Sobat..!
Mengapa di saat anda susah, anda lebih mudah untuk berdo’a kepada Allah dan menyadari bahwa anda tiada meliki daya dan upaya selain karunia dari-Nya ?
Namun ketika anda dalam kondisi lapang, betapa mudahnya anda lalai dan bahkan menyombongkan diri ?
Apa anda lupa bahwa Allah yang kemarin anda ketuk pintu-Nya dengan do’a-do’a anda, adalah Tuhan yang harus anda sembah pula di saat anda senang dan kaya raya ?
Atau barang kali di saat susah anda menyembah Allah, dan tatkala anda senang anda menemukan Tuhan selain-Nya?
(فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ)
Bila mereka sedang berlayar di atas perahu maka mereka berdoa dengan memurnikan segala permohonan mereka hanya kepada Allah, namun tatkala Allah telah menyelamatkan mereka hingga tiba di daratan, tiba tiba mereka semua menyekutukan-Nya. [Surat Al-Ankabut 65]
Sobat..!
Tidakkah anda merasa malu kepada Allah, yang telah membebaskan anda dari berbagai derita yang melilit anda sebelumnya, lalu kini anda sedikit demi sedikit mulai melalaikan-Nya ?
DR Muhammad Arifin Badri MA, حفظه الله تعالى