Pada ngaku AHLUSSUNNAH, dan menuduh orang lain BUKAN ahlussunnah, hanya karena berbeda pendapat dalam suatu masalah.
Apakah mereka mengatakan sesuatu tanpa mengetahui maksudnya?!
Tidakkah mereka tahu bahwa makna “ahlussunnah”, adalah “Pengikut Sunnah Nabi”, atau lebih diindonesiakan lagi “Pengikut Ajaran Nabi” -shollallohu ‘alaihi wasallam-.
Jika mereka mengaku “Pengikut Ajaran Nabi”, lalu mana peraktek ajaran Nabi pada diri mereka?!
Mana sholat berjama’ah di masjid?!
Mana jenggot yang panjang?!
Mana baju yang tidak isbal?!
Mana jilbab yang syar’i?!
Mana pengharaman musik?!
Mana ajaran Nabi yang kau tampakkan pada dirimu dan amalmu?!
Pantaskah mereka mengaku sebagai Ahlussunnah “Para Pengikut Ajaran Nabi”, tapi hidupnya selalu menyelisihi beliau?!
Lihatlah para sahabat -rodhiallohu ‘anhum-! Mereka berusaha mencari tahu mana yang SUNNAH untuk mereka LAKUKAN. Tapi orang sekarang, berusaha mencari tahu mana yang SUNNAH untuk mereka TINGGALKAN.
Nas’alullahassalamah, semoga Allah memperbaiki keadaan ini, amin.
Musyaffa’ Ad Dariny, حفظه الله تعالى