Hadits ini merupakan sebuah anjuran untuk menutupi aib seorang muslim, baik aib secara fisik maupun aib yang ada pada perbuatannya. Maka, selayaknya seorang muslim apabila mengetahui suatu aib pada diri muslim yang lain, hendaknya ia berusaha untuk tetap merahasiakan hal tersebut kecuali ada sebuah kemaslahatan dalam membicarakan aib tersebut kepada orang lain. Sama saja, apakah aib itu berupa aib fisik, maupun aib dalam hal agama, harta, atau kehormatannya.
Adapun ganjaran bagi orang yang menutupi aib orang lain adalah sebagaimana disebutkan di dalam hadits di atas. Yaitu, pada di akhirat kelak Allah akan menutupi aib yang ada pada dirinya berupa kekurangan dan dosa-dosa yang pernah dilakukannya dari seluruh makhluk. Ini merupakan sebuah ganjaran yang besar. Karena, seluruh amalan setiap manusia akan ditampakkan oleh Allah ta’ala. Maka, jika Allah menutupi dosa-dosanya dari hadapan seluruh makhluk, berarti itu merupakan kemuliaan dan keutamaan yang besar.
Semoga Allah menutupi dan menghapus dosa-dosa kita yang tampak maupun yang tidak pernah kita tampakkan di dunia. Aamiin.
Walhamdulillahi robbil ‘alamin.
Ust Riki Lc
Courtesy of JODOH