bukhari II/511 no.1344, dan Muslim II/702 no.1014).

(4) KEUTAMAAN KEEMPAT:
Membayar Zakat merupakan salah satu sebab dihapuskannya kesalahan dan dosa.

» Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ

Artinya: “Dan sedekah itu dapat menghapuskan dosa (kesalahan) sebagaimana air dapat memadamkan api.” (HR. At-Tirmidzi V/11 no.2616, dan Ahmad V/231 no.22069).

(5) KEUTAMAAN KELIMA:
Membayar Zakat akan mensucikan harta dan jiwa pelakunya, menumbuh-kembangkan harta (Zakat)nya, dan menjadi sebab terbukanya pintu-pintu rezeki. Dan yang jelas berkahnya akan melimpah.

» Allah Ta’ala berfirman (yang artinya):

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا

Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” (QS. At-Taubah: 103).

» Dan diriwayatkan dari Abu Gharzah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pernah berwasiat kepada para pedagang dengan sabdanya:

يَا مَعْشَرَ التُّجَّارِ إِنَّ الْبَيْعَ يَحْضُرُهُ الْحَلِفُ وَاللَّغْوُ فَشُوبُوهُ بِالصَّدَقَةِ

Artinya: “Wahai para pedagang sesungguhnya jual beli ini dicampuri dengan perbuatan sia-sia dan sumpah oleh karena bersihkanlah ia dengan shadaqah.” (HR. Ahmad IV/6 no.16179, Nasai VII/14 no.3797, dan Ibnu Majah II/726 no.2145. Dan dinyatakan Shahih oleh syaikh Al-Albani).

» Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

Artinya: “Sedekah (atau Zakat) itu tidak akan mengurangi harta benda.” (HR. Muslim IV/2001 no.2588).

(*) KEUTAMAAN KEENAM:
Membayar Zakat merupakan sebab datangnya segala kebaikan. Sedangkan meninggalkan kewajiban Zakat akan mendatangkan keburukan dan menyebabkan terhalangnya
kebaikan-kebaikan.

» Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam:

وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ إِلاَّ مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنَ السَّمَاءِ وَلَوْلاَ الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا

Artinya: “Dan tidaklah mereka meninggalkan kewajiban (membayar) zakat harta benda mereka melainkan hujan tidak akan diturunkan kepada mereka. Kalau sekiranya bukan karena binatang ternak, niscaya mereka tidak akan diberi hujan (yakni mereka ditimpa kekeringan, pent).” (HR. Ibnu Majah II/1332 no.4019, dan dinyatakan SHOHIH oleh syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no.105).

(*) KEUTAMAAN KETUJUH:
Orang yang membayar Zakat (atau mengeluarkan infaq dan sedekah) dengan niat ikhlas karena Allah akan mendapatkan perlindungan dan naungan Arsy Allah Ta’ala di hari kiamat kelak.

» Hal ini berdasarkan hadits berikut:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ : « سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ, وذكر فيه :… وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ …

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan dari Allah pada hari (Kiamat) yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, diantaranya yaitu: “Seseorang yang menyedekahkan hartanya dengan sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari I/234 no.629, dan Muslim II/715 no.1031).

Maksudnya bersedekah dan berinfaq secara sembunyi-sembunyi tanpa diketahui oleh orang lain, sehingga lebih mudah untuk ikhlas dan jauh dari riya’.

(*) KEUTAMAAN KEDELAPAN:
Membayar Zakat, infak/sedekah dapat mencegah & mengobati
berbagai macam penyakit, baik penyakit jasmani maupun rohani.

» Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam: “Obatilah orang-orang yang sakit diantaramu dengan shodaqoh.” (Shohih At-Targhib wa At-Tarhib).

» Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam juga pernah bersabda kepada orang yang mengeluhkan tentang kekerasan hatinya:

إِنْ أَرَدْتَ أَنْ يَلِينَ قَلْبُكَ ، فَأَطْعِمِ الْمِسْكِينَ ، وَامْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ

“Jika engkau ingin melunakkan hatimu, maka berilah makan pada orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.” (HR. Ahmad II/263 no.7566, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, namun hadits ini dinyatakan Dho’if (lemah) oleh syaikh Syu’aib Al-Arnauth karena di dalam sanadnya ada seorang perawi yang majhul (tidak jelas identitasnya)).

(*) KEUTAMAAN KESEMBILAN:
Orang yang berinfaq/bersedekah akan didoakan kebaikan oleh malaikat setiap hari.

» Hal ini bedasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam:

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا ، وَيَقُولُ الآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

Artinya: “Tidaklah seorang hamba berada pada suatu hari melainkan akan turun dua malaikat yang salah satunya mengucapkan (doa), “Ya, Allah berilah orang-orang yang berinfaq itu balasan”, dan malaikat yang lain mengucapkan (doa), “Ya, Allah berilah pada orang yang bakhil/kikir kebinasaan (pada hartanya).”. (HR. Bukhari II/522 no.1374, dan Muslim II/700 no.1010, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

(*) KEUTAMAAN KESEPULUH:
Membayar Zakat, Shodaqoh/infaq merupakan indikasi kebenaran iman seorang hamba.

» Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ

Artinya: “Shodaqoh merupakan bukti (keimanan).” (HR.Muslim I/203 no.223).

(10) KEUTAMAAN KESEPULUH:
Mengeluarkan Zakat, infaq & shodaqoh dapat melindungi pelakunya dari siksa api neraka.

Hal ini berdasarkan hadits shohih berikut ini:

» Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu anhu, ia berkata: “Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar pada hari raya Idul Adha atau Idul Fitri menuju tempat shalat dan melalui sekelompok wanita. Beliau bersabda: “Wahai kaum wanita, bersedekahlah, sesungguhnya aku telah diperlihatkan bahwa kalian adalah mayoritas penghuni neraka…”. (HR.Bukhari)

(11) KEUTAMAAN KESEBELAS:
Membayar Zakat, Shodaqoh dan infaq merupakan bukti kebenaran iman seorang hamba.

» Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ

Artinya: “Shodaqoh merupakan bukti (keimanan).” (HR. Muslim)

(12) KEUTAMAAN KEDUA BELAS:
Menunaikan Zakat, shodaqoh dan infaq merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup kaum fakir miskin.

(13) KEUTAMAAN KETIGA BELAS:
Menunaikan Zakat, shodaqoh dan infaq bisa mengurangi kecemburuan sosisal, dendam dan rasa dongkol yang ada dalam dada fakir miskin. Karena masyarakat bawah pada umumnya jika melihat mereka yang berkelas ekonomi tinggi menghambur-hamburkan harta untuk sesuatu yang tidak bermanfaaat bisa tersulut rasa benci dan permusuhan mereka. Jika harta yang demikian melimpah itu dimanfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan tentu akan terjalin keharmonisan dan cinta kasih antara si kaya dan si miskin.

(14) KEUTAMAAN KEEMPAT BELAS:
Membayar zakat, infaq dan shodaqoh berarti memperluas peredaran harta benda/uang. Ini karena ketika harta dibelanjakan, maka perputarannya akan meluas dan lebih banyak pihak yang mengambil manfaat.

Demikian keutamaan Zakat, shodaqaoh dan infaq. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat, dan semakin memotivasi kita untuk mengamalkannya. Amiin.

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.