Allah Taala kabarkan…
(ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ)
“sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:
{ ROBBI AWZI’NIY AN ASYKURO NI’MATAKALLATIY AN’AMTA ‘ALAYYA WA ‘ALAA WAALIDAYYA WA AN A’MALA SHOLIHAN TARDHOHU, WA ASHLIHLIY FII DZURRIYYATIY INNI TUBTU ILAIKA WA INNI MINAL MUSLIMIN }
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”
[Surat Al-Ahqaf 15]
Fachruddin Nu’man, حفظه الله