Imam Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata:
وإذا ثَقُل الظهر بالأوزار منع القلب من السير إلى الله، والجوارح من النهوض في طاعته، وكيف يقطع مسافة السفر مُثْقل بالحمل على ظهره؟! وكيف ينهض إلى الله قلب قد أثقلته الأوزار؟! فلو وضعت عنه أوزاره لنهض وطار شوقا إلى ربه، ولانقلب عسره یسرا.
“Punggung yang berat dengan menanggung dosa, menghalangi perjalanan hati menuju Allah, dan membebani badan untuk menaati-Nya. Orang yang membawa beban yang amat berat bagaimana mungkin dapat menyelesaikan perjalanannya..?
Jika ia meletakkan beban-beban dosa dari dirinya, tentu hatipun akan terbang penuh rindu kepada Robbnya, dan kesulitanpun berubah menjadi ringan..” (Bada’i Tafsir 3/223)
Saat hati berat kepada ketaatan..
Itu akibat ia menanggung beban dosa..
Sehingga membuat langkahnya tertatih..
Bahkan terhenti tak mampu melanjutkan perjalanan..
Demikianlah kelak di hari akherat..
Ia akan membawa dosa-dosanya itu di punggungnya..
Allah Ta’ala berfirman:
قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِلِقَاءِ اللَّهِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءَتْهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً قَالُوا يَا حَسْرَتَنَا عَلَىٰ مَا فَرَّطْنَا فِيهَا وَهُمْ يَحْمِلُونَ أَوْزَارَهُمْ عَلَىٰ ظُهُورِهِمْ ۚ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ
“Sungguh telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah, sehingga apabila kiamat datang kepada mereka dengan tiba-tiba, mereka berkata: “Alangkah besarnya penyesalan kami, terhadap kelalaian kami tentang kiamat itu !”, sambil mereka memikul dosa-dosa di atas punggungnya. Ingatlah, amat buruklah apa yang mereka pikul itu..”
(Al-An’am – 31)
Penulis,
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى