KITAB FIQIH – Surat Yang Dibaca Dalam Sholat Hari Raya

Dari pembahasan Kitab Fiqih Mausu’ah Muyassaroh, yang ditulis oleh Syaikh Hussain Al Uwaisyah, حفظه الله تعالى
.
PEMBAHASAN SEBELUMNYA – Sifat Sholat 2 Hari Raya  – bisa di baca di SINI

=======

Alhamdulillah.. wash-sholaatu was-salaamu ‘alaa Rosuulillah…

Kita lanjutkan fiqihnya.. masih tentang sholat Ied

⚉ SURAT APA YANG DIBACA DALAM SHOLAT IED ?

Yang dibaca dalam Sholat Ied, terkadang Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam membaca di roka’at pertama Surat al-A’la (Sabbihisma Robbikal A’laa..).. dan roka’at kedua Surat Al-Ghosyiyah (Hal Ataaka Hadiitsul ghoosyiah..)

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Hadits An-Nu’man bin Basyir rodhiyallahu ‘anhu kemudian pula dari Hadits Samurah rodhiyallahu ‘anhu yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan yang lainnya.

Dan Terkadang Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam membaca di roka’at pertama Surat Al-Qomar (Qs 54).. dan roka’at kedua Surat Qaf (Qs 50). Itu dalam Hadits Abu Waqid al-Laitsiy rodhiyallahu ‘anhu yang dikeluarkan oleh Al Imam Muslim.

⚉ APAKAH DISYARI’ATKAN SHOLAT SUNNAH SEBELUM ATAU SESUDAH SHOLAT IED ?

Jawab : Tidak di syariatkan

Dari Ibnu ‘Abbas rodhiyallahu ‘anhumaa berkata, ”Bahwa Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam keluar menuju sholat Idul Fitr dua roka’at. Beliau shollallahu ‘alayhi wa sallam tidak sholat apa pun sebelumnya dan setelahnya..” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

Berkata Abu Mualla, “aku mendengar Sa’id dari Ibnu ‘Abbas rodhiyallahu ‘anhumaa, Ia tidak menyukai sholat sebelum Sholat Ied”

Dan Al-Hafidz Ibnu Hajar rohimahullah dalam Fathul Baari dijilid 2 halaman 476 menyebutkan beberapa pendapat ulama tentang masalah ini. Dan menjelaskan tentang ada yang berpendapat boleh, ada yang mengatakan tidak boleh, dan ada yang membedakan antara imam dan makmum, dan beliau mengatakan, “Orang yang tidak melaksanakan sholat sunnah sebelum atau setelahnya karena melihat Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam tidak melakukannya.. siapa yang mengikuti Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam tentu dia telah mendapatkan hidayah/petunjuk..”

⚉ DISYARI’ATKAN KHUTBAH IED SETELAH SHOLAT IED

Dari Ibnu ‘Abbas rodhiyallahu ‘anhumaa, dia berkata, ”Aku menyaksikan sholat bersama Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam, Abu Bakr, ‘Umar dan ‘Utsman, maka mereka semua melakukan sholat ied sebelum khutbah..” (HR. Muslim)

Artinya Khutbahnya setelah Sholat.

⚉ APAKAH IMAM MEMBUKA KHUTBAHNYA DENGAN TAKBIR ?

Ini terjadi Ikhtilaf para ulama. Pendapat Jumhur ulama dan itu Madzab Imam yang Empat mengatakan bahwa disunnahkan membuka khutbah dengan takbir karena berdasarkan sebuah atsar, Tabi’in yang bernama Ubaidullah bin ‘Abdillah bin ‘Uthbah yang mengatakan bahwa termasuk sunnah yaitu bahwa untuk khutbah pertama dimulai dengan sembilan kali takbir, dan khutbah kedua dengan Tujuh kali takbir, Akan tetapi ini perkataan Tabi’in.
Adapun perkataan Tabi’in “termasuk sunnah” tidak bisa dinyatakan itu sunnah Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam.

Sementara Syaikhul Islam Taimiyyah rohimahullah berpendapat bahwa khutbah ied tidak ada bedanya dengan khutbah yang lainnya, Yaitu dimulai dengan memuji-muji Allah Subhana wa Ta’ala yang disebut dengan khutbatul hajjah, dan tidak ada satupun hadits yang shohih bahwa Nabi shollallahu ‘alayhi wa sallam memulai khutbah dengan takbir. Ini Pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahullah dan yang dirojihkan oleh Imam Ibnul Qoyyim rohimahullah yang dipilih oleh Syaikh Albani rohimahullah

Yang jelas mereka yang hendak memulai khutbah dengan takbir ini ada atsar dari Tabi’in, tapi bagi mereka yang memulai khutbah dengan memuji Allah Subhana wa Ta’ala kembali kepada perbuatan Rosullullah shollallahu ‘alayhi wa sallam.
.
.
Wallahu a’lam ?
.
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى 
.
.
Dari Kitab Fiqih Mausu’ah Muyassaroh, yang ditulis oleh Syaikh Hussain Al Uwaisyah, حفظه الله تعالى
.
.
ARTIKEL TERKAIT
Pembahasan Fiqih Mausu’ah Muyassaroh…
.
.
WAG Al Fawaid Al Ilmiyyah

Raihlah pahala dan kebaikan dengan membagikan link kajian Islam yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter yang Anda miliki. Semoga Allah Subhaanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.