SAHABAT YANG BUTA TIDAK DIIZINKAN SHOLAT DI RUMAH.. BAGAIMANA KITA..???
Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ’anhu,
أن رجلاً أعمى قال يا رسول الله: ليس لي قائد يقودني إلى المسجد، فهل لي من رخصة أن أصلي في بيتي، فقال له صلى الله عليه وسلم: هل تسمع النداء بالصلاة؟ قال: نعم، قال: فأجب
“Ada seorang buta menemui Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata, “Wahai Rosulullah, aku tidak memiliki seseorang yang akan menuntunku ke masjid. Apakah ada keringanan bagiku untuk sholat di rumah..?“
Maka Rosulullah pun bertanya kepadanya, “Apakah engkau mendengar panggilan sholat (adzan)..?” Laki-laki itu menjawab, “Ya..” Beliau bersabda, “Kalau begitu penuhilah panggilan tersebut (hadiri sholat berjama’ah)..”
(HR. Muslim no. 653)
KEKASIH KITA PUN MARAH
Dari Abu Hurairah rodhiyallahu ’anhu, Nabi shollallahu ’alaihi wasallam bersabda,
لقد هممت أن آمر بالصلاة فتقام ثم آمر رجلا فيصلي بالناس ثم أنطلق معي برجال معهم حزم من حطب إلى قوم لا يشهدون الصلاة فأحرق عليهم بيوتهم بالنار
“Sungguh aku benar-benar berniat untuk memerintahkan orang-orang sholat di masjid, kemudian memerintahkan seseorang untuk menjadi imam, lalu aku bersama beberapa orang pergi membawa kayu bakar menuju rumah-rumah orang yang tidak menghadiri sholat jama’ah lalu aku bakar rumahnya..”
(HR. Bukhari no. 7224, Muslim no. 651).
PARA SAHABATPUN IKUT MENGINGATKAN
Dari Abdullah bin Mas’ud rodhiyallahu ’anhu, ia berkata,
من سره أن يلقى الله غداً مسلماً فليحافظ على هؤلاء الصلوات حيث ينادى بهن، فإن الله شرع لنبيكم سنن الهدى وإنهن من سنن الهدى، ولو أنكم صليتم في بيوتكم كما يصلي هذا المتخلف في بيته لتركتم سنة نبيكم، ولو تركتم سنة نبيكم لضللتم ولقد رأيتنا وما يتخلف عنها إلا منافق معلوم النفاق أو مريض، ولقد كان الرجل يؤتى به يهادى بين الرجلين حتى يقام في الصف
“Barangsiapa yang ingin ketika berjumpa dengan Allah esok dalam keadaan sebagai seorang Muslim, maka hendaknya dia menjaga sholat 5 waktu di tempat dikumandangkan adzan (yaitu di masjid)..
Karena Allah telah mensyariatkan kepada Nabi kalian jalan-jalan petunjuk. Dan sholat 5 waktu di masjid adalah salah satu di antara jalan-jalan petunjuk..
Seandainya kalian sholat di rumah-rumah kalian sebagaimana orang yang tidak ikut sholat berjama’ah ini, ia sholat di rumahnya, maka sungguh kalian telah meninggalkan sunnah Nabi kalian, dan jika kalian meninggalkan sunnah Nabi kalian, maka sungguh kalian akan tersesat..
Dan sungguh aku melihat dahulu kami para sahabat, tidak ada yang meninggalkan sholat berjama’ah di masjid kecuali orang munafik yang jelas kemunafikannya, dan sungguh dahulu ada sahabat yang dibopong ke masjid dan ditopang di antara dua lelaki agar bisa berdiri untuk sholat di shof..”
(HR. Muslim no.654).
Cukuplah bagi kita nasihat-nasihat Mulia ini untuk kita katakan SAMI’NAA WA ATHO’NAA.. dan jangan kita lalaikan.. karena yang untung dan rugi adalah kita-kita juga..
baarokallahu fiekum…
Ditulis oleh,
Ustadz Abu Ismail Fachruddin Nu’man MA, حفظه الله تعالى
Pondok Pesantren Riyadhusshalihiin Pendeglang